Apa itu AI Engineer? Profesi yang Menjanjikan di Masa Depan

Dalam beberapa tahun terakhir, kita mungkin makin sering mendengar tentang teknologi lanjutan seperti blockchain, internet-of-things (IoT), dan artificial intelligence (AI). Di antara semuanya, AI adalah primadona karena potensi dampaknya yang paling besar. Bill Gates bahkan menyebut AI sebagai kemajuan terbesar dalam dunia teknologi selama rentang beberapa dekade terakhir. Lebih lanjut, menurut KataData, AI diprediksi akan memiliki dampak ekonomi yang besar. Di Indonesia misalnya, AI diproyeksikan akan menambah Rp 5,5 triliun kepada Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2030.

"(AI sangat penting), bahkan sepenting PC dan internet. (AI) akan menjadi teknologi terpenting pada dekade ini.” – Bill Gates

Dan tentunya, untuk mengoperasikan beragam aplikasi AI di berbagai industri, AI engineer/AI specialist menjadi sangat dibutuhkan. Begitu tingginya permintaan akan talenta digital AI engineer sampai-sampai pada tahun 2020, LinkedIn menempatkan AI engineer di posisi pertama dari daftar pekerjaan-pekerjaan yang sedang naik daun.  

Selama beberapa tahun ke depan, AI engineer akan menjadi salah satu pekerjaan dengan prospek terbaik mengingat adopsi AI yang sudah terelakkan. Ditambah fakta bahwa Indonesia masih kekurangan tenaga TIK ahli, pekerjaan ini dapat memberikan benefit yang cukup baik. Dilansir dari Glassdoor, gaji seorang AI engineer lulusan baru dapat mencapai Rp 10.000.000.

Penasaran dengan prospek profesi artificial intelligence engineer dan skill yang dibutuhkan untuk menjadi AI Engineer?

Mengenal Profesi AI Engineer AI Specialist

Secara garis besar AI adalah sebuah teknologi di mana komputer/mesin diajarkan untuk “berpikir” atau memproses data seperti manusia untuk melakukannya. Metode/sub-bidang yang paling umum hari ini adalah machine learning. Pada metode ini, komputer/mesin “diajarkan” untuk menganalisis data dalam jumlah besar (big data) untuk mencari model yang paling akurat untuk melakukan prediksi. 

Selain itu, ada pula natural language processing (NLP) di mana komputer/mesin diprogramkan untuk menganalisis bahasa manusia. Terakhir, ada juga sub-bidang robotik yang berfokus pada menciptakan robot untuk mengerjakan tugas tertentu di dunia nyata. 

Dengan demikian, tugas dari seorang AI engineer adalah untuk memprogram komputer/mesin untuk dapat “berpikir” sebagaimana seorang manusia berpikir. Setelah prototipe pertama selesai di buat, umumnya AI engineer akan bekerja untuk terus menyempurnakan komputer/mesin tersebut sampai dapat berpikir selayaknya manusia pada umumnya.

Sedang cari kerja bidang IT/tech? Temukan ratusan pekerjaan impian kamu di CakeResume! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉

Tugas Artificial Intelligence Engineer

Mempertimbangkan aplikasi dari AI yang sangat luas dan beragam, job desk dari AI engineer dapat menjadi sangat berbeda tergantung pada di mana AI diaplikasikan. Berikut rangkuman 6 aplikasi umum AI dan tugas seorang artificial intelligence specialist pada setiap aplikasi tersebut.

1. Generative AI

Pada pengaplikasian ini, AI memiliki tugas untuk merangkai kata-kata sesuai deskripsi yang diberikan. Contoh paling terkenal dari generative AI adalah ChatGPT yang belakangan sedang naik daun. Memanfaatkan 100 miliar diksi pada database-nya, ChatGPT mampu merangkai kalimat, paragraf, bahkan sebuah tesis fakultas hukum hanya berdasarkan instruksi yang dimasukkan ke dalam sistem.[6]

Tugas AI engineer pada pengaplikasian ini ialah untuk menciptakan sebuah program yang mampu mengerti instruksi dan memanfaatkan bank kata-katanya untuk merangkai kalimat. Selanjutnya, program harus terus diperbaiki agar semakin baik. ChatGPT misalnya telah memasuki versi ke-4. Terakhir, program masih harus terus dikembangkan untuk menambah kapabilitasnya. Sebagai contoh, sampai hari ini para AI engineer ChatGPT masih terus mengembangkan produknya agar dapat memproses angka.

2. Chatbot

Pada saat ini sudah terdapat banyak penggunaan chatbot pada berbagai aplikasi handphone maupun website. Chatbot diprogram untuk memberikan jawaban ketika mendapatkan input tertentu. AI specialist yang mengembangkan program Chatbot mempunyai tugas untuk “mengajari” komputer/mesin cara untuk mengerti berbagai kemungkinan input dan memberi jawaban yang sesuai terhadap pertanyaan pengguna.

3. Personalized Experience

Pernakah kita mendapati barang yang kita mau berada di posisi puncak pencarian pada platform e-commerce? Atau seberapa sering post teman-teman baik kita terpampang setiap kali kita membuka Instagram? Hal ini dikarenakan fitur personalized experience yang digunakan pada e-commerce maupun media sosial kita. Berbekal machine learning di balik layar, aplikasi-aplikasi ini mampu untuk mempelajari kebiasaan kita dan memberikan rekomendasi barang/post yang sesuai dengan preferensi kita. 

Seorang AI Specialist yang mengembangkan fitur personalisasi pengalaman harus menentukan sebagian aktivitas pengguna sebagai input. Kemudian, memberikan rekomendasi berdasarkan input tersebut. Sebagai contoh, pada media sosial seperti Instagram, likes yang diberikan pengguna A kepada pengguna B akan menjadi input bagi komputer/mesin. Sehingga, kali berikutnya pengguna A membuka aplikasi, komputer/mesin dapat menyarankan post pengguna B.

4. Asisten Virtual

Saat ini, asisten virtual sudah menjamur di mana-mana. Mulai dari Siri dan Google Assistant pada handphone, sampai Alexis dari Amazon yang memberikan pengalaman smart home. Tugas dari seorang artificial intelligence specialist di sini ialah untuk memungkinkan komputer/mesin untuk mengerti perintah yang diberikan. Kemudian, menyambungkan komputer/mesin dengan perangkat lain yang akan mengerjakan tugas yang diberikan. Sebagai contoh, Alexis umumnya tersambung dengan lampu. Sehingga, saat pengguna memberikan perintah mematikan lampu, Alexis dapat langsung mematikan lampu secara otomatis. 

5. Kendaraan Otomatis

Menurut statistik, AI berperan dalam 98% waktu saat pesawat mengudara.[7] Hal ini menunjukkan peran AI dalam kendaraan otomatis. Ke depannya, pabrik-pabrik besar seperti Amazon dan Google juga sedang mengembangkan fitur mobil otomatis berdasarkan AI. 

AI specialist yang bekerja mengembangkan kendaraan otomatis bekerja menyambungkan kamera/sensor dengan komputer/mesin. Komputer/mesin ”diajarkan” untuk dapat mengerti informasi dari kamera/sensor (misal: kondisi awan/kumpulan burung) dan kemudian mengarahkan kendaraan sesuai informasi tersebut. 

6. Spam Email

Saat ini, penyedia layanan email seperti Google telah menggunakan AI untuk menyortir spam yang masuk ke email pengguna. Berdasarkan ciri-ciri umum pesan-pesan spam yang diketahui, AI engineer kemudian memprogram sistem email untuk langsung membuang pesan-pesan dengan ciri-ciri tersebut ke kotak spam.

Skill yang Dibutuhkan AI Engineer

Mengingat tuntutan pekerjaan, ada beberapa kemampuan khusus yang harus dimiliki seorang AI specialist.

1. Bahasa Pemograman

Ini adalah salah satu kemampuan paling dasar yang harus dimiliki seorang AI Engineer. Untuk mengembangkan komputer/mesin, dibutuhkan kemampuan untuk dapat menulis bahasa pemograman. 

Saat ini, salah satu bahasa yang paling umum digunakan adalah Python. Dibandingkan bahasa lainnya, Python cukup mudah untuk digunakan. Lebih jauh, terdapat fungsi-fungsi yang sudah dikembangkan lebih dahulu (library) yang dapat memudahkan pengguna dalam menggunakannya. 

Selain Python, Java dan C++ juga cukup umum digunakan. 

📚 Baca juga:  12 Bahasa Pemrograman Paling Relevan 2023 [Jenis, Contoh, Dll.]

2. Kemampuan Matematika

Mengingat seorang AI engineer harus dapat mengembangkan algoritma bagi komputer/mesin yang dibuat, maka logika matematika menjadi sangat penting, khususnya aljabar linear. Selain itu, tak jarang program yang disusun berkaitan dengan data dalam jumlah besar yang harus diolah. Maka, kemampuan statistik yang mumpuni juga akan sangat menolong seorang AI specialist.

3. Machine Learning 

Kemampuan selanjutnya adalah machine learning. Skill ini penting dimiliki seorang AI engineer karena machine learning merupakan salah satu sub-bidang AI yang paling umum. Dengan kemampuan ini, seorang AI engineer dapat membangun model yang terus diperbaharui dan diperbaiki secara otomatis oleh mesin/komputer.

4. Big Data

Machine learning menggunakan data dalam jumlah yang besar untuk “melatih” mesin/komputer membuat model yang prediktif. Karena itu, pengolahan data dalam jumlah besar menjadi sangat penting bagi seorang AI engineer. Teknik-teknik yang harus dikuasai antara lain Hadoop, Apache Storm, Spark, dan Flink.

5. Komunikasi 

Kemampuan komunikasi digunakan di hampir semua pekerjaan. Selain digunakan untuk berkomunikasi antar rekan satu tim, untuk AI engineer kemampuan komunikasi diperlukan untuk membuat antarmuka (interface) dari mesin/komputer. Sebagai contoh pada aplikasi chatbot, kemampuan komunikasi yang baik diperlukan ketika merancang jawaban dari mesin/komputer kepada pengguna. Jawaban yang dirancang harus terdengar natural seperti komunikasi manusia pada umumnya. 

Tertarik dengan profesi AI engineer? Simak juga contoh CV untuk AI engineer dari CakeResume.

cv ai engineer
Contoh CV AI Specialist

CakeResume menyediakan 12+ template CV yang bisa digunakan untuk membuat CV lamaran kerja secara GRATIS! Yuk buat CV sekarang! 🎉

Siap Berkarya sebagai AI engineer?

  • Seorang AI engineer adalah untuk memprogram komputer/mesin untuk dapat “berpikir” sebagaimana seorang manusia berpikir.
  • Pekerjaan AI engineer/AI specialist menjanjikan beragam keunggulan, mulai dari gaji yang baik hingga natur pekerjaan yang cukup future-proof.
  • Meski cukup menantang, tapi dengan persiapan yang matang dan CV lamaran kerja yang baik, job seeker pasti akan dapat berkarya sebagai AI engineer

Jadi, mau melamar ke perusahaan mana hari ini?

Sedang cari kerja bidang IT/tech? Temukan ratusan pekerjaan impian kamu di CakeResume! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...