Apa itu Framework? Fungsi dan Jenis Untuk Web Development

Kamu mungkin pernah mendengar kata ‘Framework’ dalam konteks bisnis maupun IT namun bingung apa yang dimaksud framework. Dalam artikel kali ini, CakeResume akan membahas definisi framework yang mengarah ke lingkup IT. 

Framework adalah terminologi yang berkaitan dengan bahasa pemrograman. Dalam kesehariannya, para developers menulis kode yang sangat banyak sehingga mereka memerlukan framework untuk membantu mereka dalam meminimalisir upaya mereka dalam menulis kode dan juga menghemat waktu.

Secara definisi sederhana, framework adalah seperti sebuah template yang dapat dimodifikasi dan disesuaikan dengan konteks fungsionalitas pada software yang berjalan.

📚 Baca juga: 12 Bahasa Pemrograman Paling Relevan 2024 [Jenis, Contoh, Dll.]

Apa itu Framework?

apa-itu-framework
Definisi Franework

Framework adalah kerangka kerja dalam perangkat lunak yang menyediakan basis landasan untuk developers mengembangkan perangkat lunak secara lebih efisien. 

Framework akan digunakan bersama-sama layaknya sebuah perpustakaan yang berisi kode pemrograman. Pengguna dapat menggunakan sebuah framework yang sudah ada, dan melakukan penambahan dan penyesuaian pemrograman framework terhadap fitur dalam perangkat lunak yang dikembangkan agar sesuai dengan kebutuhannya.

✏️ Apa yang membuat kerangka kerja layak digunakan?

  1. Mudah dipahami, mudah diterapkan dan digunakan.
  2. Memiliki fungsi default yang menjadi dasar template yang berguna. Tidak mengandung kode berlebihan yang tidak menjalankan fungsi sebenarnya.
  3. Dapat disesuaikan dengan konteks aplikasi dengan penambahan kode sehingga lebih bersifat customized.
  4. Dapat digunakan kembali untuk menjalankan fitur atau fungsi yang serupa.
  5. Alur kontrol dalam urutan pemrosesan kode ditangani oleh framework
  6. Menggunakan semua praktik terbaik yang ada dari pengalaman berbagai industri

Fungsi Framework

Framework yang baik tentunya dapat digunakan dan bermanfaat. Framework yang baik juga akan mengurangi waktu dan tenaga dalam pengembangan software. Alhasil, para developers tidak perlu menulis sebuah perintah kode yang sama/umum berulang-ulang kali. 

Framework juga membuat kode lebih rapi dan bersih, terlebih lagi kode akan mengikuti konvensi pengkodean framework yang ada. Manfaat framework dalam mengembangkan proyek adalah membantu penyelesaian proyek lebih cepat, mengurangi waktu pemrograman sekaligus mengurangi biaya.

1. Program Menjadi Lebih Terstruktur

Dengan menggunakan framework, developers tidak perlu menulis kode dengan sangat panjang karena banyak template standar yang sudah tersedia dan telah dikembangkan dari awal. 

Framework yang tersedia ini tentunya bersifat terstruktur dan sudah digunakan banyak orang di luar sana. Ketika proses debugging dibutuhkan, kode yang bermasalah akan lebih mudah ditemukan dalam kumpulan kode pada halaman tersebut. 

Dengan memanfaatkan framework, ini juga akan membuka kesempatan bagi pemula untuk menjelajahi dunia pemrograman yang memerlukan lebih banyak pemikiran kreativitas dan analisis.

2. Membuat Proses Kode Lebih Praktis dan Cepat

Dengan framework yang sudah tersedia, pekerjaan yang biasanya membutuhkan waktu berjam-jam dan ratusan baris kode, kini dapat diselesaikan dalam hitungan menit dengan fungsi yang sudah dibuat sebelumnya. 

Developers hanya perlu mengunduh framework yang diinginkannya. Pengembangan menjadi jauh lebih mudah, lebih cepat dan efisien.

3. Meningkatkan Keamanan Software dan Website

Framework yang digunakan secara luas memiliki keamanan yang besar. Jika seorang developer menemukan kerentanan atau sesuatu yang janggal, mereka dapat membuka situs web frameworknya dan memberi tahu tim agar mereka dapat memperbaikinya.

Fitur dan keamanan bawaan dari sebuah framework akan memberi developers cara yang lebih umum untuk melindungi software dan website dari ancaman keamanan saat ini dan di masa mendatang.

Developers juga dapat menggunakan fitur dan tools sebagai kemampuan dasar mereka untuk mengandalkan perlindungan khusus untuk software dan website mereka.

📚 Baca juga: Software Engineer: Tugas, Skill, Gaji dan Cara Menjadi Ahlinya!

4. Dukungan dari Komunitas

Seperti tools lainnya yang terdapat layanan support, framework umumnya mencakup dokumen, support group, atau forum online komunitas besar dimana developers dapat memperoleh tanggapan cepat.

5. Open Source

Open source merupakan istilah umum dalam software yang menyediakan layanan secara gratis. Ini juga berlaku untuk framework, dimana kode ini dapat diakses dan diunduh secara gratis.

Jenis Framework untuk Web Development

Jenis Framework, framework adalah, apa itu framework
Jenis Framework

Melihat banyaknya bahasa pemrograman yang tersedia, framework juga menawarkan beberapa jenis yang berbeda-beda. Para profesional mendefinisikan masing-masing berdasarkan fungsi framework atau bahasa pemrograman utama yang termasuk di dalamnya. 

Berikut adalah beberapa jenis framework yang paling populer:

Front End Frameworks

Framework front-end menyediakan framework dasar dan komponen untuk HTML, CSS, dan JavaScript dalam membangun front-end situs web atau aplikasi web. Front-end akan berfokus pada user experience dalam menggunakan situs web/perangkat lunak. 

  • Angular JS

Angular JS adalah jenis framework untuk pengembangan situs web, bersifat open-source yang berbasis JavaScript. Contoh framework ini digunakan untuk membangun aplikasi satu halaman (single page application). Angular JS dikelola oleh Google dan sejumlah komunitas individu lainnya.

  • React JS

React JS adalah jenis framework untuk pengembangan situs web, bersifat open-source yang berbasis JavaScript. Contoh framework ini digunakan untuk membangun user interface pada situs web atau aplikasi web. React JS dikelola oleh Meta dan sejumlah komunitas individu lainnya.

  • Vue JS

Vue JS adalah jenis framework yang relatif baru dan berbasis open-source Javascript yang memungkinkan pengguna mendesain aplikasi web dengan cepat. Ini adalah kerangka kerja progresif ringan.

  • Bootstrap

Bootstrap adalah jenis framework berbasis open-source CSS yang memungkinkan pengguna membangun elemen user interface seperti tombol dan formulir yang sangat responsif.

📚 Baca juga: Front End Developer: Pengertian, Tugas & Gaji

Back End Frameworks

Framework back-end menyediakan komponen penting dalam membangun fungsionalitas situs web atau aplikasi web. Back-end akan berfokus pada kesuksesan situs web/perangkat lunsk untuk bekerja dengan semestinya.

  • Django

Django adalah jenis framework web berbasis open-source Python, yang mengikuti arsitektur model–template–view. Django populer untuk efek visual, games, dan layanan interaktif yang dikelola oleh Django Software Foundation.

  • Ruby on Rails

Ruby on Rails, atau Rails, adalah jenis framework aplikasi web sisi server yang beroperasi di operating system Linux. Rails adalah contoh framework dalam bahasa pemrograman Ruby, menggunakan model-view-controller yang menyediakan struktur default untuk database, layanan web, dan halaman web.

  • PHP (Laravel, Codelgniter, Symfony)

Jenis framework PHP yang paling populer adalah Laravel, CodeIgniter dan Symfony. Framework PHP adalah fondasi dasar untuk pengembangan aplikasi web di PHP.

  • Laravel adalah framework untuk membantu developer menjadi fleksibel dan kreatif sambil menjaga detail dari latar belakangnya. Framework laravel adalah fitur sintaks ekspresif dan elegan, membantu membuat pengkodean lebih cepat, dan memanfaatkan Blade template engine.
  • Codelgniter adalah contoh framework untuk membantu developer membangun website yang bersifat dinamis. CodeIgniter adalah jenis framework ringan yang memiliki footprint terkecil, dan membutuhkan lebih sedikit koding.
  • Symfony adalah contoh framework untuk aplikasi web dan merupakan sekelompok segmen PHP yang dapat digunakan kembali dan yang dapat dengan mudah digunakan oleh pengembang mana pun, sehingga membuat pekerjaan lebih efisien dan mudah.

📚 Baca juga: Apa itu Back End Developer: Tugas, Skill, Cara, dan Gajinya!

Mobile Development Frameworks

Framework pengembangan seluler atau mobile development framework mendukung pengembangan untuk aplikasi seluler.

  • Flutter

Flutter adalah jenis framework oleh Google untuk membuat aplikasi yang dikompilasi secara native yang menggunakan satu jenis kode untuk seluler, web, dan desktop. Flutter bersifat open-source yang digunakan oleh developers dan organisasi di seluruh dunia.

  • React Native

React Native adalah jenis framework oleh Meta untuk membuat aplikasi Android, iOS, Windows. React Native bersifat open-source untuk pengembangan user interface.

📚 Baca juga: Apa itu Web Developer? Tugas, Jenis, Cara, dan Gajinya! [+Contoh CV]

Perbedaan Framework, Bahasa Pemrograman dan Library

Dalam pengembangan software, tentu kamu bisa dibuat bingung dengan perbedaan framework, bahasa pemrograman, dan library. 

Berikut perbandingan antara tiga istilah tersebut dalam pemrograman.

Framework vs Bahasa Pemrograman

Sebagai seorang programmer, kamu lebih tahu baik bahasa pemrograman maupun framework

Framework menyediakan platform untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak. Bahasa Pemrograman adalah sekumpulan instruksi yang digunakan untuk menjalankan perintah pada komputer. 

Framework ini mencakup class dan function yang telah ditentukan sebelumnya dan bersifat siap pakai yang membantu memproses input, mengelola perangkat keras, dan berinteraksi dengan sistem perangkat lunak.

Jika dipakai secara bersamaan, framework akan meningkatkan kekuatan bahasa pemrograman dengan menambahkan fungsionalitas yang sudah tersedia agar proses penulisan kode tidak perlu serumit itu.

Framework vs Library

Framework dapat berisi library. Framework biasanya akan menyertakan banyak library untuk mempermudah pengembangan software.

Library adalah kumpulan class dan function, yang kerap disebut juga dengan seperangkat komponen yang dapat dipanggil (invoked) untuk menghasilkan suatu fungsi. Kamu dapat mengakses library secara langsung, dipanggil dari kode, atau framework dapat menyediakan akses ke library dan memanggil kode (inversion control).

Library adalah kode yang digunakan kembali. Dengan kata lain, developers mendapatkan kode yang sudah ditulis oleh pengembang lain. Misalnya, ada beberapa library matematika yang memungkinkan pengembang hanya memanggil fungsi tanpa mengulang implementasi cara kerja suatu algoritma. 

Library biasanya akan fokus pada satu fungsi yang kamu dapat akses menggunakan API. Kamu dapat memanggil fungsi library yang akan mengeksekusi beberapa kode dan kemudian kontrol dikembalikan ke kode yang kamu buat.

📚Baca juga: 7 Cara Menjadi Programmer Profesional Bagi Pemula

Kesimpulan

Setiap bahasa pemrograman dilengkapi dengan sintaks dan beberapa aturan dasar. Framework yang akan digunakan tentunya berbeda untuk bahasa yang berbeda sehingga kamu perlu menyesuaikannya. 

Proses untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak adalah proses yang kompleks dan panjang. Perjalanan ini mencakup melakukan perancangan, pengkodean, dan pengujian. Framework akan sangat membantu dalam menghemat waktu, agar waktu yg berharga dapat dialokasikan untuk mengembangkan sesuatu yang lebih memerlukan kustomisasi dalam aplikasi.

Memilih framework yang tepat dan bahasa pemrograman untuk dipasangkan seringkali menjadi tantangan. Untuk para pemula, sebaiknya kamu mengeksplorasi framework yang umum dan yang sering digunakan dalam lingkup kerja. Ini akan membantu kamu dalam menemukan solusi jika membutuhkan dukungan dari komunitas-komunitas yang tersedia.

Mau raih pekerjaan impianmu? Yuk, buat CV lamaran kerja dan portofolio online kamu, lalu lamar kerja di website lowongan kerja atau aplikasi cari kerja CakeResume. Semuanya 100% gratis. Ikuti blog kami untuk tips dan tutorial buat CV dan career development!

CakeResume adalah CV builder online gratis dengan lebih dari 50 template! Yuk buat CV kamu sekarang🎉

--- Ditulis oleh: Priscilia Octaviani ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...