Daftar isi :
Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut perusahaan untuk semakin berinovasi dalam mengembangkan produk dan layanan berdasarkan data-data bisnis yang ada.
Permintaan posisi sebagai Business Analyst atau Bisnis Analis (BA) semakin banyak dicari, guna mempermudah perusahaan dalam meningkatkan efisiensi bisnis berdasar pada kemampuan analisis tentang fungsi bisnis dan teknologi informatika (IT).
Jadi, apa itu Business Analyst, tugasnya dan cara menjadi Business Analyst? Mari kita simak!
Business Analyst atau Bisnis Analis (BA) adalah seseorang yang mengkaji, menganalisis, memonitoring, dan mengevaluasi data-data terkait proses bisnis, produk, layanan, dan teknologi/software, agar perusahaan dapat mencapai target dan berkembang pesat.
Business Analyst juga mengacu pada kemampuan atau keterampilan, serta suatu metode, pendekatan, dan penggunaan alat untuk menghasilkan informasi yang akurat dan tepat dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan bisnis menjadi lebih efektif, efisien, produktif, serta menguntungkan.
Menurut keterangan IDX Channel (2021), penghasilan Business Analyst per bulan rupanya cukup menjanjikan.
Gaji Business Analyst (junior) berkisar Rp 8 juta tergantung perusahaan dan kemampuan awal yang dimiliki. Sedangkan, gaji Bisnis Analisis (middle) berkisar Rp 10 - 15 juta per bulan. Untuk gaji Analisis Bisnis (senior) per bulan berkisar Rp 20 juta atau lebih sesuai pengalaman.
📚 Baca juga: 15 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia!
Tugas Business Analyst akan bervariasi disesuikan dengan kebutuhan perusahaan. Biasanya kerja Business Analyst akan ditempatkan dalam suatu tim proyek.
Namun, tugas dan tanggung jawab Business Analyst yang utama adalah membantu perusahaan agar dapat mencapai tujuannya untuk dapat bertahan diberbagai kondisi ekonomi global dan menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan serta meraih keuntungan.
Berikut ini secara umum Business Analyst job description, yaitu :
✏️ Bekerja sama dengan project manager atau manajer proyek serta tenaga ahli lain dalam merancang desain aplikasi yang efektif dan efisien.
✏️ Menganalisis dan mengevaluasi proses bisnis, perilaku konsumen, dan data pasar yang dimiliki perusahaan saat ini, serta mengidentifikasi area perbaikan.
✏️ Melakukan sistem dokumentasikan untuk membantu memperbaiki permasalahan yang ada terkait informasi keadaan pasar terkini (perilaku dan kebutuhan konsumen).
✏️ Membuat perkiraan, perencanaan, dan model keuangan, serta melakukan analisis varians dan analisis keuangan.
✏️ Memberikan dan melengkapi detail solusi bisnis yang tepat dan akurat untuk meningkatkan mutu layanan dan kinerja bisnis perusahaan dengan mengimplementasikan solusi teknologi.
✏️ Meninjau, memonitor, dan mengevaluasi berdasarkan data-data bisnis terkini dan kemajuan teknologi untuk membuat sistem yang lebih modern.
✏️ Menganalisis struktur organisasi dan kebijakan yang diberlakukan perusahaan agar dapat lebih efektif dan efisien.
Apakah seorang Business Analyst harus ahli di bidang IT?
Rupanya untuk menjadi Business Analyst, kamu tidak harus ahli dibidang IT, akan tetapi kesempatan kamu untuk bekerja di sebagai Analis Bisnis akan lebih besar ketika kamu memiliki pemahaman umum mengenai cara kerja sistem, produk, dan alat-alat IT.
Selain itu, pekerjaan Business Analyst juga dituntut untuk memiliki skill atau kemampuan khusus baik soft skill maupun hard skill di bidang Analisis Bisnis.
Dalam pengembangan produk, seorang Business Analyst sebaiknya memiliki 3 aspek pengetahuan mengenai product requirements, product analysis, dan engineering requirements.
Ketiga hal tersebut merupakan ilmu dasar yang mana akan mempermudah dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan produk serta fungsi produk dan pemasaran.
Seorang analis bisnis harus menganalisis dan menerjemahkan kebutuhan suatu organisasi atau klien dengan akurat dan jelas. Berpikir kritis membantu seorang analis bisnis dalam menilai beberapa pilihan sebelum sampai pada solusi yang diinginkan. Business Analyst fokus pada pengumpulan dan pemahaman kebutuhan klien.
Selain itu, berpikir kritis memungkinkan seorang bisnis analis untuk memprioritaskan kebutuhan bisnis.
Sudut pandang analitis yang baik akan membantu seorang analis bisnis mencapai tujuan yang ditetapkan, bahkan ketika ada keterbatasan baik dalam sumber daya maupun kondisi yang tidak ideal.
Sebagai Business Analyst haruslah memiliki kemampuan dalam berkomunikasi secara singkat baik secara lisan/verbal maupun tertulis dengan klien untuk menyampaikan ide, fakta, dan pendapat.
Seorang Business Analyst menggunakan keterampilan komunikasi dan interpersonal pada fase yang berbeda, misalnya pada saat proyek diluncurkan, mengumpulkan persyaratan, berkolaborasi dengan klien, dan ketika memvalidasi solusi akhir.
Keterampilan komunikasi dan interpersonal yang baik akan memberikan kepercayaan diri kepada seorang analis bisnis pada saat memfasilitasi suatu pertemuan bisnis.
Business Analyst yang memiliki pengetahuan pemrograman langsung dapat melakukan analisa data dengan lebih cepat, tepat dan baik.
Pengetahuan tentang R dan Python sangat bermanfaat, karena masalah kompleks dapat diselesaikan dengan menulis pengkodean yang efisien. R dan Python terdiri dari beberapa perpustakaan dan paket untuk perselisihan data, manipulasi data, visualisasi data dan analitik.
Dengan bantuan bahasa pemograman, maka data besar dapat dianalisis dan divisualisasikan dengan baik. Sehingga, model bisnis dapat dibuat untuk membuat prediksi bisnis.
Bisnis Analis paling sering bekerja dengan data terstruktur. Sehingga, untuk menyimpan dan memproses data berat, Busniness Analyst harus memiliki pemahaman yang baik tentang database relasional seperti Microsoft SQL Server, database MySQL, Oracle DB, serta database NoSQL. Ini akan membantu Business Analyst dalam mengakses, mengambil, memanipulasi, dan menganalisis data.
Pengetahuan tentang Microsoft Excel juga akan bermanfaat bagi Business Analyst,
Karena basic skill ini dapat digunakan untuk membuat model pertumbuhan pendapatan untuk produk baru berdasarkan perkiraan pelanggan terbaru, merencanakan kalender editorial, membuat daftar pengeluaran untuk produk, dan membuat bagan untuk memperlihatkan seberapa dekat produk dengan anggaran di setiap kategori.
Serta, Business Analyst dapat merangkum pendapatan pelanggan berdasarkan produk untuk menemukan area di mana ada kebutuhan untuk membangun hubungan pelanggan yang lebih kuat.
Negosiasi adalah keterampilan penting yang harus dimiliki setiap Business Analyst. Negosiasi digunakan untuk membuat keputusan teknis, memutuskan apa yang harus disertakan dalam visi proyek, menentukan permintaan mana yang berubah menjadi persyaratan dan tingkat prioritasnya.
Selain itu, sebelum membuat keputusan, seorang analis bisnis menginterpretasikan masalah dan menemukan pendekatan bisnis alternatif. Business Analyst, kemudian menguji semua pendekatan alternatif dan membuat keputusan berdasarkan pemikiran tentang pendekatan tersebut, dan mengimplementasikan solusinya.
Bisnis Analis harus mahir dalam menggunakan berbagai alat interligen bisnis untuk membuat laporan dan dasbor dalam memecahkan masalah pengambilan keputusan. Pengetahuan yang baik tentang Tableau , QlikView, dan Power BI diperlukan untuk membuat laporan yang berbeda berdasarkan kebutuhan bisnis.
Seorang analis bisnis pun harus dapat mendokumentasikan ajaran dan hasil proyek dengan sangat baik, jelas, dan ringkas. Sehingga, apabila muncul suatu permasalahan, Business Analyst dapat langsung menggunakan solusi sebelumnya, serta menghemat waktu dan mencegah masalah yang tidak diinginkan.
Selain itu, Business Analyst harus dengan percaya diri mempresentasikan temuan dan hasil proyek di depan para pemangku kepentingan dan klien. Dengan bantuan dokumentasi terorganisir, analis bisnis dapat mengkomunikasikan konsep teknis dengan mudah kepada karyawan non-teknis.
Menjadi seorang analis bisnis memerlukan keterampilan dan kemampuan yang sesuai dengan pekerjaan dan industri yang diminati. Kursus, sertifikasi, atau gelar masing-masing dapat membantu jalan kamu menuju pekerjaan sebagai analis bisnis. Agar mempermudah untuk mencapai keinginan bekerja di bidang analisis bisnis, berikut informasi yang dapat kamu siapkan :
Pada dasarnya, seorang analis bisnis setidaknya harus memiliki keterampilan dalam hal:
Selain skill dan pengalaman, beberapa perusahaan mempertimbangkan gelar yang ada di CV kamu.
Hal ini karena, perusahaan berasumsi dengan gelar yang kamu miliki, kamu sudah mempunyai pengetahuan dasar yang cukup.
Bagi kamu yang belum berkuliah dan tertarik di bidang Business Analyst, kamu dapat melanjutkan studi di jurusan economics, finance, computer science, data science, statistics, information management, dan bidang lainnya yang terkait dengan pekerjaan Bisnis Analis.
📚 Bacaan lanjutan: Contoh Motivation Letter untuk Beasiswa, Organisasi, Volunteer
Kalau kamu tidak memiliki gelar di bidang yang terkait Busines Analyst, tidak ada salahnya mengikuti kursus, baik secara langsung atau online di bidang analitik bisnis.
Selain kamu mendapat pemahaman terkait analisis data atau analisis bisnis, kamu dapat juga menguasi tools (Tableau, Excel, atau MySQL) yang digunakan dalam analisis bisnis melalui kursus.
Mempuyai sertifikasi Business Analyst dapat memperluas keahlian dan meningkatkan potensi agar memperolah pekerjaan serta menambah penghasilan.
🥇 Contoh sertifikasi analisis bisnis, seperti :
Sebagai pemula, sertifikasi ECBA cukup meyakinkan perusahaan karena dapat memberikan beberapa jam pelatihan dan mengetahui dasar-dasar tentang analisis bisnis.
Sedangkan, untuk pengalaman yang lebih mendalam tentang analitik bisnis, kamu dapat mengambil sertifikasi CBAP, CCBA, dan PMI-PBA.
Setiap industri memiliki kebutuhan dan tantangan bisnis yang berbeda. Sebagai contoh, pengembangan solusi bisnis untuk industri fashion mungkin terlihat berbeda dibandingkan dengan industri pangan.
Maka untuk meningkatkan keterampilan, kamu dapat bergabung dalam beberapa proyek penelitian bisnis analis dosen maupun pemerintah.
Selain itu, pengalaman magang atau internship di suatu industri, dapat memberikan keunggulan dan daya tarik saat melamar pekerjaan Business Analyst.
Mengikuti kegiatan magang maupun proyek penelitian, akan mengembangkan kemampuan analisis, visualisasi, dan presentasi yang baik serta menarik di depan umum.
📚 Bacaan lanjutan: 5 Contoh CV Mahasiswa: Masih Kuliah, Kreatif dan Magang
Menyiapkan CV atau resume bertujuan memberikan informasi tentang dirimu agar menarik perhatian perusahaan.
CV yang menarik berisikan data dan informasi pengalaman yang sesuai dengan apa yang dicari perusahaan, bersifat jujur dan tidak dilebih-lebihkan. .
Agar menarik dan meyakinkan para rekruiter, kamu juga dapat mengikuti beberapa tips penulisan CV atau resume Business Analyst berikut:
✅ Hard Skills Business Analyst :
✅ Soft Skills Business Analyst :
Menurut penelitian, perusahaan hanya memiliki waktu 6 detik untuk menganalisis setiap CV atau resume. Cover Letter/surat lamaran adalah bagian penting dari proses perekrutan.
Karena pada bagian ini, menyertakan cover letter tidak hanya mempermudah proses screening. Tapi juga menunjukkan kepada rekuiter bahwa kamu memiliki keinginan yang tinggi untuk bekerja di perusahaan mereka. Untuk membuat surat pengantar yang baik dan menarik, kita harus memastikan bahwa surat itu disusun dengan benar.
📚 Bacaan lanjutan: Cara Membuat Cover Letter dan Contoh Cover Letter yang Baik
Tips-tips di atas semoga dapat membantu kamu dalam pembuatan CV Bisnis Analis yang baik dan menarik. Untuk memudahkan kamu dalam membayangkan seperti apa bentuk CV Business Analyst, kamu juga bisa mengikuti contoh CV Business Analyst berikut :
Contoh CV Business Analyst
CakeResume menyediakan 50+ template CV online yang mudah dan menarik untuk dibuat, GRATIS! Yuk, buat CV PDF mu sekarang!🎉
Contoh CV Analis Bisnis
--- Ditulis Oleh Anggraeni Kumala Dewi ---