Apa Itu Content Marketing? Kenali Pengertian, Jenis, Skill, dan Prospeknya!

Baru-baru ini content marketing jadi pembicaraan hangat di dunia marketing. Content marketing kini menjadi strategi yang kuat bagi setiap perusahaan ataupun brand untuk meningkatkan awareness, brand recognition, consideration,engagement  hingga sales lead

Terlebih lagi di era digital saat ini, sebagian besar orang di dunia mengonsumsi media sosial, sehingga paparan terhadap media sosial jauh lebih besar. Tak heran bila para marketer sudah beralih dengan strategi konten marketing di media sosial untuk mencapai tujuannya. Lantas apa yang dimaksud dengan content marketing?

Dalam artikel ini CakeResume akan membahas secara rinci dan detail apa itu content marketing serta implementasinya. Nah, keep scrolling, ya!

content marketing
Jenis - Jenis Content Marketing

Apa itu Content Marketing?

Pengertian Content Marketing

Pertanyaaan pertama di benak kita adalah “apa itu content marketing?”. Content marketing adalah salah satu strategi marketing dimana perusahaan atau brand menciptakan suatu konten yang relevan dan konsisten untuk menarik audiens. 

Berbeda dengan promosi-promosi pada umumnya yang menciptakan kesan hard-selling, content marketing lebih menekankan pada nilai suatu perusahaan atau merek kepada audiensnya. Dengan kata lain, strategi konten marketing menekankan pada kesan soft-selling. 

Biasanya content marketing cenderung bersifat edukatif untuk memecahkan masalah atau pain point yang audiens hadapi. Tujuan content marketing ini agar menarik audiens kembali untuk mendapatkan solusi mengenai permasalahan mereka, dan secara tidak langsung perusahaan memberikan value kepada audiens. Ketika audiens merasa perusahaan atau produk bisa memenuhi kebutuhannya maka audiens bisa mempertimbangkan untuk membeli produk tersebut.

Mengapa Content Marketing Penting?

Mengapa konten marketing itu penting? Pada dasarnya maksud seorang marketer menggunakan konten marketing adalah untuk meningkatkan penjualan dan memelihara hubungan dengan pembeli.

Apabila dibandingkan dengan strategi pemasaran yang lain, konten marketing jauh lebih murah jika dilihat dari segi biaya, seperti biaya produksi, dan biaya maintenance. Disisi lain, konten marketing bisa menjadi alat pemasaran dalam jangka panjang. Content marketing bisa meningkatkan pengoptimalan dalam mesin pencari dan media sosial dimana audiens dapat dengan mudah menemukan konten perusahaan atau brand/produk. 

Strategi pemasaran konten ini mampu meningkatkan kesadaran audiens terhadap pemecahan masalah dan memberikan suatu pengetahuan mengenai produk yang ditawarkan dimana audiens belum pernah mempertimbangkan sebelumnya. Ketika klien potensial menemukan konten suatu produk dan menemukan nilai yang Ia butuhkan, maka klien potensial ini akan merasa yakin untuk menggunakan produk tersebut dan melakukan pembelian. 

Perbedaan Traditional Marketing dan Content Marketing

Jauh sebelum maraknya media sosial seperti saat ini, para marketer menggunakan traditional marketing dimana mereka melakukan promosi dan iklan melalui: 

  • Papan reklame
  • Pamflet
  • TV
  • Radio. 

Traditional marketing lebih cenderung memberikan pesan yang persuasif dan hard selling

Sebaliknya, content marketing lebih cenderung menyampaikan value produknya melalui informasi yang edukatif. Biasanya konten marketing menggunakan media sosial atau internet yang mencakup: 

  • Post sosial media (video, stories, reels, dsb.)
  • E-book
  • Webinar gratis
  • Artikel-artikel di situs web.

Pentingnya Content Marketing Untuk Bisnis?

Mengapa marketer baik dari perusahaan besar maupun start-up gencar menggunakan content marketing? Selain biayanya lebih murah, ternyata content marketing ini memiliki beberapa kelebihan. Dibawah ini adalah tujuan content marketing untuk bisnis perusahaan. 

1. Investasi Hubungan Jangka Panjang dengan Audiens

Bisa dibilang bahwa konten yang berkualitas adalah aset yang penting karena mampu menciptakan pengalaman positif bagi audiens dan meningkatkan retensi audiens untuk kembali pada akun media sosial atau website

Terlebih lagi konten marketing akan tersimpan di dalam sosial media atau internet dalam jangka waktu yang panjang, sehingga audiens bisa datang kembali untuk membaca atau menonton informasi yang mereka butuhkan.  Maka hubungan dengan audiens dapat dipelihara dalam jangka waktu yang panjang. Tentunya content marketing ini bisa menarik perhatian audiens dan memperkuat brand identity secara positif. 

2. Meningkatkan Kepercayaan Audiens

Ternyata konten marketing bisa membangun kepercayaan audiens terhadap perusahaan atau brand. Ketika perusahaan atau merek membuat konten yang bermanfaat bagi audiens serta dapat memecahkan masalah mereka, maka audiens akan mempercayai bahwa perusahaan atau brand tersebut ahli di bidangnya. Dari sini, audiens akan memiliki rasa kepercayaan yang tinggi untuk membeli produk-produk tersebut karena mereka dapat memecahkan masalahnya. 

3. Brand Positioning Perusahaan atau Brand/Produk

Membuat content marketing yang berkualitas akan membantu membangun brand positioning bagi perusahaan atau brand di dunia digital. Selain itu, perusahaan akan dinilai sebagai perusahaan yang kredibel dalam bidangnya dan akan banyak dicari oleh audiens di mesin pencari atau internet. 

4. Meningkatkan Brand Awareness

Menerapkan strategi content marketing yang tepat dan menarik mampu meningkatkan kesadaran merek pada audiens. Pada dasarnya brand awareness ini adalah bagaimana audiens mengenal suatu perusahaan atau brand hanya dengan melihat hal yang ikonik atau ciri khas dari perusahaan tersebut seperti logo, gambar, warna, jargon, nilai,  dan lain sebagainya. 

Apabila konten-konten promosi tersebar di berbagai channel digital, maka semakin besar juga paparan yang diterima oleh audiens. Hal tersebut memungkinkan audiens semakin mengenal dan memahami merek atau perusahaan tersebut. 

5. Menjangkau Audiens yang Lebih Luas

Konten marketing dapat menjangkau audiens yang lebih luas karena jangkauan media sosial dan internet sangatlah besar. Apalagi ketika perusahaan menggunakan berbagai channel media sosial dan internet, besar kemungkinan mereka untuk menjangkau audiens yang lebih besar dan heterogen. 

Dengan menjangkau audiens yang lebih luas, traffic pada konten perusahaan atau brand akan meningkat. Semakin konten dibutuhkan oleh audiens, maka akan semakin mudah juga untuk menarik banyak audiens datang ke media sosial atau website perusahaan. Semakin tinggi traffic, maka konten akan dilihat sebagai konten yang kredibel dan diprioritaskan di berbagai platform. 

Jenis-jenis Content Marketing

Di sesi sebelumnya CakeResume telah membahas mulai dari pengertian content marketing hingga tujuan content marketing. Lantas bagaimana caranya memulai konten marketing? Konten apa yang bisa dibuat oleh marketer? Dibawah ini adalah contoh content marketing yang bisa dipertimbangkan untuk membuat promosi untuk perusahaan atau brand. Yuk, simak lebih lanjut!

1. Blog atau Website

Blog atau situs web bisa dimanfaatkan apabila belum memiliki anggaran untuk membuat konten yang profesional. Pada dasarnya blog atau website ini akan menjadi landing page perusahaan atau produk yang dijual dimana audiens akan mencari informasi yang lebih detail hingga melakukan pembelian. 

Blog atau situs web ini bisa dioptimalkan dengan strategi SEO (Search Engine Optimization) dengan mencari topik yang dibutuhkan audiens dan menerapkan penulisan kata kunci yang paling sering dicari audiens pada artikelnya. Topik yang menarik dan kata kunci yang tepat akan mengundang banyak traffic ke blog atau website. Pastikan blog dan website tersebut kompatibel di smartphone juga, mengingat pengguna internet di Indonesia mengakses konten melalui smartphonenya. 

📚 Baca juga: Apa itu Copywriter: Pengertian, Tugas, Gaji, Strategi

2. Media Sosial

Sudah wajib hukumnya seorang marketer menggunakan media sosial untuk menjalankan strategi konten marketing. Dengan miliaran pengguna aktif setiap bulannya, media sosial menjadi alat utama dalam menjalankan content marketing. Media sosial dapat meningkatkan engagement dengan audiens secara real-time, tentunya perusahaan akan mendapatkan informasi apa yang dibutuhkan audiens secara cepat. 

Setiap media sosial memiliki strategi konten marketing yang berbeda-beda karena mereka memiliki karakteristiknya tersendiri. Sehingga seorang marketer harus jeli dalam memilihnya. Contohnya seperti konten yang dibuat untuk Instagram pastinya akan berbeda dengan konten yang dibuat untuk TikTok.

Contoh content marketing di instagram itu seperti menggunakan stories (pool, quiz, question), success stories, infografis, atau post foto yang estetik. Berbeda dengan strategi content marketing TikTok yang lebih menekankan pada video pendek yang berisi informasi yang edukatif. Lain halnya dengan Facebook yang kontennya cenderung berbasis teks yang panjang. 

3. Podcast

Podcast adalah salah satu jenis content marketing pengganti radio yang sedang populer di Indonesia. Tak jarang beberapa tokoh terkenal, perusahaan, hingga brand menggunakan podcast untuk meningkatkan brand awareness. Tentunya topik konten dari podcast harus disesuaikan dengan kebutuhan target audiens dan relevansinya, sehingga audiens tetap kembali pada channel podcast yang dibangun. 

Content marketing jenis ini sangatlah fleksibel dan portabel, dimana konten tersebut bisa didengarkan oleh audiens kapan saja dalam berbagai kegiatan yang dilakukan. Tentunya, podcast bisa membangun engagement dengan audiensnya secara personal. 

4. Video

Video masih menjadi primadona untuk strategi content marketing. Mengapa demikian? Menurut laporan dari MarketingSherpa, video bisa meningkatkan 300% traffic dan leads. Hal ini diperkuat dengan laporan Wyzowl dimana 88% orang membeli produk atau jasa karena terpengaruh oleh video. Sehingga tak heran bila perusahaan memberikan usaha yang lebih dalam memproduksi video. 

Video sangatlah efektif karena mampu menarik audiens melalui audio dan visual yang mudah dipahami dengan cepat. Video mampu menjelaskan nilai dalam produk dengan jelas dan meningkatkan pertimbangan audiens untuk membeli produk atau jasa tersebut. 

Tentunya, pembuatan jenis content marketing video ini harus dipersiapkan dengan matang dan jangan sampai konten dalam video merusak citra merek atau perusahaan. 

5. E-book

E-Book adalah salah satu jenis content marketing yang bisa meningkatkan brand positioning perusahaan sebagai ahli pada bidangnya, karena e-book akan menampilkan informasi-informasi yang lebih teknikal dibandingkan artikel dalam blog atau website. Ketika perusahaan dianggap sebagai ahli, maka kepercayaan audiens akan semakin meningkat dan ini dapat mendorong mereka untuk menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. 

📚 Baca juga: Contoh Surat Lamaran Kerja Marketing Terbaik untuk Job Seeker

Skill Untuk Content Marketing?

Pekerjaan sebagai content marketing kini digandrungi oleh kawula muda yang ingin mengekspresikan kreativitasnya. Hadirnya media sosial dan dunia digital membuat perusahaan sangat sadar akan pentingnya content marketing. Tak heran bila perusahaan mencari kandidat terbaik untuk mengisi posisi content marketing. Apa saja skill yang dibutuhkan untuk content marketing?

1. SEO (Search Engine Optimization)

Kemampuan SEO sangatlah penting, karena seorang content marketer bertanggung jawab menjangkau audiens secara online. Tentunya perlu ada keterampilan dasar untuk melakukan riset kata kunci di berbagai platform agar kamu bisa merekomendasikan topik atau pembahasan yang tepat untuk pembuatan konten. Disisi lain dengan skill SEO, content marketer bisa mengoptimalkan konten teks di berbagai channel digital untuk meningkatkan traffic inbound audiens kepada channel perusahaan. 

📚 Baca juga:  Apa itu SEO Specialist, Tugas, Gaji, dan Skill yang Dibutuhkan! [+Contoh CV]

2. Copywriting

Jantung dari content marketing adalah copywriting dimana seorang content marketer harus mengubah prospek dan mendorong penjualan melalui teks atau tulisan. Pemilihan teks atau tulisan sangatlah penting untuk mempengaruhi audiens membaca konten yang dibuat perusahaan. Semakin menarik dan kreatif tulisan tersebut, semakin tinggi traffic konten tersebut. Teknik copywriting juga menciptakan brand voice dari produk yang dibuat.

3. Data & Analytics Skills

Untuk melacak apakah konten yang dibuat sukses atau tidak, maka dibutuhkan skill analisa data analitik. Ketika seorang content marketer mampu menganalisis konten yang sudah dibuat, akan mudah baginya untuk membuat strategi baru dalam menentukan topik content marketing selanjutnya. Selain itu kemampuan analisis data ini sangat berguna ketika sedang melakukan riset customer behavior dan tren yang sedang diperbincangkan oleh audiens untuk menentukan topik yang akan diangkat pada content marketing selanjutnya. 

4. Time Management & Organization Skills

Berbagai jenis konten marketing dan berbagai tenggat waktu yang dihadapi seorang content marketer memaksanya untuk meningkatkan kemampuan manajemen waktu dan pengorganisasian pekerjaan. Dua kemampuan ini sangatlah penting bagi seorang content marketer

📚 Baca juga: 100+ Contoh Soft Skill & Hard Skill dalam CV (untuk 15 Pekerjaan)

Cara Mendapatkan Pekerjaan Content Marketing?

Nah, bagaimana caranya untuk mendapatkan pekerjaan impian dalam content marketing. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar bisa dilirik oleh HRD, lho! 

1. Membangun Portofolio Content Marketing

Portfolio yang relevan dengan bidang content marketing akan menjadi sebuah bukti terhadap kemampuan yang kamu punya. Pastinya portofolio ini bisa menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk menerimamu di posisi content marketing. Ini dia contoh portofolio content marketing:

  • Contoh tulisan berbasis SEO (bisa ditunjukan melalui blog pribadi, atau projek freelance)
  • Hasil video yang sudah dibuat
  • Metrik kampanye dari konten yang dibuat
  • Rekomendasi dari kolega atau supervisor
  • Contoh desain grafis seperti infografik, poster, dan banner stories

📚 Baca juga: Portofolio untuk Lamaran Kerja yang Baik dan Menarik [+5 Contoh]

2. Membuat CV Content Marketing

CV adalah senjata yang paling jitu saat mencari pekerjaan, termasuk pekerjaan content marketing. Untuk ini kamu perlu mengoptimasi CV content marketing mu dengan berbagai pengalaman dan keterampilan yang berkaitan dengan posisi content marketing.

Berikut adalah beberapa skill yang bisa kamu tambahkan dalam CV Content Marketing:

  • Copywriting
  • Graphic design
  • Photo editing
  • Cinematography
  • Video editing
  • Data analysis
  • Search engine optimization (SEO)
  • Web development
  • Social media management

📚 Baca juga: 10 Pertanyaan Interview Marketing dan Jawabannya!

Ingin membuat CV content marketing dengan mudah? CakeResume merupakan CV builder yang menyediakan lebih dari 50 template CV secara gratis! Kamu bisa membuat CV content marketing yang menarik dengan CakeResume !🎉

--- Ditulis oleh: Talitha Edrea ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...