Hybrid Working: Ketahui Kelebihan, Kekurangan, dan Jenisnya! [+Cara]

Hybrid working adalah, apa itu hybrid working
Hybrid Working Adalah

Pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam berbagai aspek, termasuk cara bekerja. Aturan pemerintah yang mewajibkan masyarakat mengurangi aktivitas di luar, membuat hampir seluruh perusahaan di Indonesia menerapkan sistem Working from Home (WFH), atau bekerja dari rumah.

Setelah pandemi berlalu, tren WFH ini sepertinya semakin berkembang menjadi bekerja fleksibel di mana saja dan kapan saja. Hal inilah yang membuat lahirnya istilah baru yaitu hybrid working. Konsep hybrid sistem ini juga diprediksi akan semakin populer di beberapa tahun ke depan. 

Bagi kamu yang sudah bekerja, sudahkah kamu familiar dengan istilah hybrid work? Bagaimana penerapan sistem hybrid, dan apa saja kelebihan dan kekurangan hybrid work?

Mari kita simak penjelasannya di artikel CakeResume ini.

Apa itu Hybrid Working?

Hybrid working adalah model kerja yang memberikan kebebasan kepada karyawan untuk bekerja dimana saja. Karyawan bisa bekerja di kantor, atau di tempat manapun yang dirasa dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.

Perusahaan yang menerapkan sistem hybrid artinya memberikan keleluasaan pada karyawan untuk bekerja secara on site dan remote. Perusahaan masih akan mewajibkan karyawan bekerja di kantor jika ada kegiatan penting yang memerlukan diskusi/kolaborasi tim. Selebihnya, karyawan dibebaskan bekerja secara remote baik dari rumah ataupun dari tempat mana saja yang mereka inginkan.

Sebuah studi menyatakan bahwa penerapan sistem hybrid dapat meningkatkan produktivitas kerja, kesehatan mental, hingga menurunkan risiko stres kerja, dibandingkan dengan karyawan yang 100% bekerja on site.

4 Jenis Hybrid Working Models

Jenis hybrid working dapat dibedakan berdasarkan 4 jenis, yaitu:

1. Hybrid Work Fleksibel 

Arti hybrid fleksibel dalam pekerjaan adalah memberikan kebebasan sepenuhnya kepada karyawan. Karyawan berhak memilih jam dan tempat bekerja berdasarkan prioritas pekerjaan mereka. 

Contohnya, jika karyawan bekerja pada proyek mereka, mereka bisa memilih bekerja dari rumah atau kafe. Sedangkan jika mereka merasa membutuhkan diskusi dengan tim lain, maka mereka bisa pergi ke kantor untuk bekerja.

2. Hybrid Work Tetap

Pengertian hybrid working model ini adalah perusahaan menetapkan jadwal untuk karyawan. Misalnya, setiap karyawan diwajibkan pergi ke kantor 2-3 hari per minggu. Maka. biasanya perusahaan akan membagi karyawan mereka dengan jadwal yang berbeda. 

Pada minggu pertama, tim A akan bekerja Senin - Rabu. Tim B bekerja Kamis dan Jumat. Maka, pada minggu kedua. Tim A akan bekerja Kamis - Jumat, sedangkan tim B bekerja pada hari Senin - Rabu, dan begitu seterusnya. 

3. Prioritas Kerja On Site

Prioritas kerja on site adalah kondisi di mana perusahaan akan mengharapkan karyawan untuk bekerja di kantor, namun masih memberikan kebebasan kepada karyawan untuk memilih beberapa hari dalam seminggu untuk bekerja secara remote

Tahukah kamu? Perusahaan Google berusaha untuk menerapkan sistem hybrid ini, dimana perusahaan akan mewajibkan karyawan bekerja di kantor selama 3 hari, dan memiliki kebebasan pada 2 hari lainnya. 

4. Prioritas Kerja Remote

Hybrid working model ini adalah kondisi dimana perusahaan membolehkan karyawan untuk bekerja secara remote, dan hanya pergi ke kantor jika ada kebutuhan yang penting/mendesak. 

Perusahaan yang biasanya menerapkan kerja hybrid ini adalah perusahaan yang tidak memiliki ruang yang cukup luas untuk seluruh karyawannya. Twitter merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan hybrid sistem ini.

Kelebihan dan Kekurangan Hybrid Working

Dengan semakin populernya tren WFO hybrid, membuat semakin banyak karyawan yang menginginkan bekerja secara fleksibel. Namun, apa saja kelebihan dan kekurangan hybrid sistem? Mari kita cari tahu lebih detail.

Kelebihan

 Meningkatkan kesejahteraan karyawan

Dengan memberikan kebebasan pada karyawan, membuat karyawan akan merasa lebih bahagia, dan nyaman saat bekerja. Kebebasan untuk bekerja juga membuat karyawan merasa lebih memiliki “work-life balance”. Meningkatkan kesejahteraan karyawan juga dapat meningkatkan produktivitas karyawan, meningkatkan loyalitas, serta dapat meningkatkan keuntungan bisnis perusahaan. 

 Mengurangi biaya operasional

Salah satu kelebihan hybrid workplace adalah dapat mengurangi biaya operasional perusahaan. Perusahaan dapat mengurangi biaya listrik, biaya sewa gedung, kebutuhan operasional, dll. Selain itu, karyawan juga tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi ataupun biaya makan, jika mereka bekerja di rumah.

 Dapat mempekerjakan karyawan potensial dari berbagai wilayah

Keuntungan lain hybrid system adalah perusahaan dapat mempekerjakan karyawan potensial dari berbagai wilayah, termasuk dari negara-negara lain. Perusahaan dapat memiliki karyawan dengan bakat tertentu, sehingga dapat membantu perusahaan meningkatkan keuntungan, membuka pasar baru, serta meningkatkan kemampuan bersaing.

 Meningkatkan popularitas perusahaan

Tren WFO hybrid yang semakin populer setelah pandemi Covid-19 membuat perusahaan yang menerapkan hybrid sistem dianggap memiliki citra yang baik. Hal ini juga akan mendorong makin banyak karyawan potensial yang berlomba untuk melamar ke perusahaan.

📚 Baca juga: Mengenal Apa itu Employer Branding dan Strategi Membangunnya!

Kekurangan

 Komunikasi yang sulit antar anggota tim

Kesulitan utama kerja hybrid adalah sulitnya komunikasi antar tim. Sinyal internet yang buruk, atau kondisi rumah yang tidak mendukung akan membuat karyawan susah berkomunikasi secara remote

Dalam mengatasi kekurangan ini, biasanya perusahaan akan memberikan fasilitas khusus berupa internet cepat, aplikasi meeting online seperti Zoom, Slack, atau Google Meet, hingga kamera dan audio khusus untuk menunjang pekerjaan. 

 Membuat karyawan lebih lelah

Banyak karyawan yang melakukan WFO hybrid berpendapat bahwa bekerja dengan sistem hybrid akan membuat mereka bekerja lebih lama dari jam kerja yang seharusnya. Beberapa pekerja masih harus bekerja hingga larut malam, dan memiliki sedikit waktu istirahat walaupun bekerja di rumah. Ketidakpastian jam kerja ini lah yang membuat para karyawan justru merasa lebih lelah.

Hal penting dalam sistem kerja hybrid adalah membuat pekerja memiliki waktu kerja yang fleksibel, sehingga pekerja dapat lebih mengatur waktunya antara pekerjaan dan keluarga. Perusahaan yang menerapkan hybrid work secara optimal diharapkan dapat membuat karyawan bekerja dengan senang dan tinggi produktivitas. 

 Kesulitan menyesuaikan jadwal

Jam kerja yang fleksibel antara para karyawan, membuat mereka sulit menyesuaikan jadwal untuk bertemu tim lain di kantor. Tidak ada daftar yang jelas berapa dan siapa saja yang masuk bekerja ke kantor setiap harinya. Maka, untuk mengurangi kesulitan ini, biasanya perusahaan akan memberikan fasilitas dengan berbagai software hybrid working yang membantu para karyawan dalam melakukan koordinasi bersama tim lainnya. 

 Tidak cocok untuk semua bidang industri

Perlu dicatat bahwa, kekurangan hybrid system adalah tidak bisa diterapkan di seluruh bidang industri. Industri seperti rumah sakit atau sekolah biasanya tidak dapat berjalan secara efektif jika hybrid work diterapkan.

Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dari hybrid working. Apakah perusahaan mu sudah menerapkan sistem hybrid? Jika belum, maka ada baiknya untuk mempertimbangkan beberapa kelebihan dan kekurangan di atas sehingga dapat menerapkan hybrid sistem secara optimal.

Kelebihan dan kekurangan hybrid working, hybrid working adalah, apa itu hybrid working
Kelebihan dan Kekurangan Hybrid Working

Cara Menerapkan Sistem Hybrid Working untuk Karyawan

Penerapan sistem hybrid di sebuah perusahaan tentu tidak sembarangan. Perusahaan tidak hanya menyuruh karyawan untuk bekerja di rumah, namun dibutuhkan adanya strategi yang tepat sehingga visi misi perusahaan tetap dapat tercapai secara maksimal. 

Lalu, bagaimana cara menerapkan sistem hybrid working yang tepat?

1. Melakukan Survei untuk Mengetahui Kebutuhan Karyawan

Langkah pertama sebelum menerapkan sistem hybrid adalah melakukan survei kepada para karyawan dan atasan untuk mengetahui kebutuhan mereka. Pertanyaan yang diajukan dapat meliputi:

  • Bagaimana penggunaan fasilitas kantor saat ini?
  • Apakah mereka lebih memilih untuk kerja on site atau kerja hybrid?
  • Berapa hari dalam seminggu mereka menginginkan kerja di rumah?
  • Fasilitas apa yang mereka butuhkan untuk mendukung kebutuhan hybrid working?

Survey yang dilakukan dapat membantu perusahaan untuk menerapkan hybrid sistem yang dirasa dapat memenuhi kebutuhan seluruh karyawan di perusahaan. 

2. Menerapkan Pedoman Kerja

Langkah berikutnya dalam penerapan sistem hybrid adalah menjelaskan dan menerapkan pedoman dengan jelas. Pedoman yang dapat membantu perusahaan, meliputi:

  • Departemen mana yang bisa menerapkan hybrid sistem?
  • Departemen mana yang harus kerja on site?
  • Jenis hybrid work model mana yang harus diterapkan?

3. Menyediakan Fasilitas yang Mendukung

Sistem hybrid artinya dapat menjadi jembatan antara kerja on site dan remote. Maka, melakukan investasi teknologi untuk menunjang WFO hybrid sangat diperlukan. Perusahaan dapat menyediakan fasilitas berupa, penerapan jadwal kerja, aplikasi komunikasi/video call, hingga fasilitas internet. 

4. Komunikasi 

Hal penting dalam sistem hybrid adalah komunikasi. Memastikan bahwa seluruh karyawan memiliki tujuan yang sama dapat membantu tercapainya visi misi perusahaan. 

Komunikasi yang baik dapat dilakukan dengan membuat grup kantor, menyampaikan informasi dengan jelas, menetapkan jadwal meeting pada hari yang sama, investasi beberapa akun zoom premium, dan memastikan bahwa tidak ada karyawan yang tertinggal informasi. 

5. Menciptakan Budaya Kerja Sehat

Perlu diingat bahwa budaya kerja menjadi kunci berjalannya suatu organisasi. Arti hybrid tidak hanya berfokus untuk masalah kerja, namun perusahaan juga bisa mengadakan acara keakraban/seminar online untuk membangun kekuatan relasi yang baik antara pekerja.

Budaya kerja yang sehat juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan yang akan berefek pada peningkatan produktivitas kerja dan membuat karyawan menjadi lebih loyal.

📚 Baca juga: 8 Tipe Budaya Perusahaan (Corporate Culture): Ciri-ciri dan Cara Membangunnya

6. Mengumpulkan Umpan Balik

Penerapan hybrid work yang dilakukan secara terus menerus harus disertai dengan pengumpulan umpan balik karyawan secara berkala. Pemberian survei diharapkan dapat membantu memperbaiki masalah yang ada selama penerapan sistem hybrid.

Itulah penjelasan mengenai arti hybrid. Dapat disimpulkan bahwa:

  • Hybrid working adalah model kerja yang mengkombinasikan kerja secara on site dan remote.
  • Terdapat 4 jenis hybrid sistem, dimana penerapannya menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
  • Penerapan hybrid working harus disertai dengan investasi teknologi/fasilitas yang mendukung.
  • Arti hybrid dalam pekerjaan tidak hanya berfokus pada masalah kerja, namun juga untuk membangun keakraban antara karyawan.
  • Pengumpulan survei umpan balik penting bagi perbaikan sistem WFO hybrid

Semoga artikel tentang apa itu hybrid working dapat membantu perusahaan kamu lebih baik!

Sedang cari kandidat karyawan baru? Temukan talents terbaik untuk perusahaan Anda di CakeResume! Yuk, pasang loker di CakeResume, terpercaya dan gratis untuk pasang 3 loker pertama 🎉

--- Ditulis Oleh Fiorency Santoso ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...