Pengertian Mentoring dan Cara Menjadi Mentor yang Baik!

Bagi kamu yang sudah pernah bekerja, sepertinya mentoring bukanlah hal yang asing. Bisa dikatakan bahwa seharusnya semua orang pernah mengalami mentoring atau mentorship dalam hidupnya. Jika kamu merasa belum pernah, mungkin saja kamu tidak menyadarinya.

Akan tetapi, selain istilah mentoring, mungkin kamu juga pernah mendengar istilah lain seperti coaching ataupun konseling. Kira-kira apa bedanya, ya? Yuk langsung saja simak artikel di bawah ini.

apa itu mentoring, perbedaan mentoring dan coaching, mentoring adalah, coaching adalah
Perbedaan Mentoring dan Coaching

Apa itu Mentoring?

Pengertian Mentoring

Pertama-tama, apa sih yang dimaksud dengan mentoring? Mentoring sebenarnya adalah kata dalam bahasa inggris yang berarti pendampingan atau pengarahan. Mentoring adalah sebuah kegiatan bimbingan (mentorship) atau pengarahan yang dilakukan oleh orang yang biasanya lebih berpengalaman terhadap orang yang masih terbilang baru dan belum berpengalaman, sehingga dengan adanya mentorship bisa membantu orang yang di-mentor untuk mengembangkan dirinya dan belajar dari pengalaman yang sudah dilalui oleh mentornya.

Saat melakukan mentoring, ada dua pihak yang terlibat, yaitu mentor dan mentee. Mentor adalah orang yang melakukan mentoring. Sebaliknya, mentee adalah orang yang di-mentor atau menerima mentoring. Contohnya, seorang pegawai senior di sebuah perusahaan melakukan mentoring terhadap para pegawai junior. Pegawai senior bertindak sebagai mentor, sedangkan para pegawai junior merupakan mentee. 

📚 Baca juga:  Apa itu Self Management: 7 Contoh Skill dan Cara Meningkatkannya!

Mentoring vs Coaching vs Counseling

Kalau begitu, apa perbedaan mentoring, coaching, dan konseling? 

Perbedaan Mentoring dan Coaching: 

Mentoring lebih mengarah ke kegiatan berbagi pengalaman dan membantu mentee melakukan pengembangan diri, misal untuk skill tertentu. Selain itu, mentoring biasanya dilakukan dalam jangka panjang. 

Coaching dilakukan untuk mencapai suatu target tertentu sehingga hanya dijalankan secara rutin dalam jangka waktu tertentu seperti 6 bulan, biasanya mencakup perlombaan atau pertandingan. Contohnya, sebelum mengikuti pertandingan para atlet akan menerima coaching dari pelatihnya supaya saat bertanding bisa menampilkan yang terbaik dan diharapkan bisa memenangkan perlombaan.

Perbedaan Mentoring dan Konseling: 

Pada umumnya, mentoring boleh dilakukan oleh siapa saja, bahkan kakak kelas yang membina adik kelasnya atau orang tua yang membimbing anaknya pun bisa dikatakan sedang melakukan mentorship. 

Sebaliknya, tidak sembarang orang boleh melakukan konseling. Seseorang baru bisa melakukan konseling setelah lulus pendidikan psikologi dan mengambil program magister atau sertifikasi khusus untuk menjadi konselor.

Manfaat Mentoring

Seperti yang sudah disinggung di atas, fungsi mentoring bertujuan untuk memperoleh pendampingan dari orang yang sudah berpengalaman, sehingga bisa berguna bagi mentee ke depannya. Akan tetapi manfaat mentoring tidak hanya bagi mentee, lho. Mentoring juga bermanfaat bagi mentor dan organisasi. Untuk manfaat mentoring bagi setiap posisi, kamu bisa melihat poin-poinnya di bawah ini.

Manfaat Mentoring untuk Mentee

  • Mendapat ilmu atau pengetahuan baru dari yang sudah berpengalaman.
  • Skill yang dimiliki bisa lebih berkembang dengan adanya mentorship dari sang mentor.
  • Memiliki kesempatan networking yang luas.
  • Bisa lebih mengerti arah dan tujuan karir yang ingin dicapai.
  • Membantu mentee untuk beradaptasi dengan budaya perusahaan secara lebih cepat.

Manfaat Mentoring untuk Mentor

  • Mentor yang mau membagi ilmu menunjukkan profesionalitasnya.
  • Melalui transfer ilmu kepada orang lain, mentor bisa belajar untuk melihat sesuatu dari perspektif baru.
  • Memperkuat skill komunikasi dan kepemimpinan mentor.
  • Jika mentee sukses di kemudian hari, akan ada kepuasan tersendiri dalam diri mentor.
  • Mentee yang sudah sukses bisa dijadikan salah satu mitra kerja sama.

Manfaat Mentoring untuk Organisasi

  • Mengurangi biaya yang diperlukan untuk training.
  • Dengan adanya program mentorship, akan menarik kandidat untuk melamar di perusahaan atau organisasi tersebut.
  • Adanya hubungan yang baik antara mentor dengan mentee.
  • Mentee yang mendapatkan mentoring dan akhirnya mahir bisa memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap organisasi.
  • Kemungkinan pegawai untuk bertahan di dalam organisasi tinggi, sehingga tingkat pergantian karyawan akan berkurang.

Tipe-Tipe Mentoring

Mentoring sendiri ada berbagai jenis. Secara utama, yang membedakan adalah jumlah mentor dan mentee yang terlibat, serta metode atau cara mentoring yang digunakan. Supaya lebih jelas, kamu bisa melihat masing-masing dari ketujuh tipe mentoring di bawah ini.

1. Mentoring Privat (One-on-One Mentoring)

Sesuai namanya, mentoring ini bersifat privat, yaitu hanya ada satu mentor dan satu mentee. Jenis mentoring ini adalah yang paling umum, di mana sang mentor biasanya adalah orang yang sudah senior atau berpengalaman, sehingga dengan kehadiran mentor bisa membantu mentee mencapai tujuan akhirnya.

2. Mentoring Sebaya atau Satu Level (Peer Mentoring)

Sama seperti tipe mentoring sebelumnya, tipe mentorship ini juga melibatkan satu mentor dan satu mentee. Yang membedakan adalah, untuk jenis mentoring ini, baik mentor maupun mentee berasal dari satu level karier atau umur yang sama. Selain itu, tujuan tipe mentoring ini lebih mengarah ke pertukaran pengalaman, ilmu, dan informasi.

3. Mentoring Kelompok (Group Mentoring)

Jika kedua jenis mentorship di atas terdiri dari satu mentor dan satu mentee, beda halnya dengan mentoring kelompok. Dalam mentorship versi kelompok, satu mentor membimbing banyak mentee. Keuntungan untuk tipe ini adalah dalam waktu yang singkat, ilmu dan pengetahuan langsung diberikan ke banyak orang sekaligus.

4. Mentoring dalam Tim (Team Mentoring)

Pada poin sebelumnya sudah ada mentoring kelompok. Perbedaannya adalah pada mentoring kelompok hanya terdapat satu mentor, sedangkan pada mentoring dalam tim terdapat banyak mentor. Oleh karena itu, tipe ini sangat cocok digunakan ketika hendak menyelesaikan suatu proyek di mana para mentee bisa bersama-sama mendapatkan arahan dari banyak mentor yang memiliki beragam pengalaman dan pandangan.

5. Mentoring Terbalik (Reverse Mentoring)

Mentoring terbalik adalah versi kebalikan dari mentoring privat di mana mentorship dilakukan oleh junior terhadap senior. Kira-kira mengapa bisa demikian? Pada kenyataannya, senior pun bisa belajar dari junior, lho, contohnya untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman, seperti memakai teknologi tertentu.

7. Mentoring Kilat (Flash Mentoring)

Mentoring kilat atau mentoring cepat adalah mentorship yang bersifat cepat. Jenis mentoring ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada mentor dalam membagikan pengalamannya tanpa perlu membangun hubungan jangka panjang dengan mentee. Biasanya, tipe mentorship seperti ini terjadi di acara-acara khusus di mana memungkinkan bagi peserta untuk mengantre demi bisa berkonsultasi dengan mentor.

6. Mentoring Jarak Jauh (Virtual Mentoring)

Dengan kemajuan teknologi yang pesat, bukan hanya pertemuan dan kelas saja yang bisa diakses secara online. Baik mentor maupun mentee sekarang hanya perlu mempersiapkan perangkat, aplikasi, dan koneksi internet untuk memulai kegiatan mentoring secara virtual.

Jika kamu tertarik untuk terlibat dalam virtual mentoring world, kamu bisa memulainya di CakeResume Meet! Di CakeResume Meet, kamu bisa networking dan menemukan mentee yang membutuhkan bimbinganmu dalam dunia profesional. Mulailah kegiatan mentoring virtualmu sekarang juga!

📲 Download Gratis:

cara-networking-di-cakeresume-meet
Cara Networking di CakeResume Meet

Cara Menjadi Mentor yang Baik

Bagi kamu yang sudah memahami apa saja tujuan dan manfaat dari mentoring kemudian tertarik untuk mengetahui cara menjadi mentor yang baik, bagian terakhir dari artikel ini sangat cocok lho untuk kamu. Yuk, langsung lihat bagaimana caranya!

1. Kenali apa yang kamu kehendaki melalui mentorship

Mentoring adalah hubungan dua arah atau lebih. Dalam mentorship, yang diuntungkan tidak hanya mentee, melainkan juga mentor. Oleh karena itu, sejak awal, kamu perlu kenali apa yang sebenarnya kamu kehendaki melalui hubunganmu dengan mentee. Dengan kata lain, kamu perlu menggali apa maksud dan tujuanmu dalam menjadi mentor. Contohnya, kamu harap dengan menjadi mentor bisa memperkuat skill kepemimpinanmu.

2. Buat kesepakatan dan harapan bersama sebelum memulai

Setelah mengetahui apa yang hendak kamu dapat dengan menjadi mentor, tentukan bersama mentee akan harapan yang mau dicapai setelah proses mentorship selesai. Dari jawaban mentee, kamu bisa memutuskan apakah hubungan itu cocok untuk kamu. Selain itu, kamu juga perlu membuat kesepakatan akan beberapa hal yang berhubungan dengan proses mentorship, misal durasi berlangsungnya per pertemuan dan secara total perlu berapa kali pertemuan.

3. Bagikan ide dan pandangan yang kamu miliki

Mentee sangat senang jika ia memiliki mentor yang bisa membagikan ide-ide atau pandangan yang dimilikinya. Supaya mengetahui apa yang cocok untuk dibagikan, kamu bisa menanyakannya langsung kepada mentee, misalnya menanyakan apa ada permasalahan yang dialaminya belakangan ini, sehingga ide dan pandangan yang mentor sampaikan sesuai dengan apa yang dibutuhkan mentee pada saat itu. Kemudian, mentor dan mentee juga bisa saling bertukar pikiran bersama.

4. Bercerita dan berikan semangat

Salah satu cara yang tepat untuk menjadi mentor yang baik adalah dengan bercerita. Ketika kamu merasa bahwa hal yang dialami mentee adalah hal yang pernah kamu alami dulu, kamu bisa menceritakan pengalamanmu dan memberikan semangat untuknya, sehingga melalui ceritamu mentee akan merasa bahwa ia tidak sendirian. Kalau kamu bisa melewatinya, tentunya mentee juga akan bisa, kan?

5. Menggali lebih dalam dengan bertanya

Selain cara-cara yang sudah disebutkan di atas, cara selanjutnya untuk menjadi mentor yang baik adalah dengan bertanya. Saat mentee menyampaikan sebuah perkataan atau asumsi tertentu, kamu bisa menggali lebih dalam akan apa yang mentee katakan, sehingga jika memang asumsi itu salah kamu bisa memperbaikinya dan kamu bisa mengetahui latar belakang mentee memiliki pemikiran tersebut. Melalui pertanyaan yang kamu ajukan, mentee bisa berpikir kembali dan akhirnya pemikirannya bisa lebih berkembang.

6. Mendengarkan secara simpati

Memang mentee tidak mengharapkan mentor yang hanya diam dan mendengarkan apa yang ia katakan tanpa berbuat apa-apa. Akan tetapi, penting juga bagi kamu untuk bisa menjadi pendengar yang baik yang juga bisa bersimpati. Terlalu diam kurang baik, terlalu banyak berbicara pun kurang baik. Kamu perlu menyadari timing kapan kamu harus diam dan hanya mendengarkan, kapan kamu perlu untuk memberikan saran dan juga feedback.

7. Memberi akses bagi mentee untuk networking

Sebagai mentor, kamu tentunya memiliki lebih banyak koneksi dengan orang lain yang sudah terlebih dulu sukses sepertimu. Jika kamu rasa ada kenalanmu yang sesuai atau yang menggeluti area sesuai yang diinginkan mentee, kamu bisa mengenalkan mentee padanya. Tetapi, yang perlu dipastikan adalah koneksimu tidak merasa keberatan jika kamu mengenalkannya kepada mentee yang kamu bimbing.

📚 Baca juga:  9 Manfaat Networking Dalam Karier dan Cara Membangunnya!

Kesimpulan

Setelah membaca keseluruhan artikel ini, tentunya membuka wawasanmu lebih dalam lagi mengenai mentoring. Sebagai rekap hal penting dari artikel ini, kamu bisa melihat poin-poin di bawah ini.

  • Mentoring atau mentorship adalah pendampingan yang dilakukan oleh orang yang berpengalaman (mentor) terhadap orang yang kurang berpengalaman (mentee).
  • Antara mentoring, coaching, dan konseling terdapat perbedaan. Mentoring biasanya dilakukan dalam jangka panjang dan dapat dilakukan oleh siapa saja, sedangkan coaching biasanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu saat ada keperluan dan konseling tidak boleh dilakukan oleh orang sembarangan.
  • Mentoring bermanfaat tidak hanya bagi mentee, melainkan bagi mentor dan juga organisasi.
  • Mentoring terdiri dari beragam tipe, salah satu yang paling sering dijumpai adalah mentoring privat (one-on-one mentoring).
  • Supaya bisa menjadi mentor yang baik, kamu perlu mengenali dirimu secara dalam, tak hanya bisa mendengarkan mentee melainkan juga membagikan pengalamanmu kepadanya dan terus memberikan semangat.

Sedang cari kerja? Temukan pekerjaan impian kamu di CakeResume! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉

CakeResume adalah website untuk membuat CV terbaik yang bisa menunjukan professional branding kamu di mata HRD. Kamu bisa langsung menggunakan template CV ATS-friendly dari CakeResume dan download dalam bentuk PDF, 100% gratis! Selain bikin CV gratis, kamu juga bisa buat portofolio dan cari kerja dengan job portal atau aplikasi cari kerja CakeResume.

--- Ditulis Oleh Meitty Mulyadi ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...