5 Contoh Portofolio Desain Grafis Menarik, Pasti Dilirik HRD!

Bagi para desainer, portofolio lamaran kerja pastinya bukan hal yang asing lagi. Saat melamar kerja, magang ataupun mencari pekerjaan freelance, portofolio desain grafis adalah salah satu senjata wajib yang harus dipersiapkan untuk memihak hati klien ataupun rekruter.

Apa itu Portofolio Desain/DKV? 

Bagi yang masih asing dengan kata ini, portofolio adalah kumpulan hasil karya yang pernah dibuat dilengkapi dengan pengalaman projek, kerja, organisasi ataupun pencapaian seseorang. Bagi seorang desainer grafis, portfolio akan berisi kumpulan hasil projek desain seperti poster, packaging, logo, desain website dan lain-lain.

Portofolio Tradisional vs Portofolio Online 

Zaman dulu portfolio biasanya dibuat lalu di cetak, lalu diserahkan bersama dengan CV (curriculum vitae). Selain memakan biaya yang cukup mahal untuk mencetak portofolio dengan kualitas bagus, portofolio tradisional juga hanya dapat dilihat oleh orang yang kamu kirimkan. Jadi jangkauannya terbatas.

Seiring dengan perkembangan zaman, bermunculan banyak website untuk menampilkan portfolio online seperti CakeResume atau Behance. Website ini juga menawarkan untuk menampilkan portofolio secara gratis, jadi pastinya menghemat biaya. Selain itu, eksposur terhadap karyamu juga lebih tinggi, karena semua orang di internet bisa melihat hasil karyamu dan menemukan bakat kamu.

📚 Baca juga: Wajib Kamu Ketahui: 5 Perbedaan CV dan Portofolio Lengkap dengan Contoh

Isi Portofolio Desain 

Di bawah ada beberapa hal yang biasanya ditemukan di portofolio desain grafis, kamu bisa memasukkan semuanya atau memilih beberapa elemen yang dianggap paling penting.

Apa saja yang ada di dalam portofolio desain?

1. Penjelasan

Jelaskan dirimu secara singkat pada bagian awal portofolio. Hal yang dapat ditulis pada halaman awal perkenalan adalah:

  • Nama
  • Kontak: nomor telepon, email, alamat
  • Link: LinkedIn, Youtube, Instagram (pilihan)
  • Deskripsi diri: 2-3 kalimat penjelasan dirimu

2. Curriculum Vitae (CV)

Jika ingin menjelaskan diri secara lebih lengkap, kamu dapat memasukkan CV ke dalam portofolio desain kamu. Tuliskan tentang pengalaman bekerja, edukasi, pengalaman organisasi atau pencapaian terbesarmu selama ini secara tertulis. Tambahkan juga hard skill atau software skill yang kamu miliki.

📚 Baca juga: Kumpulan Contoh CV Desain Grafis Keren dan Kreatif

Contoh hard skill dan software skill pada portofolio desain grafis:

✏️ Hard Skill

  • Typography
  • Logo Design
  • Color Theory
  • UX Design
  • Motion Graphics
  • Prototyping
  • Web Design

✏️ Software Skill

  • Adobe Illustrator
  • Adobe Photoshop
  • Adobe Indesign
  • Lightroom
  • After Effect
  • Figma
  • Adobe XD

3. Projek yang pernah dikerjakan

Bagian selanjutnya pada portofolio desain adalah saatnya menampilkan hasil karya desain kamu. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat menampilkan hasil desain adalah:

  • Utamakan kualitas daripada kuantitas: portofolio desain grafis pemula tidak perlu menampilkan semua projek, tapi pilihlah top picks kamu yang paling dibanggakan. 
  • Perjelas kategori dan bagian: jika memiliki beberapa proyek yang berbeda, jangan lupa membuat daftar isi dan mengelompokkan sesuai dengan kategorinya. Setiap bagian dibuat berbeda agar memudahkan pembaca.
  • Tambahkan penjelasan di setiap bagian: beri penjelasan pada setiap projek atau bagian agar pembaca memiliki gambaran tentang projek yang dikerjakan. Contohnya penjelasan nama organisasi, nama acara ataupun filosofi logo.

4. Pencapaian terbesar

Jika kamu pernah mendapatkan sertifikat penghargaan seperti desain terbaik, memenangkan lomba desain dan penghargaan lainnya, masukkanlah juga penghargaan tersebut pada portofolio. Beri penjelasan 1-2 kalimat tentang pencapaianmu tersebut.

5. Testimoni

Terakhir, tambahkan juga testimoni klien atau perusahaan yang menggunakan jasa desainmu. Bagaimana kesan dan pesan mereka mengenai desain yang kamu buat dan apa dampak desain tersebut terhadap perusahaan atau produk mereka.

Jika ada logo perusahaan, masukkan juga logo-logo perusahaan tersebut agar menambah kredibilitas kamu.

Cara Membuat Portofolio Desain Grafis

1. Pilih platform yang tepat untuk membuat portofolio desain grafis

Portofolio tradisional akan lebih cocok untuk kamu yang mau interview kerja tatap muka dan memberikan portofolio dan lamaran secara fisik.

Sebaliknya, portofolio online akan cocok untuk kalian yang bekerja freelance atau ingin memiliki presence di dunia digital. Portofolio online memiliki eksposur yang lebih tinggi dibandingkan portofolio tradisional dan juga budget yang lebih murah.

Jika ingin membuat portofolio desain online, dapat menggunakan website seperti:

  • CakeResume
    CakeResume merupakan website yang membantumu seputar karir dan pekerjaan. Pada website ini, kamu bisa membuat CV secara gratis serta membuat portofolio online secara gratis. Tampilan yang bersih, sederhana dan dilengkapi dengan bahasa Indonesia membuat website ini sangat mudah untuk digunakan.
    
    Setelah membuat portofolio online gratis di CakeResume, kalian juga bisa mempublikasikannya agar dapat dilihat oleh warga internet. Disediakan juga fitur untuk like, komentar, membagikan portofolio dan mengetahui berapa banyak orang yang sudah melihat hasil karya desainer tersebut.

Buat portofolio online di CakeResume, tunjukkan hasil karya-mu dan tingkatkan panggilan interview!

  • Behance:
    Behance merupakan website untuk para kreator mempublikasikan hasil karya mereka. Para kreator di Behance biasanya terdiri dari beragam seperti arsitektur, desain grafis, desain otomotif dan juga fashion. Didalamnya juga dapat ditemukan berbagai macam contoh curriculum vitae maupun portofolio.
    
  • Sosial Media (contoh: Instagram)
    Sosial media juga bisa menjadi alat para desainer untuk menampilkan portofolionya loh. Salah satu platform yang paling umum adalah Instagram. Selain mudah untuk mengupload foto, instagram juga memungkinkan para kreator untuk mendapatkan eksposur yang lebih besar dikarenakan pengguna Instagram yang sangat banyak tersebar di seluruh dunia. 
    
    Tips mengembangkan Instagram untuk Portofolio:
    
    • Tuliskan informasi yang jelas: tuliskan nama, deskripsi diri pada biodata, link portofolio online pada link in bio dan lokasi. Lengkapi dengan email atau nomor HP aktif juga. 
    • Personal Branding: buat personal branding dengan memilih ciri khas warna, hashtag, caption, maupun ciri khas desain.
    • Konsistensi: dibutuhkan konsistensi untuk terus mengunggah postingan baru dan juga aktif berinteraksi dengan komunitas untuk dapat mengembangkan Instagram tersebut.
      

📚 Bacaan Lanjutan: 15 Website Gratis untuk Portofolio yang Menarik

2. Tentukan tema, gaya atau desain portofolio

Bagi desainer yang sudah berpengalaman, tentunya sudah memiliki ciri khas desain dan gaya yang dikenal orang. Namun, bagi desainer pemula, penting sekali untuk menentukan tema, gaya atau desain untuk portofolio tersebut. Pastikan pemilihan warna dan font memudahkan pembaca untuk membaca portofolio dan bukan membuat sakit mata.

Hal yang dapat dipertimbangkan saat menentukan tema adalah:

  • Apakah ingin menggunakan warna kalem atau warna cerah?
  • Font apa yang akan digunakan? 
  • Bagaimana cara memisahkan setiap bagian portofolio?
  • Bagaimana cara penataan layout portofolio? Portrait atau landscape?

3. Pilih hanya hasil karya terbaik untuk ditampilkan

Meskipun telah mengerjakan puluhan ribu karya, desainer umumnya tidak akan menampilkan semua karya tersebut pada portofolio. Selain biaya yang mahal dan proses pengerjaan yang lama, memasukkan semua hasil karya juga membuat pembaca portofolio tidak bisa fokus akan hasil karya yang mana yang harus dilihat.

Lebih baik pilih beberapa hasil karya yang paling dibanggakan, karya desain mana yang pernah mendapatkan penghargaan ataupun proyek desain terbesar dan tersulit yang pernah dikerjakan. 

Selain itu, pilih beberapa hasil karya yang berbeda agar bisa menunjukkan bahwa kamu bisa mengerjakan beberapa proyek berbeda. Contohnya desain logo, desain packaging, desain poster, dan tipografi.

4. Kumpulkan ide dan inspirasi portofolio

Di internet tersedia jutaan contoh portofolio design graphic dari berbagai negara. Jika bingung, menentukan tema, layout ataupun gaya kamu dapat mencari inspirasi dari portofolio desain yang tersedia.

Pilih beberapa portofolio desain yang paling sesuai dengan gaya dan selera kamu. Modifikasi sesuai dengan kebutuhan kamu masing-masing. Perlu diingat bahwa mencari inspirasi bukan berarti mencontek ataupun mencopy semua layout dan ide lho, namun menggabungkan hal baik dari beberapa desainer dan mentransformasikan sesuai dengan karyamu.

5 Contoh Portofolio Desain Grafis

Meskipun sudah membaca petunjuk di atas tentang apa saja yang harus ada di web portofolio, masih banyak yang belum kebayang seperti apa bentuk portofolio itu.

Nah ini dia 5 pilihan contoh portfolio graphic designer untuk melamar kerja maupun mencari klien.

1. Contoh Portofolio Lamaran Kerja Desain Grafis

Contoh Portofolio Lamaran Kerja
contoh portofolio desain oleh Rooni
Contoh Portofolio Lamaran Kerja
contoh portofolio desain oleh Rooni

Source: ROONism 2021 Portfolio

Contoh portofolio desain di atas terdiri dari beberapa halaman yang terbagi menjadi 2 bagian, yaitu halaman pengenalan pemilik portofolio dan hasil karya. Pada halaman pertama, desainer menampilkan daftar isi, kontak pribadi dan juga kemampuan software yang dimilikinya. Selanjutnya di halaman berikutnya portofolio desain grafis dilengkapi dengan hasil karya seperti desain aplikasi dan juga ilustrasi.

Portofolio satu ini memiliki bentuk memanjang ke bawah sehingga dapat menampilkan satu projek secara jelas, detail dan menyeluruh.

2. Contoh Portofolio Lamaran Kerja Desain Grafis

Source: Marsha Paramastuti - Behance.net

Portofolio desain di atas merupakan gabungan dari curriculum vitae dan hasil karya. Pada halaman pertama portofolio desainer menjelaskan tentang pengalaman kerja dan pendidikan secara rinci, diikuti dengan deskripsi diri, kontak diri dan kemampuan.

Pada halaman selanjutnya dilengkapi dengan contoh-contoh hasil desain yang pernah dibuatnya dilengkapi dengan sedikit penjelasan. Portofolio seperti ini cocok untuk digunakan melamar kerja sebagai desain grafis atau freelancer.

📚  Baca juga: Portofolio Lamaran Kerja yang Baik dan Menarik [+5 Contoh]

3. Contoh Portofolio Desain Unik

Source: Fransiska Fedora - CakeResume

Gambar di atas merupakan contoh hasil karya yang diupload oleh desainer di salah satu website portofolio. Dengan menampilkan hasil karya di website portofolio, hal ini dapat meningkatkan kesempatan hasil karya seorang desainer untuk dilihat dan mendapatkan tawaran kerja yang lebih banyak.

Dapatkan eksposur lebih di dunia digital, hadirkan karyamu di presensi online sekarang. 🎉

4. Contoh Portofolio Desain Grafis untuk Melamar Kerja

Source: Fakhrozy Turrahman - Behance.net

Contoh portofolio design grafis di atas adalah salah satu portofolio karya anak bangsa. Layout portofolio sangat lengkap dan terstruktur. Dimulai dari curriculum vitae desainer, dilanjutkan dengan daftar isi dan juga hasil karya. Setiap bagian akan dipisahkan oleh pembatasnya sehingga membuat pembaca portofolio dapat membacanya dengan jelas.

Portofolio desain grafis di atas sangat cocok untuk kamu para desainer yang memiliki banyak projek yang berbeda contohnya desain aplikasi, desain poster, editing foto, desain logo, dan lain-lain.

5. Contoh Portofolio Desain Komunikasi Visual (DKV)

Source: Ana Stoica - Behance.net

Portofolio di atas terlihat sangat rapih dan menarik. Desainer menggunakan warna yang berbeda di setiap projek sehingga memudahkan pembaca untuk mengetahui jika ada pergantian. 

Pada portofolio juga ditemukan banyak CTA atau call to action seperti “check my Linkedin” atau “Lets work together” untuk mengajak pembaca melakukan aksi lainnya selain melihat portofolio. Portofolio di atas cocok untuk kamu yang ingin menjadi freelancer.

Tips Membuat Portofolio Desainer Grafis

1. Tampilkan karyamu sebagai sebuah case study

Banyak orang yang bisa membuat karya bagus, namun sedikit orang yang hasil karya nya dapat menyelesaikan masalah dan membantu klien. Dengan menampilkan portofolio sebagai case study, portofolio DKV kamu akan lebih unggul dan beda dari desainer lainnya. Deskripsikan hasil karya dengan menceritakan background masalah dan hasil yang dicapai melalui desain tersebut.

2. Buat Portofolio desain grafis yang mudah dilihat

Gunakan pemilihan font dan warna yang enak dilihat. Pastikan pembaca tidak kebingungan dengan layout portofolio dan bisa membedakan pergantian bagian secara jelas. Kamu bisa menggunakan ukuran font yang berbeda untuk penekanan bagian tertentu, suatu simbol untuk menarik perhatian pembaca ataupun nomor halaman portofolio.

Selain itu, ketahui audience portofolio online kamu kebanyakan melihat dari desktop, mobile atau tab? Buat portofolio nyaman untuk diakses dari segala perangkat.

3. Konsisten memperbarui portofolio

Zaman terus berubah dan trend terus berganti. Jika portofolio tidak diupdate, desainer akan ketinggalan jaman dan susah bersaing dengan desainer lainnya. Seorang desainer harus sering-sering mengupdate hasil karya terbarunya di portofolio online agar tidak ketinggalan jaman. 

Nah itu dia pembahasan mengenai portofolio desain grafis mulai dari A sampai Z. Semoga setelah membaca artikel ini, kalian para desainer bisa terinspirasi dan memulai membuat portofolio online.

portofolio online, portofolio kerja

--- Ditulis Oleh Jane Setiady ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
4월 12일 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...