Supply Chain Management: Pengertian, Tujuan, Proses, Ciri-ciri

Bagaimana cara perusahaan mengatur proses produksi hingga pengirimannya kepada pembeli? 

Bagi kamu yang penasaran, setiap perusahaan memiliki rangkaian kegiatan yang termasuk dalam supply chain atau rantai pasok. Nah, untuk mengelola rantai pasok ini, perusahaan memerlukan yang namanya SCM. SCM adalah singkatan dari Supply Chain Management.

Apa yang dimaksud dengan supply chain management?

Pada umumnya, arti supply chain management merupakan upaya untuk mengembangkan dan menerapkan rantai pasokan seefisien dan seekonomis mungkin.

Di artikel ini, CakeResume akan mengulas lebih detail lagi tentang pengertian supply chain management, manfaat supply chain management, tujuan supply chain management, fungsi SCM, proses SCM, ciri-ciri SCM yang efektif, dan contoh SCM.

Apa itu Supply Chain Management?

Definisi Supply Chain Management

Apa itu SCM?

Seperti yang telah disebutkan di atas, kepanjangan scm adalah “Supply Chain Management”. Supply chain management adalah metode atau pengelolaan rantai siklus yang dimulai dari perolehan bahan mentah, proses produksi, hingga pendistribusiannya dengan metode yang paling efisien dan hemat biaya. 

Konsep supply chain management berhubungan dengan cara yang diterapkan oleh perusahaan dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas kegiatan operasional sebuah perusahaan.

💡 Apa itu supply chain?

Supply chain adalah jaringan fisik yang berperan dalam supply bahan baku, produksi barang, hingga pengiriman kepada konsumen.

Supply Chain vs. SCM

Masih bingung dengan kedua hal ini?

Ingat, supply chain dan supply chain management merupakan dua hal yang berbeda. 

Rantai pasok atau supply chain adalah jaringan individu, perusahaan, sumber daya, aktivitas, dan teknologi yang digunakan untuk membuat dan menjual produk. 

Sedangkan supply chain management adalah rangkaian pengelolaan yang mengawasi setiap titik kontak produk dari pembuatan hingga penjualan. Sistem ini merupakan fondasi yang mendukung pemenuhan kebutuhan customer

Jadi, itulah perbedaan supply chain dan supply chain management.

Perbedaan SCM dan Supply Chain
Perbedaan SCM dan Supply Chain

Manfaat Supply Chain Management

Supply chain management adalah manajemen yang wajib diterapkan oleh setiap perusahaan ketika menjalankan sebuah bisnis. Adanya manajemen supply chain dapat membantu perusahaan untuk menekan angka kerugian dan meningkatkan angka laba. Selain itu, masih ada banyak manfaat supply chain management.

 7 manfaat supply chain management di bawah ini!

  1. Mengurangi pengeluaran pada jalur produksi dan distribusi.
  2. Meningkatkan pendapatan dan keuntungan.
  3. Memanfaatkan aset perusahaan secara maksimal.
  4. Menjamin kepuasan konsumen.
  5. Mendorong perkembangan perusahaan. 
  6. Menjaga hubungan dengan antar perusahaan
  7. Mendukung kemenangan dalam persaingan pasar.

Tujuan Supply Chain Management

Tujuan supply chain management adalah mengkoordinasi supply and demand secara efisien dan efektif. SCM dapat menangani berbagai masalah yang biasanya muncul, misalnya:

  • Pengadaan barang, supplier, dan resiko
  • Pengelolaan hubungan degan client
  • Penentuan level outsourcing

Dengan menyelesaikan masalah-masalah tersebut menggunakan supply chain management, perusahaan dapat memproduksi barang yang berkualitas, murah, dan bervariasi tepat pada waktunya. Hasilnya, perusahaan akan menjadi lebih unggul dalam persaingan pasar kompetitif.

Fungsi SCM

Fungsi utama dari supply chain management adalah sebagai perantara antara pasar dengan rantai pasok. Dari pengertian manajemen rantai pasokan, dapat dipastikan bahwa supply chain yang ada di pasar akan terdistribusi dengan baik. 

Di bawah ini adalah 3 fungsi SCM yang perlu kamu ketahui:

1. Fungsi Fisik

Fungsi fisik dari supply chain adalah proses produksi. Proses ini termasuk tahap pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi dan pengeluaran selama proses tersebut. 

2. Fungsi Mediasi

Perusahaan memerlukan supplier untuk menyediakan bahan. Selain penyediaan barang, perusahaan juga membutuhkan distributor untuk mengirim produknya kepada konsumen. Hal ini menunjukkan fungsi SCM sebagai mediasi.

3. Fungsi Biaya

Fungsi SCM yang terakhir yaitu memudahkan pemantauan jalannya supply chain, biaya riset pasar, product design, dan biaya operasional.

6 Proses Supply Chain Management

Proses Supply Chain Management
Proses Supply Chain Management

1. Pelanggan

Tahap pertama dalam proses SCM adalah menerima pesanan produk dari pelanggan. Perusahaan akan memperoleh informasi dari konsumen, misalnya jumlah barang, tipe, tanggal pengiriman, dan lain sebagainya. 

2. Perencanaan

Setelah menerima pesanan dari pelanggan, perusahaan akan membuat perencanaan untuk memproduksi barang tersebut. Dalam tahap perencanaan, perusahaan harus mencocokkan supply dan demand yang ada. Hal ini termasuk bahan baku, peralatan, dan kebutuhan selama proses SCM. 

3. Pengadaan

Pengadaan atau sourcing adalah tahap dimana perusahaan mendapatkan barang dengan harga rendah tetapi berkualitas tinggi. Selain itu, untuk tetap menjaga tingkat efisien, perusahaan juga perlu bekerja sama dengan supplier untuk mendapatkan barang terlebih dahulu agar dapat memproduksi dan mengirim barang tepat pada waktunya. 

4. Produksi

Proses SCM ini adalah tahap di mana bahan baku mentah diolah menjadi produk jadi menggunakan mesin dan tenaga kerja. Proses produksi dapat dibagi menjadi sub-tugas seperti perakitan, pengujian, inspeksi, dan pengemasan.

5. Pengiriman

Proses pengiriman produk kepada konsumen adalah tahap terakhir dalam supply chain management. Produk jadi akan disimpan di dalam gudang dan kemudian didistribusikan kepada konsumen sesuai dengan jadwal yang dibuat. Jika perusahaan memiliki proses SCM yang kuat, perusahaan memiliki kemampuan logistik yang dapat mengirim produk tepat waktu, aman, dan murah.  

6. Pengembalian Produk

Jika terdapat kerusakan produk ketika diterima oleh konsumen, maka tahap ini perlu dilakukan. Ketika pelanggan menerima produk cacat, produk kedaluwarsa, atau barang yang salah, maka perusahaan harus melakukan penarikan produk dan transaksi dari pelanggan pun juga harus diperbaiki.

Ciri-ciri Supply Chain Management yang Efektif

1. Connected

SCM yang efektif memiliki kemampuan untuk mengakses data, baik data yang tidak terstruktur dari media sosial, data terstruktur dari Internet of Things (IoT) maupun kumpulan data yang lebih tradisional yang tersedia melalui alat integrasi ERP dan B2B tradisional.

2. Kolaboratif

SCM yang baik juga dapat meningkatkan penggunaan jaringan perdagangan berbasis cloud untuk memungkinkan kolaborasi dan keterlibatan multi-perusahaan akan meningkatkan kolaborasi dengan pemasok.

3. Cyber-Aware

Salah satu hal yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memiliki SCM yang baik yaitu memperkuat sistemnya dan melindunginya dari intrusi dan peretasan dunia maya.

4. Aktif Secara Kognitif

Perusahaan dengan SCM yang baik akan aktif secara kognitif, dimana platform AI menjadi pengontrol supply chain modern. AI untuk supply chain akan menyusun, mengoordinasikan, dan melakukan keputusan dan tindakan di seluruh rantai pasok.

5. Komprehensif 

Wawasan perusahaan dengan SCM yang efektif akan menjadi komprehensif dan cepat jika kemampuan analisis diskalakan dengan data secara real time. Dalam arti lain, penundaan tidak dapat diterima dalam rantai pasokan.

Contoh Supply Chain Management (SCM)

Berikut adalah dua contoh SCM agar kamu mendapat gambaran bagaimana penerapan supply chain management dalam sebuah perusahaan.

Supply Chain Management dalam Perusahaan Jasa

Rumah sakit menawarkan layan dan produk seperti tindakan, fasilitas rawat inap, makanan, dan obat-obatan. Rumah sakit perlu melakukan perencanaan untuk menyediakan hal-hal tersebut, ini dapat dtangani dengan manajemen supply chain. Misalnya, mengelola perencanaan penyediaan layanan di rumah sakit yang dilakukan secara online, pencarian pemasok obat yang terpercaya, hingga penyediaan ambulans. 

Supply Chain Management dalam Perusahaan Barang

SCM berhubungan dengan penyediaan barang. Sebagai contoh, perusahaan bahan baku makanan. Perusahaan perlu mengatur supply chain agar dapat merencanakan model bahan baku, varian, kemasan, hingga lokasi pendistribusian bahan baku makanan tersebut.


Sekarang kamu sudah paham apa yang dimaksud dengan supply chain management, kan? 

Kesimpulannya, adanya manajemen supply chain akan membantu perusahaan mengelola rantai pasok sehingga semua proses dapat berjalan dengan efisien, efektif, dan hemat biaya. 

Bagi kamu yang ingin membuka bisnis atau ingin mengejar karir di bidang supply chain management, pastikan kamu memahami tujuan, fungsi, proses, dan ciri-ciri SCM di atas yang sudah dirangkum oleh CakeResume, ya!

📚 Baca juga: Apa itu SaaS? | Software Berbasis Cloud dan Contoh Aplikasinya

--- Ditulis Oleh Aileen Gabriella ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...