Project Journalist; Buku membangun jembatan Impian

Avatar of Muhammad Hafidh.
Avatar of Muhammad Hafidh.

Project Journalist; Buku membangun jembatan Impian

Social Media Specialist | HR Enthusiast | Marketing Analyst | Grapich Designer
Bekasi, West Java, Indonesia

PROLOG

Kehidupan merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada seluruh makhluk ciptaan-nya. Kebahagiaan sendiri merupakan bagian yang paling dicari dalam kehidupan setiap orang, tidak ada orang yang tidak ingin merasakan sebuah kebahagiaan. keinginan manusia terhadap kebahagiaan menjadikan maknanya berbeda beda di dalam pemahaman manusia. Dalam buku Tasawuf Modern Buya Hamka merunutkan unsur kebahagiaan dengan sebuah kaidah dari berbagai pemikiran manusia terkait dengan makna dari kebahagian;

Orang fakir mengatakan bahagia pada kekayaan,

Orang sakit mengatakan bahagia pada kesehatan,

Orang yang telah terjerumus ke lembah dosa mengatakan bahwa terhenti dari dosa itulah kebahagiaan,

Seorang yang rindu atau cinta mengatakan hasil maksudnya itulah kebahagiaan, dan bahagia bahagia lain-nya

(Buya Hamka, Tasawuf Modern)


Menjadi Jembatan Kebaikan

 

JEMBATAN” Siapa yang tidak tau infrastruktur penghubung yang satu ini. Jembatan memang tidak asing bagi manusia dan sering dimaknai sebagai penghubung daratan dari suatu tempat ke tempat lain untuk melewati halangan yang lebih rendah. fungsi dari sebuah jembatan adalah memudahkan orang yang melewati nya dari halangan yang dapat menghambatnya. Jika fungsi tersebut bisa kita maknai maka kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata kita sebagai manusia.

Berbicara tentang jembatan maka kita akan sadar mempelajari bahwa hal yang dapat diambil adalah kebermanfaatan dari sebuah jembatan. Dari manfaatnya sebagai penghubung, bisa kita terapkan pada kehidupan kita. Menghubungkan suatu kebaikan agar dapat tersalurkan. Dengan cara menghubungkan saudara kita yang sedang memiliki kelebihan untuk menyalurkannya kepada saudara lainnya yang sedang mengalami kesulitan. Maka dari itu, untuk menjadi sebuah jembatan kita tidak perlu memiliki harta yang berlimpah. Jadi, alasan tidak mempunyai harta tidak berlaku karena kita bisa menjadi jembatan kebaikan dengan tenaga, ide, dan inspirasi inspirasi menuju kebaikan.

Allah SWT. Sebagai Dzat yang Maha Adil yang ke Adil – an nya merata keseluruh makhluknya menunjukan bentuk keadilannya dengan memberikan kesempatan yang sama untuk seluruh hambanya dalam mendapatkan pahala yang besar sekalipun pada amalan yang mungkin tidak bisa hambanya lakukan.

Rasulullah SAW. Bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim ra nabi Muhammad SAW bersabda; Barang siapa mempersiapkan perlengkapan seseorang yang hendak berangkat jihad berarti dia ikut berjihad dan barang siapa yang mengurusi keluarga orang yang berperang berarti dia telah ikut berperang. (H.R Muslim no, 3512 dan H.R Bukhori no 2631)

              Keterbatasan manusia dalam melakukan amal kebaikan tidak dapat menghalanginya untuk mendapatkan pahala dari seluruh kebaikan yang ada di dunia. Dengan cara mudah yang semua orang bisa melakukannya walaupun dengan keterbatasan apapun itu. Terkadang kita sendiri bertemu dengan hal yang lebih urgent dibanding dengan melaksankan ibadah ibadah besar. Seperti keterbatasan ekonomi yang membuat kita tidak sanggup untuk berbagi harta kepada anak yatim ataupun fakir miskin, padahal kita menginginkan kebaikan dan keridhaan Allah SWT dari jalan bersedekah. Atau ketika kita melihat seorang yang mengjarkan alqur’an di sebuah kampung hidup dibawah garis kemiskinan, ingin rasanya membantu kehidupannya namun ekonomi masih menjadi kendala. Kendala kendala seperti ini tidak menjadi halangan untuk mendapatkan balasan kebaikan yang serupa. Kita bisa mendapatkan dengan menjadikan diri kita sebagai jembatan.

               Tidak salah, kita hanya perlu menjadi penghubung yang menghubungkan informasi tersebut ke orang orang yang dirasa mampu untuk memberikan bantuan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Karena banyak orang yang mampu dan ingin berbuat baik namun terkendala dengan target atau model kebaikan yang akan dikerjakanya. Peluang kebaikan yang kita share dan dikerjakan oleh mereka maka kita akan mendapatkan kebaikan sebagaimana kebaikan yang dilakukannya. Sebagaimana hadist nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim;

Barang siapa yang menunjukan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan balasan sesuai kebaikan yang orang lain lakukan. (H.R Muslim no. 1893)

               Semangat menebar kebaikan ini menjadi lentera perjuangan YAKESMA sebagai lembaga amil zakat untuk menyadarkan masyarakat agar terus berbuat kebajikan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menjadi perantara kebaikan bagi sesama. Secara sadar mengajak masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan program kebaikan yang dapat diikuti oleh semua orang. Partisipasi masyarakat merupakan hal penting dalam pembangunan negara Indonesia sesuai dengan tuntunan Allah SWT dalam firmannya;

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ

 

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sebelum diri mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri” (Q. S Ar Ra’d / 13; 11)

               Seperti filosofi telur, jika sebuah telur pecah dari dalam maka akan ada kehidupan yang keluar. Sebaliknya, jika telur tersebut dipecahkan dari luar, maka yang keluar hanya cairan amis yang dapat dimasak. Telur itu berubah menjadi kehidupan lebih baik jika didorong dengan keinginan dari dalam, begitu juga negara Indonesia, jika ingin pembangunan yang dicanangkan menciptakan kehidupan yang lebih baik, maka pemerintah harus mendorong masyarakat untuk mandiri dalam memecahkan permaslahan yang ada di Indonesia.


Buku ini di buat dari analisyst assesment Pilor Project LAZ YAKESMA
Avatar of the user.
Please login to comment.

Published: Dec 4th 2023
34
8
0

Tools

google
Google

Poeple Development
Manajemen
Journalist

Share