Saya telah menjalani perkuliahan selama 6+ semester. Dengan ilmu beserta keterampilan klinis yang saya dapatkan selama berada di kampus, saya telah mengetahui sebagian besar penyakit beserta tatalaksana mengenai penyakit tersebut. Saya berharap dapat mengembangkan keilmuan saya agar menjadi dokter yang berkualitas. Saya termasuk orang yang puitis dimana saya seringkali mendapatkan ide untuk membuat suatu rangkaian kata yang manis.
Jika ada pertanyaan, saran, tanggapan, dan umpan balik mohon menghubungi salah satu kontak saya di bawah ini dengan cara menekan logonya, terima kasih.
Nama : Afif Rizky Sadifatiasmi
TTL : Palembang 8 Mei 2000
Agama : Islam
Gender : Laki-laki
Berat Badan : 52Kg
Tinggi Badan : 173Cm
Alamat : Kosan Anggun Gang Pematang Indah RT 1 RW 1 Nomor 2 Kelurahan Beringin Raya Kecamatan Muara Bangkahulu Kode Pos 38119
Moto Hidup : Satu Kebaikan Setiap Hari
Cita-cita : Bahagia
Pada semester 6 saya mendapat IPS sebesar 2.65. Nilai tersebut terbilang kecil karena ada satu modul yang membuat saya mengulang. Kegagalan yang terjadi di semester kemarin akan saya jadikan acuan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Saya berusaha menganalisis atau mengaitkan materi pembelajaran dengan materi pembelajaran lain yang masih terkait. Harapan saya tidak hanya lulus modul dan nilai semakin baik tapi juga ilmu yang didapat dapat bermanfaat.
Selama pelaksanaan Diskusi Kelompok (DK) senantiasa saya membuat identifikasi masalah dan analisis masalah agar pelaksaan DK berjalan lancar. Saya memahami bahwa saya memiliki nilai lebih dalam complex problem solving, dimana hal tersebut memicu saya untuk belajar lebih dan sekaligus membantu teman kelompok. Kelemahan saya saat DK yaitu kurang baiknya memberikan pendapat mengenai hipotesis kasus. Saya berharap ada pembelajaran yang dapat saya terima kedepannya.
Keterampilan Klinis Dasar di FKIK UNIB sejalan dengan modul yang sedang dijalankan mahasiswa. Ada banyak keterampilan yang membuat saya terkesan dan bersyukur mengikuti perkuliahan di FKIK UNIB. Salah satu KKD yang sering Kali saya ingat mengenai pemeriksaan fisik kulit, anamnesis pertama kali, pemasangan kateter, pembacaan EKG, pemeriksaan GDS, pemeriksaan antenatal, dan pungsi vena. Saat pembelajaran tersebut saya menyadari bahwa saya ini mempunyai banyak sekali kekurangan yang diperlukan. Saya sengaja mengambil ujian OSCE 2 kali karena hal tersebut memacu saya untuk belajar lagi dan saya takut lupa akan pengetahuan karena tidak dipanggil kembali. Terkadang saya malas untuk belajar lebih akan tetapi saya juga sadar jika salah dalam melangkah lebih kedepan maka perkembangan saya akan stagnan.
Saya sedang berada di proyek penelitian payung bersama teman dan dosen. Judul skripsi saya, "Analisis Konsentrasi Angiotensin Converting Enzime (ACE) pada Turunan Pertama Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan non-Penyakit Jantung Koroner di Kota Bengkulu". Penelitian ini saya dapatkan atas saran Ahmad Rafi Satrio Prayogo yang mengajak saya bergabung dalam penelitian ini. Sebelumnya saya telah mengajukan outline skripsi sebanyak 2 kali tapi semuanya ditolak. Menimbang hal tersebut saya akhirnya mengikuti penelitian ini.
Saya belum mempunyai publikasi akan tetapi saya telah berada di proyek penelitian bersama.
Saya belum mempunyai materi prestasi. Latar belakang hal ini mungkin saja karena saya yang tidak ingin berkompetisi, menjalai hidup dengan santai, sifat kepribadian saya yang plegmatis, dan orangnya terpaku pada jadwal. Saya menyadari kelemahan ini dan semoga saja di duna kerja saya dapat berperilaku kompetitif agar tidak terdisrupsi.
Saya memiliki beberapa masalah yang selalu saya pendam dalam hidup. Saya mempunyai 4 persona, 2 bagian saya perlihatkan dan 2 lainnya saya sembunyikan. Satu persona untuk dilihat orang yang tidak saya kenal, satu persona untuk orang yang saya kenal, satu persona hanya orang yang bisa saya percayai, dan satu persona terakhir untuk saya sendiri yang tahu. Seumur hidup saya selalu berperilaku pura-pura agar saya dilihat baik di mata orang lain bahkan sampai sekarang. Ada suatu peristiwa yang membuat saya berpikir bahwa saya bisa menjadi diri sesuai sifat seutuhnya dengan memerlihatkan 1 bagian persona yang belum pernah muncul. Pada minggu tanggal 5 Agustus 2018 saya bertemu seorang perempuan yang ada di mimpi saya pada tanggal 2 Mei 2018. Pada saat pertemuan pertama saya langsung mengingat bahwa dia pernah ada di mimpi yang pernah dialami. Setelah beberapa bulan berlalu kami akhirnya dekat dan saya pikir bahwa saya bisa memercayai perempuan ini daripada orang tua saya untuk menceritakan hal buruk yang bahkan orang lain tidak menyangka jika melihat saya sekarang. Pertama kali saya ceritakan, dia merasa iba dengan saya. Kami berpikir bahwa saling membutuhkan satu sama lain. Dari pertemuan dan perjalanan hidup beberapa saat membuat saya lebih membuka diri untuk orang lain dan bisa menjadi diri sendiri seutuhnya tanpa beban.
Pertemuan pertama membuat perasaan saya senang. Saat menceritakan hal buruk, saya takut malah dijauhi atau malah dikhianati. Perlahan perasaan khawatir dan diri saya yang dulunya tertutup namun sekarang menjadi terbuka namun hanya untuk perempuan tersebut. Peristiwa pertemuan dengannya adalah salah satu hal yang saya syukuri karena bisa mengubah kelainan, penampilan fisik, dan konsep diri saya.
Saya pikir kejadian buruk yang pernah saya alami pernah juga dialami orang lain namun mungkin saja mereka belum menemukan suatu hal atau pemicu yang membuat mereka terlepas dari penderitaannya.
Seharusnya saya dapat melupakan atau mencari suatu hal yang membuat saya lebih baik agar terhidar dari terpurukan. Berbicara dengan orang tua bukanlah hal baik sampai saat ini karena orang tua saya bukan orang yang tepat untuk diberitahu mengenai kondisi yang saya alami. Mencari orang untuk bercerita serta dipercaya dapat membantu meringankan masalah yang dihadapi.
Sepertinya jika hal tersebut terjadi pada diri saya kembali atau kepada orang lain. Sebisa mungkin saya akan mengajak orang yang mengalami hal buruk agar dapat bercerita atau bercanda ria dengan harapan dia akan menghilangkan hal buruk tersebut. Saya harap bisa hadir dalam masa kritis orang yang membutuhkan teman atau tempat bercerita.
1. Lebih memerhatikan orang lain
2. Menceritakan masalah kepada orang yang dipercayai jika ada masalah baik kecil atau besar
3. Melatih kemampuan komunikasi
4. Meningkatkan pemahaman bahwa hal buruk dapat menjadi baik jika menemukan suatu jalan terbaik
5. Dapat memacu diri jika stereotipe dapat diubah
6. Tidak memendan masalah seorang diri
Di foto ini adalah orang yang tidak bisa saya ceritakan mengenai pengalaman yang didapat.
Foto ini diambil pada saat PKK Universitas. Saya duduk di belakang bagi laki-laki dan dia duduk di depan bagi perempuan.
Di foto ini sifat alami saya belum keluar seutuhnya.
Di foto ini saya dapat menjadi diri sendiri yang dapat dilhat dari perkembangan sifat, penampilan fisik, dan lain-lain.
Foto potret diri saya saat mendaki Gunung Kaba.
Foto potret diri perempuan itu saat mendaki Gunung Kaba.
Ini aneh, ya ?
Kamu orang terakhir yang kulihat tahun ini dan orang pertama yang kulihat tahun depan.
Kuharap ini tetap berlanjut setiap tahunnya.
Aku hanya berpikir.
Banyak kejadian tak disengaja yang membawaku ke sini.
Bagaimana kalau salah satunya tidak terjadi ?
Sepertinya kita bisa bersama seperti ini adalah karena takdir.
Mungkin.
Ini mungkin tidak terduga namun hal ini nyata.
Kau ada bersamaku.
Semuanya bersamaku.
Saat ini, aku bersama mereka.
Meski takdir yang kau sebut itu tidak ada, aku yakin dunia akan secara perlahan bergerak sesuai keinginanku.
Aku percaya bahwa kita terikat benang merah yang sama.
Saya telah menjalani perkuliahan selama 6+ semester. Dengan ilmu beserta keterampilan klinis yang saya dapatkan selama berada di kampus, saya telah mengetahui sebagian besar penyakit beserta tatalaksana mengenai penyakit tersebut. Saya berharap dapat mengembangkan keilmuan saya agar menjadi dokter yang berkualitas. Saya termasuk orang yang puitis dimana saya seringkali mendapatkan ide untuk membuat suatu rangkaian kata yang manis.
Jika ada pertanyaan, saran, tanggapan, dan umpan balik mohon menghubungi salah satu kontak saya di bawah ini dengan cara menekan logonya, terima kasih.
Nama : Afif Rizky Sadifatiasmi
TTL : Palembang 8 Mei 2000
Agama : Islam
Gender : Laki-laki
Berat Badan : 52Kg
Tinggi Badan : 173Cm
Alamat : Kosan Anggun Gang Pematang Indah RT 1 RW 1 Nomor 2 Kelurahan Beringin Raya Kecamatan Muara Bangkahulu Kode Pos 38119
Moto Hidup : Satu Kebaikan Setiap Hari
Cita-cita : Bahagia
Pada semester 6 saya mendapat IPS sebesar 2.65. Nilai tersebut terbilang kecil karena ada satu modul yang membuat saya mengulang. Kegagalan yang terjadi di semester kemarin akan saya jadikan acuan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Saya berusaha menganalisis atau mengaitkan materi pembelajaran dengan materi pembelajaran lain yang masih terkait. Harapan saya tidak hanya lulus modul dan nilai semakin baik tapi juga ilmu yang didapat dapat bermanfaat.
Selama pelaksanaan Diskusi Kelompok (DK) senantiasa saya membuat identifikasi masalah dan analisis masalah agar pelaksaan DK berjalan lancar. Saya memahami bahwa saya memiliki nilai lebih dalam complex problem solving, dimana hal tersebut memicu saya untuk belajar lebih dan sekaligus membantu teman kelompok. Kelemahan saya saat DK yaitu kurang baiknya memberikan pendapat mengenai hipotesis kasus. Saya berharap ada pembelajaran yang dapat saya terima kedepannya.
Keterampilan Klinis Dasar di FKIK UNIB sejalan dengan modul yang sedang dijalankan mahasiswa. Ada banyak keterampilan yang membuat saya terkesan dan bersyukur mengikuti perkuliahan di FKIK UNIB. Salah satu KKD yang sering Kali saya ingat mengenai pemeriksaan fisik kulit, anamnesis pertama kali, pemasangan kateter, pembacaan EKG, pemeriksaan GDS, pemeriksaan antenatal, dan pungsi vena. Saat pembelajaran tersebut saya menyadari bahwa saya ini mempunyai banyak sekali kekurangan yang diperlukan. Saya sengaja mengambil ujian OSCE 2 kali karena hal tersebut memacu saya untuk belajar lagi dan saya takut lupa akan pengetahuan karena tidak dipanggil kembali. Terkadang saya malas untuk belajar lebih akan tetapi saya juga sadar jika salah dalam melangkah lebih kedepan maka perkembangan saya akan stagnan.
Saya sedang berada di proyek penelitian payung bersama teman dan dosen. Judul skripsi saya, "Analisis Konsentrasi Angiotensin Converting Enzime (ACE) pada Turunan Pertama Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan non-Penyakit Jantung Koroner di Kota Bengkulu". Penelitian ini saya dapatkan atas saran Ahmad Rafi Satrio Prayogo yang mengajak saya bergabung dalam penelitian ini. Sebelumnya saya telah mengajukan outline skripsi sebanyak 2 kali tapi semuanya ditolak. Menimbang hal tersebut saya akhirnya mengikuti penelitian ini.
Saya belum mempunyai publikasi akan tetapi saya telah berada di proyek penelitian bersama.
Saya belum mempunyai materi prestasi. Latar belakang hal ini mungkin saja karena saya yang tidak ingin berkompetisi, menjalai hidup dengan santai, sifat kepribadian saya yang plegmatis, dan orangnya terpaku pada jadwal. Saya menyadari kelemahan ini dan semoga saja di duna kerja saya dapat berperilaku kompetitif agar tidak terdisrupsi.
Saya memiliki beberapa masalah yang selalu saya pendam dalam hidup. Saya mempunyai 4 persona, 2 bagian saya perlihatkan dan 2 lainnya saya sembunyikan. Satu persona untuk dilihat orang yang tidak saya kenal, satu persona untuk orang yang saya kenal, satu persona hanya orang yang bisa saya percayai, dan satu persona terakhir untuk saya sendiri yang tahu. Seumur hidup saya selalu berperilaku pura-pura agar saya dilihat baik di mata orang lain bahkan sampai sekarang. Ada suatu peristiwa yang membuat saya berpikir bahwa saya bisa menjadi diri sesuai sifat seutuhnya dengan memerlihatkan 1 bagian persona yang belum pernah muncul. Pada minggu tanggal 5 Agustus 2018 saya bertemu seorang perempuan yang ada di mimpi saya pada tanggal 2 Mei 2018. Pada saat pertemuan pertama saya langsung mengingat bahwa dia pernah ada di mimpi yang pernah dialami. Setelah beberapa bulan berlalu kami akhirnya dekat dan saya pikir bahwa saya bisa memercayai perempuan ini daripada orang tua saya untuk menceritakan hal buruk yang bahkan orang lain tidak menyangka jika melihat saya sekarang. Pertama kali saya ceritakan, dia merasa iba dengan saya. Kami berpikir bahwa saling membutuhkan satu sama lain. Dari pertemuan dan perjalanan hidup beberapa saat membuat saya lebih membuka diri untuk orang lain dan bisa menjadi diri sendiri seutuhnya tanpa beban.
Pertemuan pertama membuat perasaan saya senang. Saat menceritakan hal buruk, saya takut malah dijauhi atau malah dikhianati. Perlahan perasaan khawatir dan diri saya yang dulunya tertutup namun sekarang menjadi terbuka namun hanya untuk perempuan tersebut. Peristiwa pertemuan dengannya adalah salah satu hal yang saya syukuri karena bisa mengubah kelainan, penampilan fisik, dan konsep diri saya.
Saya pikir kejadian buruk yang pernah saya alami pernah juga dialami orang lain namun mungkin saja mereka belum menemukan suatu hal atau pemicu yang membuat mereka terlepas dari penderitaannya.
Seharusnya saya dapat melupakan atau mencari suatu hal yang membuat saya lebih baik agar terhidar dari terpurukan. Berbicara dengan orang tua bukanlah hal baik sampai saat ini karena orang tua saya bukan orang yang tepat untuk diberitahu mengenai kondisi yang saya alami. Mencari orang untuk bercerita serta dipercaya dapat membantu meringankan masalah yang dihadapi.
Sepertinya jika hal tersebut terjadi pada diri saya kembali atau kepada orang lain. Sebisa mungkin saya akan mengajak orang yang mengalami hal buruk agar dapat bercerita atau bercanda ria dengan harapan dia akan menghilangkan hal buruk tersebut. Saya harap bisa hadir dalam masa kritis orang yang membutuhkan teman atau tempat bercerita.
1. Lebih memerhatikan orang lain
2. Menceritakan masalah kepada orang yang dipercayai jika ada masalah baik kecil atau besar
3. Melatih kemampuan komunikasi
4. Meningkatkan pemahaman bahwa hal buruk dapat menjadi baik jika menemukan suatu jalan terbaik
5. Dapat memacu diri jika stereotipe dapat diubah
6. Tidak memendan masalah seorang diri
Di foto ini adalah orang yang tidak bisa saya ceritakan mengenai pengalaman yang didapat.
Foto ini diambil pada saat PKK Universitas. Saya duduk di belakang bagi laki-laki dan dia duduk di depan bagi perempuan.
Di foto ini sifat alami saya belum keluar seutuhnya.
Di foto ini saya dapat menjadi diri sendiri yang dapat dilhat dari perkembangan sifat, penampilan fisik, dan lain-lain.
Foto potret diri saya saat mendaki Gunung Kaba.
Foto potret diri perempuan itu saat mendaki Gunung Kaba.
Ini aneh, ya ?
Kamu orang terakhir yang kulihat tahun ini dan orang pertama yang kulihat tahun depan.
Kuharap ini tetap berlanjut setiap tahunnya.
Aku hanya berpikir.
Banyak kejadian tak disengaja yang membawaku ke sini.
Bagaimana kalau salah satunya tidak terjadi ?
Sepertinya kita bisa bersama seperti ini adalah karena takdir.
Mungkin.
Ini mungkin tidak terduga namun hal ini nyata.
Kau ada bersamaku.
Semuanya bersamaku.
Saat ini, aku bersama mereka.
Meski takdir yang kau sebut itu tidak ada, aku yakin dunia akan secara perlahan bergerak sesuai keinginanku.
Aku percaya bahwa kita terikat benang merah yang sama.