Contoh Cover Letter Bahasa Indonesia, Beserta Tips dan Template

Para pencari kerja di Indonesia seringkali kesulitan membedakan antara cover letter dengan surat lamaran kerja. Padahal dua hal tersebut digunakan dalam situasi dan konteks yang berlainan. Tak hanya itu, cover letter lebih punya sentuhan personal ketimbang surat lamaran kerja.

Jadi, apa itu cover letter dan fungsinya? Pendek kata, cover letter adalah gambaran singkat berisi deskripsi pelamar sekaligus riwayat pekerjaan yang pernah dilakukan. Fungsi dari surat ini adalah untuk menunjukan kredibilitas, kemampuan, dan motivasi melamar kerja.

Polling terbaru menunjukan HRD senang menerima cover letter karena surat semacam ini mampu menunjukan kepiawaian kandidat dalam membangun komunikasi tertulis maupun verbal. Kali ini CakeResume merangkum seluruh poin penting dalam menyusun cover letter disertai dengan template dan tips menarik. Yuk, baca!

Cover letter menjadi penyerta untuk CV dan portofolio yang dikirim. Pada beberapa kasus, portal job bahkan menyediakan ruang khusus untuk surat pengantar tersebut. Berikut beberapa contoh cover letter yang bisa jadi referensi:

1. Template cover letter bahasa Indonesia

2. Contoh cover letter bahasa Indonesia

3. Contoh cover letter bahasa Indonesia untuk fresh graduate

4. Contoh cover letter bahasa Indonesia via email

5. Contoh cover letter bahasa Indonesia untuk magang

1. Data diri dan penerima

Tahap pertama yang harus diisi adalah data diri berupa nama lengkap, nomor telepon, email, dan juga lokasi pengirim dan penerima. Untuk cover letter magang, lebih baik gunakan email kampus kemudian di bawahnya tertera nama Universitas. Sementara untuk cover letter yang ada di badan email bisa langsung ke bagian yang dituju.

2. Salam pembuka

Jika pelamar mengetahui nama pihak rekrutmen, alangkah lebih baik untuk menuliskannya. Namun andaikata tidak (karena terkadang satu perusahaan bisa memiliki lebih dari dari satu HR) cukup menulis, “Yth. Bapak/Ibu Manajer HRD (nama perusahaan)”.

3. Paragraf pertama

Bagian perkenalan lebih dari sekadar data diri. Cantumkan pendidikan terakhir, pekerjaan terakhir, pengalaman kerja, job description, dan juga pencapaian kerja. Paragraf ini sangat penting sebagai bagian promosi diri, pelamar bisa menulis lebih satu paragraf jika dibutuhkan. Pastikan untuk membuatnya seringkas mungkin tanpa meninggalkan informasi penting.

4. Paragraf kedua

Inilah pentingnya melakukan riset sebelum mengirim surat lamaran. Kenapa tertarik dengan perusahaan yang dilamar? Job seeker bisa mengisinya dengan penjelasan mengenai kesesuaian persyaratan dengan pengalaman, perusahaan memiliki nilai kerja yang sesuai, atau perusahaan yang dilamar adalah perusahaan impian. Tulis yang meyakinkan, tapi tetap usahakan menuliskannya secara padat dan jelas agar tidak terkesan bertele-tele.

5. Paragraf ketiga

Selanjutnya adalah mencantumkan kemampuan yang dimiliki. Contoh: seorang Content Writer harus punya kemampuan SEO, SEM, dan membaca tren. Maka pelamar yang ingin mengisi posisi Content Writer wajib menonjolkannya di cover letter. Bisa juga memasukan pelatihan/kursus yang berhubungan sekaligus menunjang skill kerja.

6. Penutup dan ucapan terima kasih

Bagian penutup berisi penjelasan mengenai data penunjang (CV dan portofolio). Setelah itu ucapkan terima kasih dan juga harapan agar bisa bergabung dengan perusahaan yang dituju.

7. Salam penutup

Terakhir adalah salam penutup. Bisa gunakan kata-kata “hormat saya” atau “salam” setelah itu di bawahnya tertera nama lengkap. Pelamar bisa menambahkan tanda tangan pada surat fisik, tapi tentunya tanda tangan tidak diperlukan jika cover letter dikirim melalui email.

Setelah memahami apa saja isi cover letter, saatnya beranjak membahas tips membuatnya dengan baik. Berikut beberapa panduan yang bakal banyak membantu:

1. Customize cover letter untuk setiap perusahaan. 

Artinya satu cover letter sebaiknya tidak digunakan untuk melamar seluruh jenis lowongan kerja di perusahaan yang berbeda-beda, karena setiap perusahaan tentunya memiliki syarat yang berbeda juga. Oleh karena itu, pastikan persyaratan yang diminta sebelum membuat cover letter. Contoh: ada dua lowongan Content Writer dan Copywriter. Meski sama-sama memerlukan kemampuan menulis, keduanya berada di ranah yang berbeda. Tujuan Content writer adalah menulis artikel, sementara tujuan copywriter adalah membuat copy atau naskah iklan.

Jika kandidat ingin mendaftar dua posisi di atas dari perusahaan yang berbeda, cover letter content writer lebih menekankan pengalaman menulis di web, sementara cover letter copywriter menuntut pelamar untuk menonjolkan kemampuan menulis copy di media sosial (Instagram, Twitter, TikTok).

2. Tulis subjek dengan lengkap dan jelas

Jika tahap pertama sudah dilakukan, selanjutnya adalah memastikan subjek cover letter dengan benar. Ingat, cover letter memiliki dua format yang berbeda: yang pertama ditulis di badan email, yang kedua ditulis dalam PDF atau bahkan dalam dokumen fisik. 

Untuk penulisan di badan email, pastikan apakah perusahaan meminta format tertentu. Misal di lowongan tertulis untuk membuat format subjek seperti: “nama_posisi yang dilamar”, maka ikutilah permintaan perusahaan. Penulisan subyek adalah filter pertama untuk HR memilih kandidat yang dipertimbankan ke tahap selanjutnya.

Sementara jika cover letter ditulis dalam file dokumen, kandidat harus menulis nama file (jika dikirim via email) dengan jelas, terdiri dari: nama lengkap, cover letter, posisi yang diinginkan. Jika cover letter dikirim secara fisik maka yang perlu diperhatikan adalah cara menulis amplop lamaran kerjanya.

3. Jelaskan kelebihan yang belum ditulis di CV

Apakah cover letter dan CV apakah sama? Tentu saja berbeda. Cover letter adalah versi singkat, padat, dan personal dari CV. Oleh karena itu, pelamar perlu memastikan bahwa kata-kata yang ada di dua dokumen tersebut berbeda. Manfaatkan cover letter untuk menjelaskan kelebihan atau kemampuan secara lebih lengkap, atau bisa juga digunakan untuk menjabarkan gap atau celah kosong yang ada di CV.

Contoh: Pelamar resign dari perusahaan sebelumnya pada Agustus 2023 dan belum mendapat pekerjaan lagi selama 5 bulan. Oleh karena itu, cover letter dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan kegiatan apa saja yang dilakukan selama 5 bulan untuk meningkatkan kemampuan di cover letter.

4. Cover letter bukan surat lamaran kerja

Konsep cover letter sebenarnya lebih umum digunakan oleh perusahaan luar negeri. Isinya lebih menjabarkan mengenai kemampuan, pengalaman, dan motivasi melamar. Sementara surat lamaran kerja merupakan surat pengantar yang ditulis dengan lebih formal. Sebelum mengirim lamaran, pastikan apakah perusahaan meminta cover letter atau hanya surat lamaran kerja.

5. Pastikan tidak ada penulisan yang keliru

Terakhir adalah memastikan tidak ada typo dalam cover letter. Kesalahan penulisan bisa menurunkan kredibilitas pelamar di hadapan HR.

Kesimpulan

• Cover letter adalah surat berisi gambaran diri, pengalaman, kemampuan, dan juga alasan melamar kerja. Surat ini juga bisa menjadi ruang untuk menjelaskan hal-hal yang belum lengkap di CV, semisal gap kerja atau pelatihan yang sedang diikuti.
• Isi dari cover letter adalah: Data diri, salam pembuka, perkenalan diri, alasan melamar kerja, kemampuan yang dimiliki, ucapan terima kasih, penutup.
• Template cover letter bisa berbeda tergantung perusahaan yang dilamar. Kadang kala cover letter juga tidak butuhkan jika perusahaan meminta surat lamaran kerja. Namun khusus untuk lamaran kerja yang dikirim via email, cover letter sangat disarankan untuk ditulis di badan email.

CakeResume adalah website untuk membuat CV terbaik yang bisa menunjukan professional branding kamu di mata HRD. Kamu bisa langsung menggunakan template CV ATS-friendly dari CakeResume dan download dalam bentuk PDF, 100% gratis! Selain bikin CV gratis, kamu juga bisa buat portofolio dan cari kerja dengan job portal atau aplikasi cari kerja CakeResume.

--- Ditulis Oleh Erika Rizqi ---