13 Contoh Perusahaan Fintech di Indonesia Paling Populer

Perkembangan ekonomi digital di Indonesia tak terlepas dari peran industri financial technology atau yang kerap disebut fintech. Dalam sejarahnya, perusahaan fintech di Indonesia mulai populer pada sekitar tahun 2015.

Berdasarkan data dari survei Asosiasi Fintech Indonesia (via Databoks), terdapat 366 perusahaan fintech yang beroperasi di Indonesia per akhir tahun 2022. Jumlah perusahaan fintech ini diprediksi akan terus meningkat sejalan dengan prospek ekonomi digital Indonesia yang terus bertumbuh hingga tahun 2027.

Untuk lebih mengenal perusahaan fintech yang beroperasi di Indonesia, CakeResume akan membagikan 13 contoh perusahaan fintech di Indonesia yang memiliki popularitas tinggi. Yuk, simak selengkapnya!

contoh-perusahaan-fintech

1. GoPay

GoPay adalah salah satu layanan dompet digital pertama yang hadir di Indonesia. Berdiri sejak 2016, GoPay awalnya adalah startup fintech di Indonesia yang mengakuisisi 3 perusahaan fintech lain yaitu Kartuku, Midtrans, dan Mapan.

Dikutip dari laman resmi GoPay, setelah merger perusahaan Gojek dan Tokopedia, Gopay berada di bawah unit bisnis GoTo financial technology. Perusahaan fintech ini memiliki banyak layanan finansial digital yaitu:

  • Pembayaran via QRIS
  • Pembayaran tagihan bulanan seperti token listrik, tagihan air, BPJS, dll
  • Dompet digital
  • Transfer sesama gopay, transfer ke rekening bank, dan transfer antar e-wallet
  • Belanja online
  • GoPay Later
  • GoPay Pinjam

Sebagai salah satu fintech terbesar di Indonesia, GoPay mempunyai banyak keunggulan. Karena fokus ke pasar Indonesia, produk yang ditawarkan GoPay sangat relevan dengan kebutuhan ekonomi digital masyarakat. Menurut survei InsightAsia yang bertajuk Consistency That Leads: e-Wallet Industry Outlook 2023, GoPay adalah adalah dompet digital yang paling banyak digunakan oleh konsumen lebih dari 5 tahun terakhir hingga saat akhir tahun 2022.

2. OVO

Contoh perusahaan financial technology yang kedua adalah OVO. Perusahaan fintech ini berada di naungan PT Visionet Internasional yang awalnya didirikan oleh Lippo Group pada 2017. OVO semakin populer di kalangan tech savvy karena menerapkan banyak promo dan kerja sama dengan banyak platform e-commerce terbesar di Indonesia.

Startup fintech Indonesia ini kian bertumbuh setelah Grab membeli mayoritas saham OVO pada Oktober 2021. Menurut hasil survei InsightAsia pada September 2022, OVO menduduki peringkat kedua dompet digital yang paling banyak digunakan di Indonesia

OVO menghadirkan banyak layanan finansial di platformnya, mulai dari pembayaran digital, asuransi, dompet digital, hingga pinjaman. Dilansir dari situs resmi OVO, berikut merupakan daftar produk dan layanan OVO:

  • Dompet Digital
  • Pembayaran Tagihan
  • Transfer antar akun, Bank, dan dompet digital
  • Belanja Online
  • Investasi
  • Asuransi, dll

Produk OVO memiliki keunggulan jika diterapkan di ekosistem aplikasi Grab. Pasalnya, Grab memberikan lebih banyak promo dan kemudahan bagi pengguna yang bertransaksi dengan dompet digital OVO. Selain itu, pengalaman bertransaksi di OVO juga lebih mudah dan cepat karena tampilan UI sederhana.

3. DANA

Contoh bisnis finansial teknologi yang ketiga adalah DANA. Berdiri sejak Desember 2018. DANA adalah perusahaan dompet digital yang telah berlisensi dan terdaftar di Bank Indonesia. Dalam sejarahnya, DANA dikembangkan oleh perusahaan startup PT Elang Sejahtera Mandiri. Namun, saat ini aplikasi DANA berada di bawah manajemen PT Espay Debit Indonesia Koe.

Menurut survei InsightAsia, DANA menempati peringkat 4 di daftar dompet digital yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Popularitas DANA ditunjang oleh sistem keamanan canggih, fitur yang lengkap dan terintegrasi, kemudahan penggunaan, serta banyak variasi produk yang ditawarkan.

Berikut merupakan daftar produk dan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan fintech DANA:

  • Dompet Digital
  • Pembayaran QRIS
  • Pembayaran tagihan bulanan seperti token listrik, tagihan air, BPJS, dll
  • Transfer sesama DANA, transfer ke rekening bank, dan transfer antar e-wallet
  • Belanja online
  • Investasi
  • Asuransi
  • Donasi
  • Tabungan, dll

Produk finansial dan dompet digital DANA memungkinkan pengguna lebih mudah untuk memanajemen pengeluaran mereka. Menurut survei InsightAsia, DANA berada di posisi terbaik kedua untuk mengatur pengeluaran dan cashflow pengguna.

4. LinkAja

LinkAja adalah contoh perusahaan financial technology di Indonesia yang berada di bawah naungan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Dikutip dari situs resmi LinkAja, Finarya telah mendapat lisensi dari Bank Indonesia sebagai Perusahaan Penerbit Uang Elektronik dan Penyelenggara Layanan Digital sejak 21 Februari 2019.

LinkAja merupakan startup fintech Indonesia yang berasal dari gabungan 10 anak usaha afiliasi BUMN. LinkAja menawarkan layanan dompet digital, pinjaman, dan investasi online yang terintegrasi dalam satu aplikasi. Berikut merupakan daftar produk dan layanan LinkAja:

  • Pembayaran online
  • Pembelian BBM
  • Pembayaran tagihan
  • Investasi online
  • Transfer antar akun, rekening bank lain, dan antar dompet digital
  • Pinjaman LinkAja Modalin, dll

Meski baru berdiri kurang dari 5 tahun, LinkAja mampu menduduki peringkat ke-5 dompet digital yang paling banyak dipakai di Indonesia. Hal ini tak terlepas dari integrasi seamless dengan Bank HIMBARA, yaitu Bank BTN, BRI, BNI, dan Mandiri. 

Salah satu keunggulan dari dompet digital LinkAja adalah limit transaksi hingga Rp 40.000.000. Selain itu ada Saldo Bonus ketika pengguna rutin bertransaksi menggunakan dompet digital ini.

5. Aspire

Aspire grup perusahaan startup fintech asal Singapura yang berada di bawah naungan Aspire Financial Technologies Holdings Inc. Dilansir dari situs resmi Aspire, perusahaan ini berdiri sejak 2018 dan telah melayani lebih dari 1.000 perusahaan di kawasan Asia Tenggara. 

Sebagai perusahaan fintech penyedia banking solution, Aspire menawarkan produk dan layanan finansial yang menargetkan perusahaan besar hingga pelaku UMKM. Adapun produk utama dari Aspire meliputi:

  • Manajemen biaya operasional
  • Manajemen utang
  • Pembayaran internasional
  • Corporate card untuk karyawan
  • Payment Gateway
  • Rekening bisnis, dll

Aspire didesain dalam bentuk sistem operasi yang mengintegrasikan perangkat lunak dan keuangan untuk mencapai efisiensi bisnis. Keunggulan sistem operasi ini adalah kemampuannya yang dapat terintegrasi dengan perangkat lunak akuntansi lain. Selain itu, Aspire juga memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya transaksi dengan tingkat nilai tukar FX terdepan di pasar.

👉 Lamar kerja di Aspire melalui website cari kerja CakeResume!

6. Amartha

Amartha adalah perusahaan Peer to Peer (P2P) Lending yang beroperasi di Indonesia dan telah mendapat izin OJK. Perusahaan fintech ini didirikan sebagai platform yang menghubungkan pemodal dengan UMKM di Indonesia untuk melakukan pendanaan usaha.

Berdiri sejak 2010, Amartha berada di bawah naungan PT Amartha Nusantara Raya. Dilansir dari situs resminya, Amartha telah menyalurkan lebih dari Rp 12 Triliun ke lebih dari 1,6 juta pelaku UMKM. Adapun produk utama dari Amarta meliputi:

  • Pinjaman Kelompok
  • Paylater
  • Pinjaman Modal Kerja
  • Pinjaman Multiguna
  • Microfinance Marketplace
  • Loan Channeling
  • Credit Decision Engine, dll

Amartha telah membuktikan diri sebagai fintech startup Indonesia yang sukses dan mampu bertumbuh menjadi lebih besar. Dengan umur perusahaan yang lebih dari 13 tahun, bisnis Amartha memiliki sustainability yang kuat dan memberi dampak positif bagi pelaku ekonomi kecil, menengah, dan para pemodal.

👉 Tonton wawasan rekrutmen dari 'orang dalam' Amartha di Company Xpose CakeResume

7. Modalku

Modalku adalah platform pendanaan digital yang berada di bawah PT Modalku Indonesia Makmur. Modalku hadir di 5 negara Asia Tenggara yang meliputi Indonesia, Vietnam, Singapura, Thailand, dan Malaysia. Perusahaan ini berdiri sejak 2015, dan telah melayani lebih dari 50.000 UMKM dan 100.000 pemberi dana.

Terdapat 2 produk utama dari Modalku yaitu Pendanaan Online Tanpa Agunan dan Pendanaan Online Jangka Pendek. Produk Pendanaan Online Tanpa Agunan ini ditujukan bagi bisnis dan UMKM yang sedang mencari pendanaan untuk usaha mereka. Sedangkan Pendanaan Online Jangka Pendek diperuntukan bagi pemodal yang ingin berinvestasi ke UMKM atau bisnis tertentu.

Keunggulan dari perusahaan Modalku Indonesia Makmur adalah lingkup bisnis multinasional yang dimilikinya. Dengan jaringan yang mencakup 5 negara besar di Asia Tenggara, Modalku menawarkan peluang yang lebih besar bagi UMKM maupun pemodal.

8. Kredivo

Contoh perusahaan fintech di Indonesia berikutnya adalah PT Kredivo Finance Indonesia. Dikutip dari WartaEkonomi, Kredivo didirikan sejak tahun 2016 di bawah naungan perusahaan fintech asal Singapura, FinAccel. Kredivo beroperasi di Indonesia sebagai perusahaan multifinance yang diawasi oleh OJK.

Kredivo menawarkan berbagai bentuk kredit instan untuk masyarakat. Berikut merupakan daftar produk dan layanan Kredivo sebagaimana dikutip dari Ringkasan Informasi Produk dan Layanan (RIPLAY) Umum perusahaan:

  • E-commerce financing
  • Offline Financing
  • Paylater
  • Virtual Card Number (VCN)
  • Pembiayaan Modal Kerja
  • Investasi

Kredivo saat ini beroperasi di negara Indonesia dan Vietnam. Rencananya, perusahaan fintech ini akan terus melakukan ekspansi pasar ke negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand dan Filipina. Basis pasar multinasional membuat Kredivo menjadi salah satu perusahaan pemberi Kredit yang memiliki reputasi tinggi.

9. Stockbit/Bibit

Stockbit adalah platform investasi online yang berada di bawah naungan PT Stockbit Sekuritas Digital. Dilansir dari CNN Indonesia, perusahaan financial technology di Indonesia ini resmi berdiri sejak 2013 sebagai startup fintech dan mendapat pendanaan pada tahun 2015, 2019, dan 2022 dengan jumlah lebih dari USD 80 juta.

Stockbit menyediakan produk dan layanan investasi saham dengan fitur-fitur yang beragam. Bagi pengguna yang ingin berinvestasi reksadana, mereka bisa melakukannya melalui platform Bibit.

Perusahaan fintech Stockbit memiliki keunggulan dari pengembangan inovasi yang dihadirkan. Setiap tahun, Stockbit meluncurkan beragam fitur baru yang mampu membantu nasabah menentukan strategi finansial di pasar modal Indonesia. Selain itu, perusahaan ini berkomitmen untuk menjaga kepercayaan investor dengan peningkatan sistem keamanan platform.

👉 Tonton wawasan rekrutmen dari 'orang dalam' Stockbit|Bibit, Eza Hazami, di Company Xpose CakeResume

10. Bareksa

Bareksa adalah contoh bisnis finansial yang menyediakan layanan investasi terintegrasi di Indonesia. Bareksa berada di bawah naungan PT Bareksa Marketplace Indonesia. Dikutip dari website Bareksa, Perusahaan fintech ini telah mengantongi lisensi dari OJK sejak 2016.

Bareksa menawarkan berbagai produk instrumen investasi yang aman dan legal di Indonesia. Berikut merupakan daftar produk Bareksa:

  • Investasi Reksadana
  • Investasi Surat Berharga Negara (SBN)
  • Investasi Emas
  • Reksadana Syariah untuk Umroh

Produk Bareksa yang lengkap memungkinkan pengguna untuk memilih instrumen investasi sesuai dengan kondisi finansial mereka. Keunggulan lainnya adalah fleksibilitas pembayaran dengan berbagai pilihan, mulai dari e-wallet, transfer VA, dan transfer bank manual.

11. Ajaib

Ajaib adalah perusahaan penyedia layanan online trading yang berada di bawah PT Ajaib Sekuritas Asia. Perusahaan fintech ini berdiri sejak 2018 sebagai perusahan unicorn teknologi finansial  dan telah terdaftar di OJK di tahun yang sama.

Ajaib menawarkan instrumen investasi yang bervariasi, mulai dari saham, reksadana, hingga aset kripto. Dikutip dari laman resmi Ajaib, perusahaan ini telah memiliki lebih dari 1 juta pengguna yang berinvestasi di platformnya.

Produk Ajaib memiliki berbagai keunggulan dari aspek keamanan, likuiditas, dan kemudahan transaksi. Trading di Ajaib bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Perusahaan juga menjanjikan likuiditas tinggi, sehingga pengguna bisa mencairkan aset menjadi uang cash dalam waktu singkat.

12. DOKU

DOKU adalah platform pembayaran elektronik yang berada di bawah naungan PT Nusa Satu Inti Artha. Dilansir dari situs resmi perusahaan, Doku berdiri sejak tahun 2007 sebagai perusahaan elektronik dan manajemen resiko. Perusahaan ini kemudian melakukan rebranding menjadi DOKU untuk lebih berkembang di ekosistem digital.

DOKU menawarkan berbagai produk finansial bagi UMKM dan perusahaan yang mencari solusi aplikasi dan platform pembayaran online mudah dan terpercaya. Berikut daftar produk DOKU:

  • Juragan - platform pembayaran online dan transaksi online untuk UMKM
  • Payment Link
  • E-katalog Produk
  • QRIS
  • Checkout
  • Direct API
  • e-Money
  • Local Payouts
  • Remittance, dll

Sebagai perusahaan fintek penyedia platform pembayaran, DOKU memiliki rangkaian produk yang terhubung dengan lebih dari 20 bank dan kanal pembayaran. Seluruh produk DOKU juga aman digunakan karena sudah mendapatkan izin transfer dana dari Bank Indonesia.

13. OnlinePajak

OnlinePajak adalah layanan e-Filling yang berada di bawah naungan PT Achilles Advanced System. OnlinePajak pertama kali berdiri pada tahun 2015 untuk mempermudah perusahaan dan UMKM untuk menghitung dan membayar berbagai macam pajak dengan mudah dan terotomatisasi. Perusahaan fintek ini juga telah terdaftar dan diawasi oleh Dirjen Pajak sejak tahun 2019.

Sebagai perusahaan fintech yang berfokus pada jasa perpajakan, OnlinePajak mempunyai 5 produk utama yaitu:

  • Proses Transaksi Bisnis
  • Pembayaran Pajak
  • Pembayaran Invoice
  • SPT
  • Integrasi dan Otomasi Workflow

Produk OnlinePajak telah mendapat lisensi resmi lengkap dari Direktorat Jenderal Pajak, DJPb, Peruri, Peruri Digital, Kemenkominfo, dan Bank Indonesia. Keunggulan lain dari OnlinePajak kemampuan platform yang mampu menyederhanakan kesulitan transaksi, pembayaran pajak, dan pengumpulan kredit di Indonesia.

Kesimpulan

Perusahaan fintech di Indonesia semakin bertumbuh dari segi kualitas dan kuantitas seiring dengan tingkat adopsi teknologi keuangan yang tinggi dari masyarakat. Saat ini, ada setidaknya 13 perusahaan fintech terpopuler di Indonesia yang memiliki legalitas operasional dan banyak produk unggulan.

Berdasarkan jenis produk/layanan yang ditawarkan, perusahaan fintech di Indonesia terbagi menjadi beberapa kategori yaitu:

  • Microfinancing: Amartha, Modalku
  • P2P Lending: Kredivo
  • Digital Payment System: GoPay, LinkAja, OVO, DANA
  • Penyedia Sistem Pembayaran: DOKU
  • Investasi: Bareksa, Stockbit/Bibit, Ajaib
  • Pengelola Keuangan: Aspire

CakeResume adalah website untuk membuat CV terbaik yang bisa menunjukan professional branding kamu di mata HRD. Kamu bisa langsung menggunakan template CV ATS-friendly dari CakeResume dan download dalam bentuk PDF, 100% gratis! Selain bikin CV gratis, kamu juga bisa buat portofolio dan cari kerja dengan job portal atau aplikasi cari kerja CakeResume.

--- Ditulis Oleh Gama Prabowo ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...