Apa itu Credit Analyst? Tugas, Skill dan Gajinya!

Setiap hari, ribuan orang mengajukan pinjaman Kredit Perumahan Rakyat (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) maupun kredit lainnya kepada bank dan lembaga keuangan (LK) lainnya. Lalu ada pula perusahaan-perusahaan kecil dan besar yang juga mengajukan kredit untuk membiayai usaha mereka.

Dan tentunya, bank/LK lainnya tidak bisa menyetujui semua kredit yang diajukan. Ada orang dan perusahaan yang karena gaya hidupnya, besar pemasukannya, maupun kondisi lainnya, sehingga memiliki risiko gagal bayar yang besar. Karena itu, bank maupun LK lainnya memerlukan credit analyst/kredit analis.

Apa itu Credit Analyst?

Kredit analisis adalah sepasukan tim yang menganalisis profil risiko nasabah. Singkatnya, seorang credit analyst bertugas untuk menganalisis aplikasi pinjaman yang diajukan calon nasabah.

Mengingat natur dan tugas credit analyst, mereka umumnya bekerja pad­­a perusahaan-perusahaan keuangan. Analisis kredit bank mungkin yang paling umum. Meskipun demikian, ada juga lembaga seperti multfinance dan fintech lending yang memerlukan jasa credit analyst.

Di luar itu, institutsi lainnya yang sering memperkerjakan credit analyst adalah lembaga penilai kredit independen seperti PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan Moody’s.

Sedang cari kerja? Temukan pekerjaan impian kamu di CakeResume! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉

Tugas Credit Analyst

Secara sederhana, tugas credit analyst ialah memastikan bahwa plafon (besaran pinjaman) dan syarat-syarat kredit (contoh: bunga dan agunan) sudah seturut dengan risiko dari peminjam. Atau, menolak pengajuan pinjaman bila ternyata kondisi keuangan calon peminjam terlalu beresiko. 

Selain itu, khusus untuk pinjaman korporasi dalam jangka waktu panjang seperti 5 tahun, tanggung jawab credit analyst adalah untuk mengecek performa perusahaan nasabah dari waktu ke waktu untuk meminimalisasi risiko gagal bayar (default).

Meski terdengar sederhana, ada banyak proses yang harus dilakukan dalam analisis kredit bank maupun LK lainnya. 

1. Know Your Customer (KYC)

Tugas credit analyst yang pertama sebelum melakukan analisis apapun ialah melakukan pengecekan latar belakang peminjam atau biasa disebut KYC. Secara sederhana, langkah ini dilakukan lembaga pemberi pinjaman untuk memastikan bahwa calon peminjam memiliki jejak rekam yang “bersih”.

Beberapa pekerjaan credit analyst saat melakukan KYC ialah pengecekan kepemilikan perusahaan atau identitas calon peminjam. Lembaga pemberi pinjaman perlu memastikan bahwa baik individu maupun perusahaan yang meminjam tidak termasuk dan tidak terkait dengan perusahaan maupun individu yang pernah melakukan tindak criminal pencucian uang dan tindak kriminal lainnya. 

Umumnya, KYC tidak terlalu sulit untuk dilakukan, terutama dalam pengecekan rekam jejak individual. Namun pada perusahaan multinasional, struktur kepemilikan bisa cukup rumit dan tak jarang melibatkan perusahaan holding di negara-negara tax haven dengan keterbukaan informasi yang minim. Alhasil, diperlukan usaha lebih untuk memastikan latar belakang calon nasabah.

Setelah tahap KYC, barulah tugas credit analyst dari segi komersial dan finansial dimulai.

2. Analisis Industri

Langkah pertama segi komersial/finansial yang dilakukan seorang analis kredit adalah melakukan analisis industri secara umum. Analisis ini hanya dilakukan bila calon peminjam merupakan perusahaan dan bukan individu.

Industri yang baik adalah industri yang terus mengalami peningkatan pendapatan secara konsisten. Sebagai contoh, industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) merupakan salah satu industri yang umumnya paling sehat. Mengingat kebutuhan masyarakat akan barang kebutuhan sehari-hari yang konsisten dalam situasi ekonomi apapun, industri FMCG umumnya selalu tumbuh dari tahun ke tahun. 

Di lain pihak, ada industri yang bersifat siklikal (cyclical) seperti tambang dan minyak kelapa sawit. Merupakan bagian dari tugas credit analyst untuk memerhatikan apakah industri-industri ini sedang dalam tren menanjak atau menurun. 

3. Analisis Finansial

Job desk credit analyst selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap laporan pengeluaran individu atau laporan keuangan perusahaan.

Untuk calon peminjam individu, tugas credit analyst cukup sederhana. Umumnya calon peminjam akan diminta untuk melampirkan buku tabungan untuk transaksi selama beberapa bulan terakhir. Berdasarkan lampiran ini, credit analyst akan mengecek apakah calon peminjam mempunyai kemampuan untuk membayar utangnya. Hal ini akan terlihat dari berapa rata-rata pendapatan dan pengeluaran si calon peminjam selama beberapa waktu terakhir.

Meski demikian, untuk calon peminjam institusi atau perusahaan, pekerjaan credit analyst akan melibatkan proses yang cukup panjang. Berbekal laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas, ada beberapa hal yang akan menjadi perhatian analyst

Pertama, apakah perusahaan mempunyai kemampuan untuk mencetak keuntungan. Hal ini akan terlihat jelas dari laporan laba rugi. Perusahaan dengan pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan dn mencetak laba. 

Kedua, apakah perusahaan mempunyai risiko kredit yang tinggi. Hal ini dapat tercermin salah satunya dari neraca. Pada neraca, obyek yang menjadi perhatian analis kredit adalah tingkat utang dari sebuah perusahaan. Perusahaan yang mempunyai utang yang tinggi relatif terhadap modalnya (ekuitas) cenderung tidak bisa membayar utangnya ketika terjadi masalah pada operasional perusahaan. 

Ketiga, apakah perusahaan dapat menghasilkan kas (cash flow). Pada beberapa kasus, ada perusahaan-perusahaan dengan keuntungan yang besar tapi tidak mampu mengoversi laba tersebut menjadi uang. Hal ini dikarenakan banyaknya piutangnya yang tidak tertagih. Dengan melihat laporan arus kas, seorang analyst dapat menilai apakah keuntungan perusahaan dapat menghasilkan uang bagi perusahaan. 

4. Penulisan dan Presentasi Laporan

Setelah semua analisis dilakukan, tahap terakhir yang harus dilakukan credit analyst adalah menyusun laporan dan mempresentasikannya dengan pihak terkait seperti Relationship Manager maupun Risk Team. Pihak-pihak terkait ini akan mempertimbangkan laporan hasil analisis dari credit analyst untuk menentukan plafon dan besaran bunga bagi peminjam.

Skill yang Harus Dimiliki Credit Analyst

Mengingat tuntutan pekerjaan yang tinggi, ada beberapa kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang credit analyst

1. Kemampuan Akuntansi

alah satu kemampuan paling penting yang perlu dimiliki seorang credit analyst adalah kemampuan membaca laporan keuangan. Selain itu, credit analyst harus mampu mengkalkulasi rasio-rasio penting seperti Debt-to-Equity Ratio (DER) dan Liquidity Ratio.

2. Analisis Kuantitatif

 Terkait dengan kemampuan akuntansi, analisis kuantitatif diperlukan untuk menafsirkan data-data akuntansi. Sebagai contoh, setelah mengetahui DER dari sebuah perusahaan, tugas kredit analis adalah menilai apakah angka tersebut menunjukan kondisi keuangan yang sehat. 

3. Bahasa Inggris

Pada bank-bank dan lembaga keuangan internasional yang beroperasi di Indonesia, laporan analisis ditulis dalam Bahasa Inggris. Selain itu, ketika hendak menganalisis calon nasabah perusahaan internasional dengan cabang di Indonesia, tak jarang informasi yang tersedia hanya dalam Bahasa Inggris. Karena itu, kemampuan berbahasa Inggris merupakan skill credit analyst yang sangat dibutuhkan. 

4. Pengetahuan Industri

Kemampuan ini merujuk pada pengetahuan tentang cara kerja, tren, pemain-pemain penting, maupun informasi lainnya terkait sebuah industri. Skill credit analyst satu ini sangatlah berharga karena akan membuat analyst dapat menilai informasi akuntansi dengan lebih baik. 

Contoh:

Sebagai contoh, ketika perusahaan-perusahaan batu bara mencatatkan profit all-time-high pada 2022, seorang analyst yang mengerti industri energi akan menyadari bahwa profit tersebut dikarenakan situasi Perang Rusia-Ukraina mengakibatkan harga energi yang tinggi sehingga kemungkinan tidak akan sustainable dalam jangka panjang.

5. Pengetahuan Manajemen Risiko

Setiap lembaga keuangan umumnya memiliki tim manajemen risiko sehingga melakukan manajemen risiko tidak termasuk job desk credit analyst. Meskipun demikian, seorang credit analyst juga dituntut untuk memiliki sedikit pengetahuan pada bidang risiko untuk dapat mengenali nasabah-nasabah dengan risiko yang tinggi. 

6. Ketelitian

Analisis kredit dibangun di atas data-data finansial. Mengingat jumlah data yang tersedia sangat banyak, ketelitian seorang credit analyst adalah sebuah syarat utama untuk melakukan pekerjaan dengan baik, terutama ketelitian dalam melakukan data cleaning maupun analisis.

7. Komunikasi

Kerja credit analyst tak melulu soal analisis kredit bank di balik meja. Seorang credit analystumumnya akan bekerja dengan karyawan dari departemen lain seperti dari Divisi Relationship Management (Sales) maupun Divisi Manajemen Risiko. Kemampuan komunikasi yang baik diperlukan untuk menyampaikan opini credit analyst terhadap perusahaan yang dianalisis kepada divisi-divisi lain.

Sedang cari kerja? Temukan pekerjaan impian kamu di CakeResume! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉

Prospek dan Jenjang Karir Credit Analyst   

Menurut Glassdoor, gaji credit analyst umumnya tergolong yang cukup baik. Pada beberapa bank internasional, untuk posisi junior, gaji credit analyst dapat mencapai hingga Rp 18.000.000.

Dari segi jenjang karir credit analyst, umumnya akan dimulai dari posisi junior yang melakukan tinjauan ulang terhadap nasabah-nasabah yang sudah dimiliki bank/LK lainnya. Perlahan, tugas credit analyst juga akan ditambah untuk melakukan review terhadap nasabah baru sambil melakukan supervisi pada analis junior. Jenjang karir terakhir seorang analis kredit adalah team head dari commercial banking ataupun retail banking.

Tertarik untuk melamar pekerjaan credit analyst? Pastikan Anda memiliki CV lamaran kerja yang cocok untuk melamar seperti contoh CV yang telah CakeResume siapkan.

cv-credit-analyst
Contoh CV Credit Analyst - Dibuat di CakeResume

Buat CV di CakeResume, tersedia 12+ template CV menarik yang ATS friendly. Gratis Download PDF! 🎉

Konklusi

  • Seorang kredit analisis menganalisis profil risiko nasabah. Singkatnya, tugas credit analyst adalah menganalisis aplikasi pinjaman yang diajukan calon nasabah.
  • Skill yang dibutuhkan seorang kredit analis termasuk: kemampuan akuntansi, analisa kuantitatif, pengetahuan industri, manajemen risiko, dan ketelitian.
  • Pekerjaan kredit analis memiliki prospek kerja yang baik. Dimulai dari posisi junior, jenjang karir terakhir seorang analis kredit adalah team head dari commercial banking ataupun retail banking.

--- Ditulis Oleh Stephen Antonius ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...