Impostor Syndrome: Pemicu, Cara Menghindari, dan Cara Mengatasinya

Akhir-akhir ini, istilah impostor adalah salah satu istilah yang mulai terkenal. Kamu pasti pernah mendengarnya jika kamu pernah main game Among Us”. Tetapi apakah kamu familiar dengan istilah impostor syndrome?

Impostor syndrome artinya sindrom yang membuat seseorang merasa ragu atas kemampuan, bakat, dan kesuksesan yang dicapainya. Sindrom imposter ini membuat orang berpikir bahwa pencapaian yang dihasilkan merupakan sebuah keberuntungan.

imposter-syndrome, impostor-syndrome

Pelajari lebih lanjut tentang apa itu impostor syndrome, ciri ciri imposter syndrome, hingga cara menghadapi imposter syndrome di artikel CakeResume ini!

Apa itu Impostor Syndrome?

Istilah “impostor syndrome” terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Inggris. Impostor yang adalah seseorang yang berpura-pura menjadi orang lain untuk menipu orang lain. Sedangkan, syndrome artinya gejala yang munculnya bersama-sama.

Jadi, apa itu impostor syndrome?

Istilah imposter syndrome pertama kali dimunculkan oleh psikolog Pauline Clance dan  Suzzanne Imes di tahun 1970-an. Kondisi ini punya banyak nama lain, di antaranya adalah impostor syndrome, sindrom penipu, sindrom imposter atau fraud syndrome

Menurut Psikolog Klinis UGM, Tri Hayuning Tyas, S.Psi., M.A., impostor syndrome artinya fenomena psikologi klinis dimana seseorang tidak mampu menerima keberhasilan yang diraih dan justru selalu meragukan dan mempertanyakan dirinya sendiri atas pencapaian tersebut. Yang dirasakan oleh orang yang mengalami sindrom imposter adalah kesuksesan yang berhasil diraih tersebut merupakan keberuntungan atau kebetulan, dan bukan karena kemampuan dirinya sendiri. Selebihnya, orang dengan imposter syndrome takut kondisinya diketahui orang lain dan dianggap sebagai penipu. 

Fenomena psikologi klinis ini sering ditemukan di dalam kehidupan dan cukup mengganggu kehidupan seseorang. Mengapa? Karena jika terus dibiarkan terjadi, hal ini dapat menyebabkan timbulnya kecemasan, stres, bahkan depresi. Namun, hellosehat mengatakan bahwa impostor syndrome sebenarnya tidak termasuk dalam Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ). Artinya, sindrom ini tidak termasuk dalam klasifikasi gangguan jiwa atau penyakit mental.

Faktor Pemicu Impostor Syndrome

Latar Belakang Keluarga

Latar belakang keluarga bisa jadi pemicu impostor syndrome. Misalnya, orang tua atau anggota keluarga lain yang terlalu mengutamakan pencapaian terhadap anak selama anak bertumbuh dewasa dan sering membanding-bandingkan antar anak. Ini akan menyebabkan anak tidak belajar bagaimana cara merespon kesuksesan atau kegagalan dan mengembangkan sindrom imposter. 

Tuntutan Masyarakat dan Tekanan Masyarakat

Tekanan dari lingkungan masyarakat juga bisa menjadi alasan terjadinya impostor sindrom. Tuntutan dari masyarakat sekitar akan pentingnya pencapaian dan kesuksesan dapat memicu seseorang untuk berpikir bahwa dirinya akan berharga hanya jika kesuksesan sudah dicapai. Jika orang dengan impostor syndrome dikenal sebagai orang yang pintar, maka orang tersebut akan merasa tertekan untuk selalu mencapai ekspektasi itu. 

Karakter Perfeksionis

Alasan impostor sindrom berikutnya adalah karakter yang dimiliki seseorang. Salah satu karakter tersebut adalah perfeksionis. Perfeksionis adalah istilah untuk orang yang memiliki standar tinggi untuk dirinya sendiri, orang lain, bahkan pekerjaannya. Orang yang perfeksionis cenderung merasa tertekan, ragu, dan takut gagal sehingga dapat memunculkan stress. 

Takut Dikucilkan

Selanjutnya adalah rasa takut ketahuan dan dikucilkan. Kejadian di masa lalu yang membuat seseorang merasa berbeda atau dikucilkan dapat mendorong terjadinya fenomena psikologi klinis ini. Perbedaan tersebut bisa berupa perbedaan bahasa, jenis kelamin, etnis, status sosial, agama, atau perbedaan fisik. 

Sedang cari kerja? Temukan pekerjaan impian kamu di CakeResume! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉

Ciri-ciri Kamu Memiliki Impostor Syndrome

1. Burnout

Ciri ciri imposter syndrome yang pertama adalah mengalami burnout. Fenomena psikologi klinis mendorong seseorang untuk memaksakan dirinya untuk mengatasi rasa ketidakmampuan. Jika terus menerus dilakukan, orang tersebut akan terjebak di dalam burnout.

📚 Baca juga: Hustle Culture: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghadapinya

2. Meragukan Diri Sendiri

Kurangnya self-worth dapat menghasilkan perasaan cemas akan kemampuan diri sendiri untuk mencapai keberhasilan. Misalnya, sukses di tempat kerja dipandang sebagai tujuan yang tidak dapat dicapai dan berisiko, bukan sebagai kenyataan yang dapat dicapai dengan fokus dan dedikasi.

​​3. Menghubungkan Kesuksesan dengan Faktor Eksternal

Sindrom imposter menyebabkan orang menghargai pencapaian dengan faktor eksternal yang di luar kendali dirinya. Misalnya, ketika memperoleh pujian, kenaikan gaji, atau promosi, seseorang akan berjuang untuk menerima tanggung atas kesuksesan yang dicapai. Sebaliknya, orang tersebut mungkin mengaitkan dampak positif yang diperoleh dengan kebetulan, keberuntungan, atau kontribusi dari rekan kerjanya.

4. Menyabotase Kesuksesan

Sindrom imposter memperkuat perasaan tidak mampu. Perasaan ini membuat seseorang tidak percaya bahwa kesuksesan dapat dicapai meski sudah berusaha sekeras mungkin. Keraguan diri ini dapat menyebabkan orang tersebut menerapkan lebih sedikit usaha, perhatian, kreativitas, dan ketekunan.

5. Merendahkan Kontribusi yang Kamu Berikan

Arti impostor syndrome yaitu orang yang merasa bahwa keberhasilan yang dicapai hanyalah keberuntungan saja. Oleh karena itu, orang tersebut merusak nilai pencapaiannya dan merendahkan kontribusi yang sudah diberikan. Pemikiran ini menghasilkan rasa ketidakmampuan yang terus-menerus. 

imposter-syndrome, impostor-syndrome

5 Jenis Impostor Syndrome

1. Sang Solois

Apa itu imposter syndrome jenis solois? Solois adalah orang yang tidak tertarik untuk mendapatkan dukungan dari orang lain. Emosi yang mendasari tipe ini adalah rasa malu dalam meminta bantuan. Tidak peduli sesulit apa pekerjaan atau situasi tersebut, impostor syndrome solois tidak mau meminta bantuan. Bagi solois, meminta bantuan dapat membuat dirinya rentan dan mengungkapkan apa yang tidak dapat dilakukannya. 

2. Perfeksionis

Ciri ciri imposter syndrome tipe perfeksionis adalah haus akan lebih banyak kesuksesan, hasil yang lebih baik, dan prestise yang lebih tinggi. Emosi yang mendasari perfeksionis adalah rasa takut kehilangan kendali. Orang perfeksionis selalu memastikan semuanya dilakukan dengan sempurna dan menyelesaikan tugas tersebut tidak pernah cukup. Perfeksionisme membuat seseorang merasa tidak puas meskipun sudah bekerja keras. 

3. Wanita Super / Pria / Orang

Wanita super atau “Superwoman” adalah tipe impostor syndrome yang suka berusaha untuk membuktikan kemampuan mereka untuk menangani apa saja dalam waktu singkat. Emosi yang mendasari tipe ini adalah ketakutan akan waktu luang dan mengambil waktu dari pekerjaan untuk kepuasan pribadi. Para orang super ini bersedia untuk bekerja lembur demi mencapai validasi dari rekan kerja dan manajernya. 

4. Sang Expert

Sang Expert selalu merasa bahwa dirinya harus memiliki semua kredensial sebelum mencoba sebuah pekerjaan atau proyek. Emosi yang mendasari imposter syndrome ini yaitu ketakutan tidak mampu. Mungkin tipe ini kritis terhadap orang lain yang "bekerja untuk belajar". Perlu diingat bahwa, dalam lingkungan yang berubah dengan cepat, tidak ada seorang pun yang ahli tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.

5. Individu yang Jenius secara Natural

Arti impostor syndrome yang jenius secara natural yaitu individu yang cepat dalam menyelesaikan sesuatu dan percaya bahwa yang dilakukannya itu benar pada kali pertama. Biasanya, natural genius hanya memerlukan usaha minimal namun seringkali berhasil. Emosi yang mendasari tipe ini adalah rasa malu karena gagal. Mereka merasa bahwa feedback, kritik, atau pengerjaan ulang adalah sebuah kegagalan. 

Jenis Individu yang Rentan Terhadap Sindrom Impostor

Siapa saja yang rentan terhadap sindrom imposter?

Hampir semua orang. Mungkin fenomena psikologi klinis ini memang sering diasosiasikan dengan wanita, tetapi penelitian menunjukkan bahwa sindrom imposter dialami secara setara oleh kedua jenis kelamin. 

Namun, ada satu kelompok yang tampaknya sangat rentan terhadap sindrom imposter, kelompok tersebut adalah minoritas. Kelompok minoritas seringkali mengalami diskriminasi yang menyebabkan stres. Stres tingkat tinggi yang dialami anggota kelompok minoritas dapat menjadi alasan terjadinya impostor sindrom.

Sedang cari kerja? Temukan pekerjaan impian kamu di CakeResume! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉

Cara Menghadapi Impostor Syndrome

Sekarang kamu sudah tahu apa itu imposter syndrome, tapi bagaimana cara mengatasinya? 

Bercerita Kepada Orang Terpercaya

Selain menuliskan perasaan, cara lain untuk menghadapi sindrom impostor adalah menceritakan kepada orang terpercaya. Untuk melegakan perasaan, kamu bisa mencoba bercerita kepada sahabat, keluarga, atau orang lain yang kamu percaya. Dengan ini, kamu mungkin bisa mendapatkan sudut pandang lainnya yang lebih positif. 

Mungkin saja, orang-orang tersebut juga pernah merasakan hal yang sama. Dengan cerita atau pengalaman yang dibagikan dari sahabat atau keluarga, kamu bisa mendapatkan pencerahan akan bagaimana cara mengatasi impostor syndrome. Lalu biarkan sahabat dan keluarga untuk membantu kamu melepaskan rasa cemas yang tidak rasional tersebut. 

Menghargai dan Mengapresiasi Diri Sendiri

Sindrom imposter bisa dilawan dengan cara membuat definisi sukses sendiri dan mengapresiasi diri. Setiap kali kamu berhasil meraih kesuksesan tersebut, berusahalah untuk mengakui bahwa kesuksesan tersebut adalah karena usaha dan kemampuan kamu.  

Selain itu, kamu bisa memberi self-reward untuk merayakan pencapaian tersebut. Misalnya, pergi makan makanan yang enak atau membeli barang yang kamu inginkan. Kamu juga bisa mencatat hal-hal positif yang kamu terima. Berlatihlah untuk menerima pujian dan membuat hal tersebut sebagai masukan untuk diri sendiri. Ingat, kamu layak untuk mendapatkan hal positif tersebut karena kamu sudah berusaha. 

Mencari Inner Peace

Setiap kali pikiran negatif mulai muncul, usahakan untuk melawan pikiran tersebut dengan hal yang positif. Ini bisa membantu kamu untuk menemukan inner peace dan menghindari impostor syndrome. Biasakan untuk mengatakan positive self-affirmation setiap hari karena hal ini bermanfaat untuk menetralkan pikiran-pikiran negatif yang mengganggu kamu.

Sadarlah bahwa Tidak Ada yang Sempurna di Dunia Ini

Ingatlah, pada hakikatnya tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Jangan merasa tidak sempurna karena kamu memiliki kelemahan, setiap orang memiliki keunikannya masing-masing. Oleh karena itu, jangan membandingkan diri dengan orang lain karena jika terus-menerus dilakukan, ini akan membuat kamu terjebak dalam fenomena psikologi klinis impostor syndrome. Hal yang bisa kamu lakukan adalah mengembangkan kelebihan yang kamu miliki dan mengatasi kelemahan.

Belum punya CV ATS-friendly? Kunjungi CakeResume CV builder sekarang juga! Ada 50+ template, hanya perlu drag and drop, dan 100% gratis, lho! 🎉

Kesimpulan

  • Arti impostor syndrome yaitu fenomena psikologi klinis yang membuat seseorang meragukan keberhasilan yang dicapai dan mempertanyakan kemampuannya 
  • 4 faktor pemicu impostor syndrome meliputi latar belakang keluarga, tekanan dari masyarakat, perfeksionis, dan rasa takut dikucilkan.
  • 5 ciri-ciri kamu memiliki imposter syndrome yaitu mengalami burnout, meragukan diri sendiri, menghubungkan kesuksesan dengan faktor eksternal, menyabotase kesuksesan, merendahkan usaha yang sudah dilakukan. 
  • Jenis-jenis sindrom impostor adalah sang solois, perfeksionis, wanita super/pria/orang, sang expert, dan natural genius.
  • Individu yang mudah terkena sindrom imposter adalah orang yang berada di kelompok minoritas atau orang yang seringkali mengalami diskriminasi. 
  • Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi impostor syndrome adalah bercerita kepada orang yang dipercaya, mengapresiasi diri sendiri, mencari inner peace, menyadari bahwa tidak ada orang yang sempurna. 

CakeResume adalah website bikin CV ATS-friendly gratis dengan tampilan menarik dan profesional. Cocok untuk para mahasiswa, fresh graduates hingga para professional. Buat juga portofolio online kamu dengan CakeResume dan cari lowongan di website cari kerja kami. Yuk, cobain CakeResume sekarang juga untuk mendapatkan pekerjaan impian kamu!

--- Ditulis Oleh Aileen Gabriella ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Feb 7th 2023

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...