Mengenal Politik Kantor, Jenis dan Cara Menghadapinya

Politik kantor atau office politics bukanlah kejadian asing di dunia kerja, meski banyak calon karyawan yang mungkin tidak waspada dengan hal ini. Karyawan yang ingin sukses secara karier sebaiknya memiliki pengetahuan mendasar mengenai dinamika dalam kantor.

Buang jauh-jauh sifat naif atau tidak mau tahu karena salah-salah karyawan yang tidak peduli dengan arus politik kantor justru berpeluang mengalami ketertinggalan atau malah jadi sasaran. Lalu apa yang dimaksud politik kantor? Langkah apa yang perlu diambil untuk menghadapi politik kantor? 

Artikel dari CakeResume kali ini akan membahas secara tuntas hingga contoh-contohnya. Simak sampai habis, ya!

Apa itu Politik Kantor?

Pada beberapa perusahaan, politik kantor tidak bisa dihindari begitu saja. Harvard Business Review (HBR) bahkan menegaskan bahwa arus politik adalah hal wajar yang ada di setiap organisasi/perusahaan/instansi/lembaga. Sumber yang sama menyebut bahwa politik kantor tidak melulu berkonotasi negatif atau masuk dalam tindakan tidak etis. Lantas apa definisi politik kantor?

Kamus Merriam Webster mendefinisikan politik kantor adalah kegiatan, sikap, dan perilaku yang digunakan untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan dan/atau keuntungan dalam bisnis/perusahaan. Sementara HBR berpendapat bahwa politik kantor adalah mata uang dalam hubungan dengan sesama karyawan maupun atasan, sekaligus modal untuk memberikan pengaruh di dunia kerja.

Dalam pengertian sederhana, ini artinya: di lingkungan kerja yang berisi orang-orang dengan beragam latar belakang, saling menjatuhkan, merusak reputasi rekan, sikut-menyikut demi keuntungan individu/kelompok (biasanya berupa jenjang karier yang lebih baik) adalah fenomena yang umum terjadi. 

Namun tidak adanya kontrol terhadap budaya politik dalam kantor bisa menjadi duri dalam daging untuk perusahaan. Mari mulai dengan melihat menilai sejauh mana dampak negatif dari budaya kerja semacam ini. 

Siapa yang bisa membangun hubungan baik dengan atasan atau pun mampu memberi pengaruh kepada sesama rekan kerja mendapat kesempatan lebih sebagai ‘anak emas’ di kantor. Keuntungan yang didapat si ‘anak emas’ kemungkinan besar akan membuat iri karyawan lain. 

Karyawan yang merasa tersingkir berbalik melakukan balas dendam hingga akhirnya terjadi persaingan tidak sehat. Alih-alih berkompetisi melalui hasil kerja, yang terjadi justru upaya untuk merebut hati atasan dengan segala cara.

Ethics Sage mencatat, dinamika politik kantor yang tidak dikontrol juga membuat karyawan kehilangan konsentrasi karena tingkat ketegangan sesama rekan kerja yang tinggi. Belum ditambah potensi konflik yang semakin melebar dan merusak alur kerja. Pada akhirnya, produktivitas kerja karyawan akan menurun hingga memengaruhi kinerja perusahaan secara menyeluruh.

politik-kantor

Apa Penyebab Politik Kantor?

Management Study Guide mengidentifikasi setidaknya 6 alasan politik antar karyawan bisa terjadi. Sebagian besar gerakan politik dalam lingkungan kerja dimulai dari individu/kelompok yang memiliki ambisi besar tapi ingin jalan instan untuk meraihnya. Berikut daftar lengkap alasannya:

  • Keinginan karyawan (baik secara individu atau kelompok) untuk menempati posisi sentral dengan mudah dan tanpa kerja keras dengan mengandalkan politik kantor.
  • Ambisi karyawan (individu atau kelompok) untuk meraih suatu capaian di luar wewenang dan kendali, hanya dalam waktu singkat.
  • Kurangnya pengawasan dan kontrol di tempat kerja dari pihak yang memegang kuasa.
  • Atasan arogan.
  • Kecemburuan antar karyawan.
  • Terlalu banyak gosip/rumor yang berkembang dapat jadi senjata untuk menjatuhkan rekan kerja.

Tujuan akhir dari politik di dalam kantor didapat dengan beragam cara, mulai dari membentuk aliansi dengan karyawan yang punya tujuan yang sama, membuat daya tawar, hingga melakukan negosiasi dengan sesama pegawai maupun atasan.

Jenis-jenis Politik Kantor

Office politics adalah jenis hubungan yang rumit dan kadang kala tidak dibangun dalam sekejap mata. Gerakan politik macam ini dibangun dengan beberapa cara. Penasaran apa saja? Ini penjelasannya:

1. Gosip

Gosip, rumor, kasak-kusuk, desas-desus adalah cara ampuh menjatuhkan rekan kerja dengan cepat. Pemberitaan buruk dan tidak benar yang disebarkan secara diam-diam memiliki daya jangkau yang luas. Korban akan kesulitan melakukan pembelaan diri di hadapan seluruh orang yang telah mendengar gosip tentangnya.

Jika gosip atau rumor ini terus membesar, sulit untuk mencegah atasan tidak mendengar hal tersebut. Satu-satunya cara bagi korban untuk bisa pulih adalah melakukan pembelaan diri dengan alat bukti yang cukup. Sayangnya daya rusak rumor, dalam banyak kasus, sulit untuk diperbaiki terlepas kabar burung itu benar atau salah.

2. Membatasi (Gatekeeping)

Gatekeeping adalah sebuah usaha untuk menolak pihak lain masuk atau bergabung dalam kelompok. Sebagai contoh: karyawan A membentuk kelompok bersama orang-orang yang ia pilih untuk belajar bahasa Inggris secara profesional demi keperluan pekerjaan. Saat karyawan B menunjukan minat untuk bergabung, A dengan tegas menolak.

Pertimbangan A untuk tidak memasukkan B ke dalam kelompoknya bisa bermacam-macam. Namun dalam konteks politik kantor, ada kemungkinan A takut dengan perkembangan potensi B yang bisa membuatnya tersingkir jika mereka mempelajari hal yang sama.

3. Pelobi handal (Lobbyist)

Kamus Cambridge Dictionary mencantumkan lobbyist alias pelobi sebagai “seseorang yang mencoba membujuk politisi atau kelompok pejabat untuk melakukan sesuatu”. Pelobi handal di dunia kerja juga punya cara kerja yang sama.

Contoh lobi adalah sebagai berikut: PT Mall Indonesia tengah menyusun proyek untuk menyediakan tempat belanja khusus pelanggan VIP dan VVIP. Ranti yang menjabat sebagai manajer divisi A merencanakan pertemuan dengan CEO agar proyek tersebut dilimpahkan kepada timnya.

4. Pencuri pujian

Pencuri pujian kerap mengklaim hasil kerja tim sebagai kerja keras milik sendiri. Seluruh pujian dan kredit hanya akan jadi miliknya, padahal mungkin kontribusi pencuri pujian tidak sebesar yang dikatakan. Tepat di sinilah tugas supervisor menjadi penting, yaitu untuk memastikan seluruh anggota menyelesaikan tugas sesuai bagiannya, tidak ada yang kurang atau lebih.

5. Teritorialisme

Karyawan yang berada di fase teritorialisme akan merasa bahwa tidak orang lain yang bisa mengerjakan tugas perusahaan sebaik dirinya. Ia akan mencoba untuk memonopoli satu pekerjaan dengan harapan mendapat atensi dan keuntungan dari kerja kerasnya.

6. Penjilat (Flatterer)

Meski memiliki segudang pengalaman, tidak selamanya atasan benar. Pada beberapa hal, dibutuhkan nyali besari karyawan untuk mengoreksi atasan agar alur kerja perusahaan berjalan sesuai tujuan. Cara kerja penjilat atau pencari muka justru berkebalikan. Ia akan selalu menyetujui, menyanjung, memuji, dan/atau sepakat dengan langkah yang diambil oleh atasan walaupun keliru.

politik-kantor

Cara Menghadapi Politik Kantor

Politicking adalah hal yang dihindari oleh banyak orang. Tetapi karena terjadi di lingkungan sehari-hari, kadang kala tidak ada cara lain selain menghadapinya. Setidaknya ada 5 tips hadapi politik kantor yang manjur diterapkan:

1. Kembangkan skill dan kepercayaan diri untuk menghadapi politik kantor

Sudah bekerja bukan artinya berhenti mengembangkan kemampuan diri sendiri. Justru memiliki skill beragam membuat jasa karyawan makin dibutuhkan oleh perusahaan. Karyawan yang selalu meng-upgrade diri juga akan meraih penghormatan dari rekan kerja lain. Artinya peluang untuk jadi korban dari politik kantor kemungkinan bakal berkurang.

2. Berikan pekerjaan yang berkualitas tinggi

Bagi perusahaan, output pekerjaan adalah tolak ukur utama untuk menilai sejauh mana performa karyawan. Oleh karena itu meski sedang terjadi masalah internal sesama karyawan, kualitas pekerjaan tidak boleh turun.

3. Kembangkan keterampilan komunikasi

Kemampuan menjalin komunikasi yang baik, jelas, dan lugas adalah modal besar dalam bekerja. Dengan kemampuan ini, karyawan bisa membangun hubungan erat dan penuh pemahaman antar rekan serta atasan. Memiliki kemampuan berkomunikasi dua arah sama artinya membuka peluang untuk meningkatkan produktivitas dan potensi kolaborasi yang akan memperbaiki kinerja tim.

4. Pelajari dinamika perusahaan

Kepekaan terhadap lingkungan kerja harus terus diasah. Karyawan diharapkan memiliki kemampuan untuk membaca situasi mengenai dinamika perusahaan. Kepekaan ini akan membuat karyawan bisa menempatkan diri dengan baik dalam tiap kondisi. Artinya jika ada masalah, karyawan tidak akan mudah terseret karena memiliki sikap yang jelas.

5. Tetap netral dan bangun hubungan baik dengan kolega

Ketika mendapat cerita tentang sesama karyawan ataupun atasan, ambil sikap netral terlebih dahulu. Jaga hubungan baik dengan semua pihak-pihak yang bertikai untuk mengurangi kesalahpahaman. Meski begitu, usahakan untuk tetap waspada dan hati-hati agar tidak jadi sasaran empuk.

Contoh Politik Kantor dalam Perusahaan

Supaya tidak membingungkan, CakeResume akan memberikan studi kasus politik kantor dari beberapa profesi sebagai gambaran. Perlu digaris bawahi, kasus-kasus ini tidak terjadi di setiap kantor. Berikut lebih lengkapnya:

Contoh 1: Sales

Tugas utama dari sales adalah menawarkan dan menjual produk kepada konsumen secara langsung. Perusahaan menetapkan KPI (Key Performance Indicator) dengan membuat target bulanan yang harus dicapai oleh salesperson serta memberikan iming-iming bonus jika berhasil melampaui target.  Karena itu mereka yang bekerja di bidang ini berlomba untuk mendapatkan sebanyak mungkin pelanggan.

Untuk memenuhi KPI, tidak jarang antara satu sales dengan sales yang lain saling berebut pelanggan. Contoh: sales A telah melakukan promosi masif kepada pelanggan yang tertarik untuk membeli produk. Namun sebelum deal pembelian terjadi, sales B tiba-tiba mendekati pelanggan secara personal dengan menawarkan keuntungan yang lebih dari sales A.

Contoh 2: Creative Designer

Creative designer dari suatu perusahaan retail besar biasanya dikepalai oleh Chief Design. Kadang tim designer juga diminta untuk melaporkan pekerjaan kepada Senior Retail Manager. Memiliki dua atasan bisa jadi mimpi buruk bagi beberapa staf, dua pemilik jabatan tinggi berpeluang untuk bersaing mendapatkan posisi mapan di dalam perusahaan.

Sebagai contoh: A adalah creative designer di perusahaan retail ZQ. Tugas utamanya adalah membuat desain baju anak. Setelah menyelesaikan desain, ia harus meminta approval dari atasan B dan C agar bisa naik cetak. Kedua atasan A ternyata berbeda pendapat tentang desain tersebut. B meminta A lanjut, sementara C menolak memberikan acc (accord). 

Contoh 3: Manajer

Sebuah pusat perbelanjaan mewah QR memiliki dua manajemen tim untuk menangani klien VIP. A sebagai manajer Tim 1 harus bersaing dengan B sebagai manajer Tim 2. Terjadi politik kantor antar Tim 1 dan Tim 2 demi mendapatkan konsumen VIP sekaligus menaikkan prestise perusahaan sebagai mall untuk kalangan atas.

Kesimpulan Politik Kantor

  • Politik di dunia perkantoran bukanlah hal yang bisa dihindari. Dalam kadar tertentu, dinamika semacam ini diperlukan untuk memotivasi tiap karyawan. Namun politik kantor yang tidak dikontrol bisa jadi bumerang untuk perusahaan.
  • Dampak negatif dari politik kotor kantor antara lain: kecemburuan antar karyawan, persaingan tidak sehat, konsentrasi menurun karena tingkat ketegangan tinggi, membuat inisiatif untuk berkolaborasi rendah.
  • Gosip/rumor, memberikan batasan, lobi/negosiasi demi keuntungan individu/kelompok, pencuri pujian, teritorialisme, dan penjilat adalah jenis politik kantor yang perlu diperhatikan.
  • Tips hadapi politik kantor secara elegan adalah dengan mengembangkan kemampuan dan kepercayaan diri, tidak menurunkan standar hasil pekerjaan, asah keterampilan komunikasi, waspada terhadap dinamika perusahaan, bersikap netral terhadap para kolega dan selalu berhati-hati.

Demikian informasi penting mengenai apa itu politik kantor dan contoh politik dalam perusahaan yang perlu dipahami. Pengetahuan ini akan membantu fresh graduate untuk lebih memahami kultur kerja dengan baik. CakeResume akan terus memberikan update seputar dunia kerja untuk membantu calon karyawan mempersiapkan diri. Cek artikel menarik lainnya dari blog CakeResume, ya!

CakeResume adalah website untuk membuat CV terbaik yang bisa menunjukan professional branding kamu di mata HRD. Kamu bisa langsung menggunakan template CV ATS-friendly dari CakeResume dan download dalam bentuk PDF, 100% gratis! Selain bikin CV gratis, kamu juga bisa buat portofolio dan cari kerja dengan job portal atau aplikasi cari kerja CakeResume.

--- Ditulis Oleh Erika Rizqi ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Feb 7th 2023

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...