Macam-Macam Tipe Investor dan Jenis Aset yang Cocok!

Dengan kemajuan teknologi, kini semakin banyak aplikasi yang muncul di pasar untuk berinvestasi secara digital. Para developer berlomba-lomba untuk membangun wadah yang paling nyaman bagi para pengguna untuk dapat menaruh uang dan melakukan transaksi investasi di sana. Seiring dengan akses informasi yang semakin mudah, makin banyak juga orang-orang yang akhirnya mulai melek investasi dan sadar bahwa hal ini penting untuk pertumbuhan uang mereka. 

Karena tidak hanya tentang menabung, mendapat bunga, atau melakukan transfer seperti yang bank konvensional tawarkan, di dunia investasi, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat profitmu naik berkali-kali lipat. Namun perlu hati-hati juga karena kamu bisa saja rugi ketika menaruh investasi di tempat yang salah. Pada artikel kali ini, kita akan memahami tipe-tipe investasi dan jenis-jenis investor untuk membantu kamu lebih mengenal dunia investasi demi mengembangkan strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu.

📚 Baca Juga: Mobile Developer: Intip Tugas, Skill, Jenjang Karir Sampai Gajinya!

Tipe-Tipe Investor

Terdapat 3 tipe investor, yaitu: konservatif, moderat, dan agresif. Berikut mari kita kenali masing-masing karakteristik dan keunggulan serta kekurangannya!

Tipe Agresif

Tipe investor ini cenderung menyukai risiko. Mereka memiliki toleransi risiko yang tinggi dan berani mengambil risiko demi potensi keuntungan yang lebih besar. Mereka siap menghadapi fluktuasi nilai investasi yang signifikan dalam jangka pendek, serta fokus pada peluang pertumbuhan investasi jangka panjang dibandingkan dengan perlindungan modal.

Keunggulan tipe investor agresif:

  • Potensi Keuntungan Tinggi
  • Akses ke Sektor Berpotensi Tinggi.
  • Akumulasi Kekayaan Jangka Panjang.
  • Peluang Diversifikasi
  • Lebih dibanggakan

Kelemahan tipe investor agresif:

  • Volatilitas Tinggi
  • Waktu lama
  • Kurangnya Transparansi Pasar
  • Likuiditas Terbatas
  • Risiko Politik dan Regulasi

Tipe Moderat

Selanjutnya, investor moderat adalah mereka yang memiliki tingkat toleransi risiko yang sedang. Mereka mencari keseimbangan antara pertumbuhan keuntungan dan perlindungan modal. Umumnya memiliki tujuan finansial jangka pendek. Investasi moderat ini adalah cara yang teraman untuk kamu yang belum mau terjun mengambil risiko tinggi namun tetap mau mengambil keuntungan maksimal. Namun, tetap perlu berhati-hati dalam memilih instrumen investasi yang aman meskipun tidak terlalu berani mengambil risiko secara signifikan.

Keunggulan tipe investor moderat:

  • Keuntungan dan risiko seimbang
  • Potensi risiko yang terukur
  • Lebih bijaksana
  • Paparan pada peluang pertumbuhan
  • Stres emosional yang lebih rendah

Kelemahan tipe investor moderat:

  • Pertumbuhan yang lebih lambat.
  • Potensi rendahnya imbal hasil dibanding agresif
  • Kurang fleksibilitas dalam investasi
  • Risiko inflasi yang mungkin tidak terimbangi
  • Kehilangan momentum

Tipe Konservatif

Tipe investor yang terakhir adalah konservatif. Investor konservatif adalah mereka yang biasanya mengambil toleransi risiko yang rendah saat berinvestasi. Mereka lebih memilih menjaga modal mereka dan memprioritaskan keamanan daripada mengejar pertumbuhan yang tinggi. Mereka biasanya memilih jenis-jenis reksadana yang tidak berisiko tinggi dengan fluktuasi nilai investasi yang mungkin tidak terlalu besar. Profil risiko yang rendah ini cocok untuk individu yang mendekati masa pensiun atau membutuhkan stabilitas dalam investasi mereka. 

Keuntungan tipe investor konservatif:

  • Perlindungan Modal
  • Stabilitas Pendapatan
  • Rasa Aman
  • Mengurangi Stres
  • Cocok untuk pemula

Kerugian tipe investor konservatif:

  • Pertumbuhan yang terbatas
  • Hasil yang lebih sedikit
  • Risiko inflasi
  • Kurangnya analisis
  • Tidak sesuai dengan tujuan jangka panjang

📚 Baca Juga: FIRE Mindset : Ingin punya financial independence di usia dini? Cari tahu di sini!

Faktor yang Mempengaruhi Toleransi Investor

tipe-tipe-investor, investor-adalah

Terdapat 5 faktor yang mempengaruhi investor dalam memilih jenis reksa dana yang ingin diinvestasi, seperti:

1. Jangka Waktu

Lamanya waktu yang dimiliki investor untuk mencapai tujuan investasi mereka dapat mempengaruhi strategi investasi yang mereka pilih. Jangka waktu yang panjang mungkin memungkinkan investor untuk mengambil risiko yang lebih besar dalam mencari keuntungan jangka panjang.

2. Goals (Tujuan)

Setiap investor memiliki tujuan dan kebutuhan finansial yang berbeda, seperti persiapan pensiun, pendidikan anak, atau pembelian rumah. Tujuan ini akan mempengaruhi pemilihan jenis investasi dan strategi yang sesuai.

3. Usia

Usia investor juga dapat mempengaruhi tingkat risiko yang mereka siapkan dalam portofolio investasi mereka. Misalnya, investor yang lebih muda cenderung memiliki jangka waktu yang lebih panjang dan dapat menerima risiko yang lebih besar untuk pertumbuhan jangka panjang.

4. Ukuran Portofolio

Besarnya portofolio investasi dapat mempengaruhi kemampuan investor untuk melakukan diversifikasi dan menanggung risiko. Investor dengan portofolio besar mungkin memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam memilih investasi, sementara investor dengan portofolio kecil mungkin perlu lebih berhati-hati dalam mengelola risiko.

5. Tingkat Kenyamanan dalam Berinvestasi

Tingkat kenyamanan dan toleransi terhadap risiko juga memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan investasi. Investor yang lebih percaya diri atau memiliki toleransi risiko yang tinggi mungkin lebih cenderung untuk mengambil risiko yang lebih besar dalam investasi mereka, sementara investor yang lebih konservatif mungkin memilih untuk menghindari risiko yang tinggi.


Jenis Aset yang Cocok Berdasarkan Tipe Investornya

Setelah mengetahui tipe-tipe investor dan faktor yang mempengaruhinya dalam berinvestasi, mari kita lihat macam-macam reksadana yang cocok untuk konservatif, moderat, dan agresif:

Tipe Investor Konservatif:

Investor tipe ini biasanya lebih suka bermain aman, memilih reksa dana yang lebih stabil, seperti reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap. Mereka ingin melindungi uang mereka tanpa terlalu banyak risiko.

Tipe Investor Moderat:

Investor yang moderat merasa nyaman dengan reksa dana campuran karena memiliki kombinasi saham dan obligasi yang seimbang. Ini memberi mereka kesempatan untuk pertumbuhan sambil menjaga keamanan sebagian besar uang mereka.

Tipe Investor Agresif:

Investor agresif biasanya memilih reksa dana saham. Walaupun sangat fluktuatif, mereka mencari pertumbuhan besar dan bersedia mengambil risiko yang lebih tinggi.

Setelah mengetahui berbagai jenis reksadana yang cocok untuk setiap investor, kamu termasuk tipe investor yang mana? Semoga artikel di atas dapat membantumu menentukan instrumen investasi mana yang cocok untuk menumbuhkan portofoliomu. Untuk kamu yang suka investasi dan segala sesuatu yang berhubungan di bidang keuangan, cek juga berbagai pilihan pekerjaan di CakeResume, job platform yang menyediakan lebih dari 500+ pilihan pekerjaan sesuai minatmu!

Kesimpulan

  • 3 tipe investor: tipe agresif, moderat, konservatif
  • Faktor yang mempengaruhi toleransi investor: jangka waktu instrumen, tujuan, usia, ukuran portofolio, dan tingkat kenyamanan dalam berinvestasi.
  • Jenis aset yang cocok berdasarkan tipe investor: tipe agresif cocok dengan saham, tipe moderat cocok dengan reksa dana campuran, tipe konservatif cocok dengan pasar uang.

CakeResume adalah website untuk membuat CV terbaik yang bisa menunjukan professional branding kamu di mata HRD. Kamu bisa langsung menggunakan template CV ATS-friendly dari CakeResume dan download dalam bentuk PDF, 100% gratis! Selain bikin CV gratis, kamu juga bisa buat portofolio dan cari kerja dengan job portal CakeResume.

--- Ditulis Oleh Leony Jardine ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...