Cara Bijak Mengatasi Orang Cari Muka di Kantor

Cari muka di tempat kerja merupakan fenomena yang tak jarang ditemui dalam dunia profesional. Beberapa individu mungkin menganggap cari muka sebagai strategi untuk meraih kesuksesan. Namun, di balik itu, terdapat potensi besar untuk menciptakan lingkungan kerja yang toksik.

Ketika orang-orang mulai fokus cari muka daripada berkontribusi nyata, dampaknya dapat merusak dinamika tim dan memicu terbentuknya atmosfer kerja yang tidak sehat. Fenomena ini, yang sering kali dianggap sebagai strategi kurang etis, dapat menjadi pemicu munculnya berbagai tantangan dalam berkolaborasi dan berinteraksi di tempat kerja.

Sebagai sebuah perilaku sosial, cari muka bisa termanifestasi dalam berbagai bentuk, mulai dari pamer keberhasilan tanpa memberikan kontribusi substansial hingga menjatuhkan rekan kerja untuk mendapatkan perhatian. Dalam lingkungan kerja yang sehat, pencarian pengakuan seharusnya tidak menggantikan nilai-nilai kolaborasi dan dukungan terhadap kesuksesan bersama. Namun, ketika para pencari muka mendominasi, atmosfer kerja dapat menjadi racun yang merusak motivasi, kerjasama, dan kesejahteraan karyawan.

Apa itu Cari Muka?

Cari muka adalah istilah yang merujuk pada perilaku seseorang yang secara khusus berusaha mencari perhatian dan pengakuan, terutama di lingkungan kerja. Orang yang cari muka cenderung fokus pada upaya membangun citra diri secara berlebihan tanpa memberikan kontribusi substansial yang sesuai dengan pencapaiannya. Fenomena ini sering dikaitkan dengan perilaku yang kurang etis, di mana seseorang lebih mementingkan dirinya sendiri daripada keberhasilan tim atau organisasi.

Selain istilah "pencari muka," terdapat beberapa ungkapan lain yang sering digunakan untuk menggambarkan perilaku serupa. Salah satunya adalah "pencitraan," yang menunjukkan upaya seseorang untuk membangun gambaran positif tentang dirinya, terlepas dari kenyataan sebenarnya. Ungkapan lain yang sering digunakan adalah "caper," yang merujuk pada perilaku berlebihan atau berusaha terlalu keras untuk menarik perhatian orang lain. Selain itu, istilah "penjilat" digunakan untuk menggambarkan seseorang yang cenderung menyenangkan atasan atau orang berpengaruh dalam upaya mendapatkan keuntungan pribadi.

Fenomena cari muka juga bisa termanifestasi dalam bentuk-bentuk lain, seperti:

  • Menyombongkan diri
  • Menjatuhkan rekan kerja
  • Atau bahkan melakukan tindakan tidak etis untuk mencapai tujuan pribadi

Penting untuk memahami variasi istilah dan ungkapan yang terkait dengan cari muka agar dapat mengidentifikasi perilaku tersebut dan mencegahnya merusak dinamika positif di lingkungan kerja.

Alasan Orang Cari Muka di Tempat Kerja

Berikut adalah beberapa alasan mengapa orang cari muka di tempat kerja:

1. Kurang percaya diri.

Seseorang yang kurang percaya diri dengan kemampuan dan kinerjanya mungkin merasa perlu untuk cari muka agar terlihat lebih baik di mata atasan. Dia mungkin merasa tidak mampu bersaing secara sehat dengan rekan kerja lainnya, sehingga mencoba untuk menutupi kekurangannya dengan memuji-muji atau menjilat atasan.

2. Ingin cepat sukses.

Seseorang yang ingin cepat sukses dalam karier mungkin merasa tidak sabar untuk menunggu proses yang wajar dan adil. Dia mungkin merasa perlu untuk cari muka agar mendapatkan kesempatan atau perlakuan istimewa dari atasan. Dia mungkin tidak peduli dengan kualitas pekerjaannya, asalkan bisa mendapatkan hasil yang diinginkan.

3. Takut gagal.

Seseorang yang takut gagal dalam karier mungkin merasa perlu untuk cari muka agar terhindar dari risiko atau konsekuensi negatif. Dia mungkin berusaha untuk menghindari tanggung jawab, menyalahkan orang lain, atau mencuri kredit atas pekerjaan orang lain. Dia mungkin juga berusaha untuk menghalang-halangi atau menjatuhkan rekan kerja yang dianggap sebagai ancaman.

Namun, apakah cari muka benar-benar efektif dan bermanfaat bagi karier seseorang? Atau malah sebaliknya, menjadi senjata makan tuan yang merugikan diri sendiri dan orang lain?

Meskipun cari muka mungkin tampak sebagai strategi yang cerdas untuk mendapatkan keuntungan di tempat kerja, namun perilaku ini sebenarnya memiliki dampak negatif yang jauh lebih besar, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari cari muka di tempat kerja:

  • Merusak kontrol diri. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology menyatakan bahwa cari muka dapat merusak kontrol diri seseorang, yaitu kemampuan untuk mengatur perilaku sendiri sesuai dengan standar atau tujuan yang diinginkan. Cari muka mengharuskan seseorang untuk menghabiskan energi kognitifnya untuk berpura-pura tulus, padahal sebenarnya tidak. Hal ini dapat menurunkan kemampuan seseorang untuk menahan impuls, emosi, atau hasrat yang negatif.
  • Menimbulkan konflik. Cari muka dapat menimbulkan konflik di tempat kerja, baik dengan atasan maupun rekan kerja. Dengan atasan, cari muka dapat menimbulkan kebencian, ketidakpercayaan, atau kekecewaan jika perilaku palsu seseorang terbongkar. Dengan rekan kerja, cari muka dapat menimbulkan iri, dengki, atau permusuhan jika seseorang merasa tidak adil, tidak dihargai, atau tidak diakui.
  • Menghambat pertumbuhan karir. Cari muka dapat menghambat pertumbuhan karir seseorang, karena ia tidak fokus pada pengembangan diri, melainkan hanya pada pencitraan diri. Cari muka dapat membuat seseorang kehilangan peluang belajar, berinovasi, atau berkontribusi secara positif. Cari muka juga dapat membuat seseorang kehilangan kredibilitas, integritas, atau reputasi di mata orang lain.

Mengembangkan Karir Tidak Perlu Cari Muka

Jelas bahwa cari muka bukanlah cara yang tepat untuk naik jabatan di tempat kerja, karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Ada cara yang lebih sehat dan profesional untuk mendapatkan promosi jabatan tanpa harus cari muka, yaitu:

  • Mengambil inisiatif. Tunjukkan bahwa kamu memiliki inisiatif untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi perusahaan, seperti mengusulkan ide baru, menyelesaikan masalah, atau meningkatkan kinerja. Inisiatif menunjukkan bahwa kamu memiliki motivasi, kreativitas, dan kepemimpinan yang tinggi.
  • Berani menerima tanggung jawab. Tunjukkan bahwa kamu berani menerima tanggung jawab yang lebih besar atau lebih sulit dari yang biasa kamu lakukan. Tanggung jawab menunjukkan bahwa kamu memiliki kompetensi, kepercayaan diri, dan kematangan yang tinggi.
  • Menunjukkan prestasi. Tunjukkan bahwa kamu memiliki prestasi yang nyata dan terukur yang dapat membuktikan kualitas pekerjaan kamu. Prestasi menunjukkan bahwa kamu memiliki produktivitas, efektivitas, dan profesionalisme yang tinggi.
  • Membangun hubungan baik. Tunjukkan bahwa kamu mampu membangun hubungan baik dengan atasan, rekan kerja, klien, atau pihak lain yang terkait dengan pekerjaan kamu. Hubungan baik menunjukkan bahwa kamu memiliki komunikasi, kerjasama, dan sikap positif yang tinggi.
  • Mengembangkan diri terus-menerus. Tunjukkan bahwa kamu selalu berusaha untuk mengembangkan diri terus-menerus, baik dalam hal pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Pengembangan diri menunjukkan bahwa kamu memiliki sikap belajar, adaptif, dan berorientasi pada pertumbuhan.

Perbedaan antara Pencari Muka dan Orang yang Tulus Memuji

Perlu diperhatikan bahwa ada perbedaan antara pencari muka dan orang yang memang jujur memuji. Pencari muka adalah orang yang memuji orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, sedangkan orang yang jujur memuji adalah orang yang memuji orang lain dengan tujuan untuk memberikan apresiasi, dukungan, atau umpan balik yang positif. Bagaimana cara membedakan antara pencari muka dan orang yang jujur memuji? Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang dapat membantu kamu untuk membedakan keduanya:

  • Frekuensi. Pencari muka cenderung memuji orang lain dengan frekuensi yang tinggi, bahkan terlalu sering atau tidak perlu. Orang yang jujur memuji cenderung memuji orang lain dengan frekuensi yang wajar, sesuai dengan situasi atau kondisi yang ada.
  • Kesesuaian. Pencari muka cenderung memuji orang lain dengan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan, seperti memuji sesuatu yang tidak ada, tidak benar, atau tidak penting. Orang yang jujur memuji cenderung memuji orang lain dengan sesuatu yang sesuai dengan kenyataan, seperti memuji sesuatu yang ada, benar, atau penting.
  • Ketulusan. Pencari muka cenderung memuji orang lain dengan cara yang tidak tulus, seperti memuji dengan nada palsu, berlebihan, atau tidak ikhlas. Orang yang jujur memuji cenderung memuji orang lain dengan cara yang tulus, seperti memuji dengan nada asli, proporsional, atau ikhlas.

Jadi, jangan salah mengira antara pencari muka dan orang yang memang jujur memuji. Kamu dapat membedakan keduanya dengan melihat frekuensi, kesesuaian, dan ketulusan pujian mereka.

Jika kamu ingin mendapatkan promosi jabatan tanpa cari muka, kamu dapat mengikuti cara-cara yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu mengambil inisiatif, berani menerima tanggung jawab, menunjukkan prestasi, membangun hubungan baik, dan mengembangkan diri terus-menerus. Dengan cara ini, kamu dapat naik jabatan dengan cara yang sehat dan profesional.

Dampak Pencari Muka di Perusahaan 

Perilaku cari muka yang terus-menerus terjadi tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan perusahaan. Ada beberapa dampak negatif dari pencari muka di perusahaan, di antaranya:

1. Mengganggu Dinamika Tim di Kantor

Pencari muka dapat mengganggu dinamika tim di kantor, karena ia dapat menimbulkan rasa iri, dengki, atau permusuhan di antara rekan kerja. Pencari muka juga dapat mengurangi kerjasama, komunikasi, dan kekompakan di antara anggota tim. Pencari muka juga dapat mengorbankan kepentingan tim demi kepentingan pribadi, sehingga menurunkan kualitas dan produktivitas kerja tim.

2. Membuat Lingkungan Kerja Menjadi Toksik

Pencari muka dapat membuat lingkungan kerja menjadi toksik, karena ia dapat menimbulkan krisis kepercayaan di lingkungan kantor. Pencari muka dapat membuat atasan dan rekan kerja meragukan kejujuran, integritas, dan kredibilitasnya. Pencari muka juga dapat membuat atasan dan rekan kerja merasa tidak nyaman, tidak dihargai, atau tidak diakui. Lingkungan kerja yang toksik dapat menurunkan motivasi, kesejahteraan, dan loyalitas karyawan.

3. Merusak Employer Branding Perusahaan

Pencari muka dapat merusak employer branding perusahaan, yaitu citra dan reputasi perusahaan sebagai tempat kerja yang baik dan menarik. Pencari muka dapat membuat perusahaan terlihat tidak adil, tidak profesional, atau tidak kompeten. Pencari muka juga dapat membuat perusahaan kehilangan bakat-bakat terbaik, karena karyawan yang berkualitas mungkin akan mencari tempat kerja yang lebih baik. Employer branding yang buruk dapat menurunkan daya saing dan pertumbuhan perusahaan.

Untuk menghindari dampak negatif dari pencari muka, perusahaan dapat menggunakan layanan employer branding dari CakeResume. Layanan employer branding CakeResume dapat membantu membangun dan memperkuat citra dan reputasi perusahaan sebagai tempat kerja yang baik dan menarik. Dengan layanan employer branding CakeResume, perusahaan dapat menarik dan merekrut karyawan yang berkualitas, berbakat, dan berkomitmen.

Kunjungi CakeResume sekarang dan temukan layanan employer branding yang sesuai dengan kebutuhan kamu!

Ciri-ciri Orang Cari Muka di Tempat Kerja

Terdapat berbagai macam ciri-ciri khas orang cari muka di tempat kerja. Dari perilaku bersikap baik hanya di depan atasan hingga usaha keras untuk mendapatkan perhatian dengan segala cara, mari kenali tanda-tanda pencari muka yang dapat merusak kerjasama dan dinamika tim di tempat kerja:

1. Hanya Bersikap Baik dan Rajin Ketika Ada Atasan

Salah satu contoh cari muka di tempat kerja adalah perilaku yang hanya tampak baik dan rajin ketika berada di depan atasan. Pencari muka mungkin cenderung mengabaikan rekan sekerja dan hanya menunjukkan dedikasi saat berada di bawah pengawasan langsung atasan. Sikap ini bisa menciptakan ketidakseimbangan dalam tim dan merusak hubungan di lingkungan kerja.

2. Mencari Perhatian Atasan dengan Segala Cara

Pencari muka akan melakukan berbagai cara untuk menarik perhatian atasan, seperti setuju dengan segala hal yang dikatakan atasan, mendominasi percakapan dalam rapat untuk terlihat pintar di mata atasan, atau memberikan pujian secara teratur kepada atasan. Tindakan ini seringkali dilakukan tanpa memperhatikan integritas atau nilai-nilai tim.

3. Hanya Ingin Berteman dengan Atasan

Contoh lain dari orang cari muka adalah keinginan kuat untuk berteman dengan atasan. Mereka mungkin menghabiskan banyak waktu bersama atasan, baik di dalam maupun di luar jam kerja, terlepas dari apakah pembicaraan tersebut berhubungan dengan pekerjaan atau tidak. Fokus terlalu besar pada hubungan personal dengan atasan dapat mengganggu dinamika tim dan menciptakan ketidaksetaraan di lingkungan kerja.

4. Menjatuhkan Rekan Kerja

Beberapa orang cari muka mungkin menggunakan taktik negatif dengan mencoba menjatuhkan rekan kerja mereka guna meningkatkan citra diri. Mereka mungkin menyebarkan gosip, mencari kesalahan orang lain, atau bahkan mencoba merusak reputasi rekan kerja untuk memperoleh keuntungan pribadi. Tindakan semacam ini tidak hanya merugikan individu yang diincar, tetapi juga menciptakan suasana kerja yang tidak sehat.

cari-muka-di-tempat-kerja

Cara Mengatasi Orang Cari Muka di Kantor

Saat kita menghadapi rekan kerja yang cari muka di tempat kerja, penting untuk menanggapi situasi ini dengan bijak dan efektif. Berikut adalah cara mengatasi orang cari muka di kantor tanpa merusak hubungan kerja dan lingkungan kerja:

1. Jaga Jarak dan Tetap Profesional

Pertahankan sikap profesional dan jaga jarak yang sehat. Hindari konflik terbuka atau emosi yang berlebihan. Pahami bahwa perilaku cari muka mungkin muncul karena kurangnya rasa percaya diri.

2. Fokus Kembangkan Skill dan Kepercayaan Diri Sendiri

Alihkan fokus pada pengembangan keterampilan dan peningkatan kepercayaan diri sendiri. Dengan fokus pada kemajuan pribadi, kamu dapat mengurangi pengaruh negatif dari orang cari muka.

3. Batasi Curhat dan Cerita Pribadi

Hindari berbagi terlalu banyak informasi pribadi atau curhat dengan orang cari muka. Pencari muka mungkin menggunakan informasi tersebut untuk kepentingan mereka sendiri.

4. Bicarakan dengan Baik secara Privat

Jika kamu merasa perlu, ajak si pencari muka untuk berbicara secara privat. Sampaikan perasaan kamu dengan jelas dan tulus tanpa menimbulkan konflik.

5. Diskusikan dengan Atasan atau HRD

Jika perilaku cari muka berdampak negatif pada lingkungan kerja atau kinerja tim, pertimbangkan untuk berbicara dengan atasan atau departemen sumber daya manusia (HRD) di kantor. Berikan informasi yang objektif untuk mendukung pembicaraan kamu.

cari-muka-di-tempat-kerja

📚 Baca juga:  Mengenal Politik Kantor, Jenis dan Cara Menghadapinya

Kesimpulan

  • Perilaku cari muka merujuk pada usaha berlebihan seseorang untuk mencari perhatian dan pengakuan di lingkungan kerja. Istilah lain seperti "pencitraan," "caper," dan "penjilat" juga digunakan untuk menggambarkan perilaku cari muka.
  • Kurang percaya diri, ingin cepat sukses, dan takut gagal adalah beberapa motivasi utama di balik perilaku cari muka.
  • Cari muka dapat merusak kontrol diri, memicu konflik di tempat kerja, dan menghambat pertumbuhan karir dengan mengorbankan pengembangan diri dan reputasi.
  • Alternatif yang lebih sehat untuk naik jabatan daripada cari muka adalah dengan mengambil inisiatif, berani menerima tanggung jawab, dan menunjukkan prestasi yang nyata untuk membangun karir yang positif.
  • Membedakan antara pujian palsu dari pencari muka dengan pujian yang tulus melibatkan penilaian terhadap frekuensi, kesesuaian, dan ketulusan pujian.
  • Pencari muka tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga perusahaan. Dampaknya melibatkan gangguan dinamika tim, menciptakan lingkungan kerja toksik, dan merusak citra perusahaan sebagai tempat kerja yang baik.
  • Orang cari muka sering hanya bersikap baik di depan atasan, mencari perhatian atasan tanpa memperhatikan integritas, fokus pada hubungan pribadi dengan atasan sehingga mengganggu dinamika tim, dan menggunakan taktik negatif seperti menjatuhkan rekan kerja demi keuntungan pribadi.
  • Untuk mengatasi orang cari muka, penting untuk menjaga jarak dan tetap profesional, fokus pada pengembangan skill dan kepercayaan diri, membatasi curhat dan cerita pribadi, berbicara secara baik secara privat, dan jika diperlukan, diskusikan dengan atasan atau HRD untuk menjaga lingkungan kerja yang sehat.

Mau raih pekerjaan impianmu?  Yuk, buat CV lamaran kerja dan portofolio online kamu, lalu lamar kerja di website lowongan kerja atau aplikasi cari kerja CakeResume. Semuanya 100% gratis. Ikuti blog kami untuk tips dan tutorial buat CV dan career development!

--- Ditulis Oleh Musa Andy ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Cover Letter
Mar 6th 2024

6 Contoh Surat Lamaran Kerja Guru TK, SD, SMA, Honorer Lengkap

Menyiapkan surat lamaran kerja guru yang menarik dan profesional adalah salah satu kunci untuk mendapatkan pekerjaan sebagai guru. Surat lamaran kerja guru merupakan dokumen yang penting karena dapat mengilustrasikan seberapa baik kualitas calon guru tersebut. Selain itu, karena surat lamaran kerja sebagai guru lebih berfokus kepada satu bidang profesi yaitu pendidikan, surat lamaran guru memiliki sedikit perbedaan dengan surat lamaran pada umumnya.