Ingin Jadi Web Designer? Pahami Tugas, Skill, Gaji, dan Caranya!

Desainer web telah menjadi salah satu pekerjaan dalam bidang teknologi yang paling dicari saat ini. Semakin banyak bisnis yang ingin membangun branding dan interaksi dengan customer yang kuat, sehingga membutuhkan profesional yang paham mengenai cara merancang situs web yang efektif dan interaktif. 

Pada artikel ini, akan dijelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan web designer, apa saja pekerjaan web designer, dan bagaimana cara menjadi web designer di era sekarang ini. Mari kita simak sebagai berikut.

Apa yang Dimaksud dengan Web Designer?

Apa itu web designer? Web designer adalah seorang profesional yang bertugas merencanakan, mendesain, dan membuat kode untuk situs internet serta halaman web. Pada umumnya desain situs web menggabungkan antara teks dengan suara, gambar, grafik, hingga klip video. Secara sederhana, tugas seorang desainer web adalah membuat situs atau website terlihat bagus. Mereka menggunakan program desain untuk membuat elemen visual. 

Perancang situs web biasanya memiliki keahlian dalam merancang interface website (UI) secara strategis yang intuitif dan mudah dinavigasi oleh pengunjung. Berbeda dengan web developer, apabila web designer fokus pada merancang tampilan website, web developer lebih berfokus mengatur mesin di balik berjalannya sebuah website. Namun, kedua pekerjaan ini saling berkesinambungan dan mendukung satu sama lain.  

📚 Baca juga: Apa itu UI dan UX? Kenali Perbedaan, Tugas, Gaji, Dll.

Tugas Web Designer

Sebagai seorang desainer web, kamu dapat bekerja di rumah, baik sebagai karyawan full-time untuk sebuah perusahaan, atau menjadi pekerja lepas (freelance) yang mengerjakan proyek untuk sejumlah klien. Dalam kedua skenario tersebut, pekerjaan desainer web memungkinkan dirimu untuk lembur untuk dapat memenuhi tenggat waktu yang telah disepakati dengan klien 

Tugas web designer meliputi:

  • Client briefing, dimana desainer bertemu dengan klien untuk mendiskusikan kebutuhan mereka agar menemukan solusi desain yang tepat
  • Memproduksi sampel situs dan update dengan klien untuk setiap proses pembuatan sekaligus perubahan desain yang dilakukan
  • Riset terhadap kebutuhan pengguna website atau user experience
  • Menguji fungsionalitas dan kegunaan website
  • Mendemonstrasikan sekaligus, terbuka untuk semua feedback pengguna terhadap website
  • Mengikuti perkembangan tren desain dan teknologi, perangkat lunak, dan perkembangan aksesibilitas
  • Membantu memberikan saran kepada klien tentang optimasi mesin pencari untuk website mereka
  • Membantu klien dalam penggunaan website setelah website telah diselesaikan

Skill Web Designer (Perancang Web)

1. Teori dasar web desain 

Sebelum merancang website untuk klien-mu, penting untuk mempelajari prinsip-prinsip dasar desain untuk menghasilkan perancangan website yang baik. Berikut adalah beberapa teori desain umum yang mendasar untuk membantumu memulai jalur karir sebagai website designer:

  • Layout Design (desain tata letak): Tata letak (layout) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas desain website. Layout menjadi jalur navigasi yang jelas untuk pengguna menggunakan website dan membantu memprioritaskan elemen website yang paling penting. Oleh karena itu, mempelajari cara kerja tata letak serta memahami efektivitas layout website menjadi sangat penting untuk menghasilkan situs web yang ramah pengguna (user-friendly)
  • Color scheme (skema warna): Menerapkan skema warna yang efektif dapat meningkatkan user experience pada situs web. Apabila desainer web ingin pengguna web fokus pada elemen tertentu pada web, desainer dapat menggunakan warna kontras sebagai focal point atau pembeda dalam situ web. Misalnya, jika situs web memiliki latar belakang gelap, gunakan warna yang lebih terang untuk menekankan konten-kontennya. Contoh lain, jika terdapat konten yang paling ingin disorot oleh pengguna, bisa menggunakan warna teks yang berbeda dari elemen website lainnya untuk konten tersebut. 
  • Tipografi: Saat mendesain situs web, pemilihan font sama pentingnya dengan skema warna. Keduanya mewakili identitas bisnis. Idealnya, font situs web harus mudah dibaca dan cocok dengan keseluruhan desain baik background, warna konten, elemen desain, dan tata letak.
  • Antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX): Bagi desainer web, memastikan situs web dapat diakses dan berfungsi adalah hal yang paling penting. Buat elemen UI yang konsisten untuk mendorong interaksi digital yang efektif bagi pengguna dan meningkatkan pengalaman pengguna (UX)

2. UI/UX 

UI design merupakan desain antarmuka (interface) sebuah website yang meliputi tampilan visual, nuansa, elemen, presentasi konten dan interaktivitas produk dalam website. Antarmuka (interface) pengguna adalah interaksi antara pengguna dan perangkat atau produk digital — seperti layar sentuh pada smartphone kamu atau layar sentuh yang kamu gunakan untuk memilih jenis kopi yang kamu inginkan dari mesin kopi.

Sehubungan dengan situs web dan aplikasi, desain UI mempertimbangkan tampilan, nuansa, dan interaktivitas produk. Ini semua tentang memastikan bahwa antarmuka pengguna website terjadi se-intuitif mungkin, dan ini berarti mempertimbangkan dengan cermat setiap elemen visual dan interaktif yang mungkin ditemui pengguna.

Seorang desainer UI akan memikirkan tentang ikon dan tombol, tipografi dan skema warna, spasi, citra, dan desain yang responsif atau interaktif. 

Apabila UI berfokus pada tampilan interface website, UX berfokus pada keseluruhan pengalaman pengguna atau disebut dengan user experience. Desain UX mencakup setiap dan semua interaksi antara pengguna, baik pengguna potensial atau pengguna aktif dengan perusahaan atau brand pemilik website. UX design lebih berfokus pada riset, pengujian, hingga analisis agar bisa memahami preferensi pengguna hingga aspek emosional penggunanya. 

UX designer bertanggung jawab dalam membuat kerangka website dan prototipe untuk melakukan uji kegunaan. UX design menjadi jembatan antara kesenjangan kebutuhan pengguna website / pelanggan dengan kebutuhan perusahaan/ bisnis. 

Kemudian, muncul pertanyaan, apakah web designer harus bisa coding? Dulu, seorang perancang web harus menggunakan coding untuk membuat sebuah desain website. Namun, kini sudah ada banyak pilihan software desain web yang akan mempermudah pekerjaan web design, seperti Figma, Sketch, Bootstrap Studio, dan lainnya. Singkatnya, web designer berfokus pada tampilan desain website. Sehingga, pemahaman coding dapat bersifat mendasar dan tidak serumit menjadi web developer atau programmer

3. HTML, CSS, dan Javascript

Menurut halaman Binus University, HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegrasi. Singkatnya HTML Merupakan kumpulan script yang bisa kita gunakan untuk membuat halaman web. Dari HTML ini, kita bisa menampilkan data baik berupa teks maupun gambar di situs web yang kita buat.

CSS adalah aturan untuk mengendalikan komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna body text, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri/kanan/atas/bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.CSS tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus berada di dalam struktur pemrograman lain yang didasari oleh HTML.

JavaScript adalah bahasa scripting yang paling populer di internet dan bekerja pada banyak browser seperti Internet Explorer, Mozilla, Firefox, Netscape, Opera. JavaScript digunakan pada Web pages untuk meningkatkan design, validate forms, detect browsers, create cookies, GUI dsb. Sama seperti CSS, Javascript tidak dapat berdiri sendiri dan harus didasari oleh HTML. Namun perbedaan Javascript dengan CSS adalah, Javascript mengatur logika seperti validasi untuk membuat tampilan website lebih dinamis dan CSS mengatur tampilan dari website tersebut seperti gambar, warna , font, dll.

Sederhananya, HTML, CSS, dan JavaScript biasanya digabungkan untuk membuat halaman web yang dinamis dan interaktif. HTML digunakan untuk menentukan struktur dan konten halaman web, CSS digunakan untuk memformat dan mempercantik tampilan halaman web, dan JavaScript digunakan untuk menambahkan interaksi dan fungsi.

4. Software Design

Setelah memahami prinsip-prinsip dasar dan keterampilan yang diperlukan, perancang web harus mempelajari cara menggunakan semua alat desain web penting untuk membuat situs web yang fungsional. Diantaranya sebagai berikut:

  • Visual-design software: Karena desainer web fokus pada pembuatan grafik situs web, mereka harus terbiasa dengan desain grafis dan alat pengeditan foto. Anda dapat menggunakan Adobe Photoshop untuk membuat gambar responsif untuk tampilan web. Sementara itu, Adobe Illustrator adalah pilihan terbaik dalam hal font dan grafik vektor.
  • Alat pembuatan prototipe: Kebanyakan desainer web mengembangkan prototipe dengan perangkat lunak wireframing untuk mendeteksi kekurangan sebelum mengirimkan desain akhir. Beberapa alat wireframing yang populer termasuk Figma dan Sketch.
  • Editor kode: Beberapa proyek mungkin memerlukan pengkodean front-end yang tidak dapat dilakukan dengan alat visual. Berkenalan dengan editor kode untuk memfasilitasi prosesnya. Salah satu editor teks terbaik untuk desainer web adalah Brackets.

5. Digital marketing

Desain web dan pemasaran digital adalah dua media canggih yang dapat digunakan untuk meningkatkan visibilitas bisnis, lalu lintas situs web (traffic website), penjualan, dan keterlibatan pelanggan (customer interaction). Jika digabungkan secara efektif, kedua praktik ini akan menciptakan portofolio mengesankan yang dapat digunakan oleh bisnis untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Salah satu manfaat terbesar menggabungkan desain web dan pemasaran digital adalah peluang bagi perusahaan untuk berinteraksi dengan pelanggan secara langsung atau real-time.

Melalui desain web dan teknik pemasaran digital seperti optimasi mesin pencari (SEO) dan pemasaran konten, bisnis dapat membuat situs web menarik yang membuat pelanggan ingin berinteraksi secara terus menerus. Jenis interaksi yang seperti inilah yang membantu web designer membangun kepercayaan antara bisnis dan klien, baik yang potensial maupun aktif. Hal ini terjadi karena mereka cenderung tetap ingin terlibat dengan perusahaan ketika mereka merasa nyaman melakukannya.

6. Soft skill (Keterampilan non-teknis)

  • Komunikasi: Desainer web harus dapat berkomunikasi dengan klien secara efektif untuk membangun reputasi yang kokoh dan menunjukkan profesionalisme mereka.
  • Kolaborasi: Jika kamu menjadi seorang desainer website internal, kemungkinan besar kamu harus bekerja bersama profesional lain seperti pengembang web dan desainer grafis. Memiliki keterampilan kolaborasi yang hebat akan membantu menyelaraskan semua ide dan mencapai hasil terbaik.
  • Manajemen waktu: Manajemen waktu adalah keterampilan yang penting, terutama ketika bekerja sebagai desainer web lepas, karena penting untuk melacak proyek dan memenuhi tenggat waktu. Rencanakan garis waktu yang efektif untuk setiap fase proyek untuk memastikan bahwa semua tujuan tercapai.
  • Teliti dan detail: Desainer web perlu fokus pada setiap detail desain situs dan kualitasnya. Web designer harus mau untuk melakukan penyesuaian dan peningkatan guna menciptakan produk yang tahan masa depan

Prospek dan Gaji Website Designer

Di era digital seperti sekarang ini, kebutuhan akan platform website semakin tinggi dan terus meningkat. Hal ini menjadi peluang untuk kamu yang ingin terlibat menekuni profesi ini. Dilansir dari Tempo.co, tenaga IT yang terampil dibutuhkan untuk mendukung investasi besar-besaran di bidang e-commerce, apalagi Indonesia sekarang ini ada di pusaran digitalisasi. Kamu bisa mulai merintis karier sebagai web designer dengan mengikuti program internship di perusahaan jasa desain website atau institusi lain yang berbasis website. 

Secara umum, potensi pertumbuhan karier seorang web designer ke depannya diawali dengan menjadi junior web designer hingga menjadi senior web designer

Lalu, berapa gaji seorang web designer?

Gaji web designer di Indonesia berkisar dari Rp 4.000.000 hingga Rp 6.000.000. Namun tidak sedikit juga web designer di Indonesia yang mampu meraup hingga puluhan juta melalui pekerjaan ini. 

Cara Menjadi Web Designer

1. Memiliki gelar yang relevan

Jurusan kuliah yang terkait dengan pekerjaan ini adalah: 

  • Desain komunikasi visual (DKV)
  • Teknik informatika 
  • IT/ ilmu komputer

Namun, tidak perlu khawatir, karena sebenarnya posisi web designer ini menerima latar belakang pendidikan dari bidang apapun asalkan kamu memiliki skill dan portofolio yang baik. Bagi kamu yang tidak datang dari ketiga jurusan kuliah tersebut, kamu dapat melakukan career switch dengan mengikuti kursus atau pelatihan web design dari berbagai sumber. Kamu dapat memperoleh pembelajaran, membangun portfolio, sekaligus mendapatkan sertifikasi untuk dapat memulai karir-mu menjadi web designer

2. Ambil sertifikasi web design 

Berikut ini adalah beberapa sertifikasi yang direkomendasikan untuk desainer web:

  • Sertifikasi Adobe: Karena Adobe adalah salah satu pengembang perangkat lunak pengembangan web dan desain grafis yang paling dihormati, menjadi desainer bersertifikat Adobe akan membantu meningkatkan kepercayaan klien dan memungkinkan Anda menaikkan tarif.
  • Sertifikasi Desain Web Responsif oleh freeCodeCamp: Sertifikasi Ini mencakup bahasa pemrograman dasar yang digunakan untuk membangun situs web yang interaktif dan responsif. Seluruh kurikulum membutuhkan waktu sekitar 300 jam untuk diselesaikan, dan kursus diakhiri dengan lima proyek yang menguji keterampilanmu.
  • Sertifikat Desain UX Google: Dengan mendaftar kursus sertifikasi enam bulan melalui Coursera, kamu akan belajar tentang dasar-dasar UX dan proses desain UX, termasuk pembuatan prototipe dan pengujian pengguna.

3. Memiliki pengalaman di bidang yang relevan 

Setelah menyelesaikan kursus, carilah pengalaman dan praktikkan semua yang telah kamu pelajari. Ambil proyek desain web untuk mengasah keterampilan-mu sebagai web designer, karena hal Ini penting untuk masuk ke dalam CV untuk melamar pekerjaan. Kamu bisa memulainya dengan membantu teman dan keluarga yang ingin membuat website bisnis sederhana, menjadi sukarelawan untuk sebuah organisasi dengan merancang situs atau website mereka, mengambil proyek desain grafis, hingga melakukan magang atau internship di perusahaan. 

Berikut beberapa saran untuk proyek desain web yang dapat kamu coba buat :

  • SEO-friendly website: Tujuan dari proyek ini adalah untuk membuat situs web yang dapat diakses oleh pengguna dan dapat diindeks oleh mesin pencari. Terapkan beberapa praktik terbaik pengoptimalan situs web seperti mengoptimalkan robot.txt dan peta situs XML. Selain itu, gunakan keterampilan desain JavaScript dan UX untuk membuat situs responsif.
  • To-do list app: Proyek ini melibatkan pembuatan aplikasi daftar tugas dengan HTML, CSS, dan JavaScript. Gunakan HTML dan CSS untuk membangun struktur dasar aplikasi dan mengimplementasikan JavaScript untuk meningkatkan interaktivitasnya.
  • Situs quiz atau permainan kuis: Membuat situs permainan kuis dengan JavaScript adalah salah satu proyek paling umum untuk desainer dan pengembang web pemula. Mulailah dengan membuat gambar rangka untuk aplikasi kuis, lalu tulis kode HTML dan CSS untuk mengatur gaya situs web. Terakhir, buat variabel JavaScript untuk elemen kuis interaktif seperti pertanyaan, jawaban, dan skor quiz

4. Buat portofolio desain

Portofolio adalah media paling efektif untuk mempromosikan kemampuan dan pengalaman desainer web untuk menarik calon klien atau pemberi kerja. Dalam membuat portofolio desain web, sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut:

  • Riwayat pekerjaan: Tampilkan proyek desain terbaik yang pernah dikerjakan selama menjadi desainer web. Tampilkan juga studi kasus, template situs web yang dirancang sendiri, atau bahkan pekerjaan desain visual tambahan seperti logo, tipografi, maupun ilustrasi. Masukkan juga testimoni dari klien untuk membangun kepercayaan dan menunjukkan profesionalisme.
  • Jasa: Pada portofolio, lebih baik terangkan jenis proyek apa yang diterima kamu dan yang menjadi spesialisasi-mu. Hal ini akan mempermudah klien dalam menentukan apakah pekerjaan website yang diberikan sesuai dengan jasa yang ditawarkan kamu.
  • Niche (fokus): Fokus pada bidang tertentu dapat membantu web designer untuk mendapatkan lebih banyak klien. Pilih niche berdasarkan minat kamu dan proyek sebelumnya. Kamu juga dapat melakukan riset pasar khusus untuk melihat apakah niche pasar yang kamu inginkan ini memang dapat dijalankan.
  • Skill: Menambahkan daftar keahlian khusus akan membantu membedakan diri kamu dengan pesaing yang banyak di industri ini. Sertakan sertifikasi dan pencapaian yang relevan untuk menunjukkan kredibilitas-mu sebagai web designer.
  • Kontak informasi: Sebagai tambahan, pastikan calon klien dapat dengan mudah menghubungimu. Berikan informasi kontak sederhana, alamat email, dan nomor telepon. 

Tunjukkan skill dan kemampuanmu dengan mudah melalui portfolio maker CakeResume! 🎉

5. Siapkan CV Web Designer untuk melamar pekerjaan

CV Web Designer dapat dibuat dengan sederhana namun jelas dan rinci untuk menjelaskan kredibilitas dirimu sebagai web designer. Kamu dapat melihat contohnya seperti dibawah ini:

web-designer-adalah
Contoh CV Web Designer -- Dibuat di CakeResume

Buat CV dalam hitungan menit dan cari pekerjaan impianmu sebagai Web Designer! 🎉

Kesimpulan

  • Web designer adalah seorang profesional yang bertugas merencanakan, mendesain, dan membuat kode untuk situs internet serta halaman web
  • Tugas web designer meliputi client briefing, memproduksi sampel situs, riset terhadap user experience, menguji fungsionalitas website, mendemonstrasikan website, mengikuti perkembangan tren desain dan teknologi, membantu memberikan saran website, membantu klien dalam penggunaan website setelah website telah diselesaikan
  • Skill web designer yang harus dimiliki adalah teori dasar desain, UI/UX, HTML, CSS, JavaScript, Software desain seperti Adobe dan Figma, pemahaman digital marketing, serta soft skill yang mendukung seperti komunikasi, manajemen waktu, dan lainnya
  • Prospek web designer di Indonesia termasuk tinggi karena posisi pekerjaan ini sangat dibutuhkan dan belum banyak persaingannya.
  • Untuk menjadi web designer yang profesional, kita harus memiliki gelar yang relevan baik formal maupun non formal, mendapatkan sertifikasi, memiliki pengalaman relevan, memiliki portofolio, dan terakhir menyiapkan  CV web designer

CakeResume adalah website untuk membuat CV terbaik yang bisa menunjukan professional branding kamu di mata HRD. Kamu bisa langsung menggunakan template CV ATS-friendly dari CakeResume dan download dalam bentuk PDF, 100% gratis! Selain bikin CV gratis, kamu juga bisa buat portofolio dan cari kerja dengan job portal atau aplikasi cari kerja CakeResume.

--- Ditulis Oleh Christy Angestu ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...