Apa itu DevOps Engineer? Tanggung Jawab, Skill, Prospek Karier!

apa itu devops, devops engineer

Fenomena startup perusahaan rintisan berbasis digital maupun teknologi kian menjamur di Indonesia, mengakibatkan peningkatan lowongan perkerjaan di bidang IT.

Digitalisasi tidak hanya melibatkan cara pemasaran produk (melalui platform website maupun aplikasi), kinerja karyawan, kepuasaan konsumen, maintaining program, bahkan pengembangan perangkat lunak (software) serta keamanaan data perusahaan dari cyber crime merupakan hal yang cukup krusial bagi kemajuan perusahaan.

Berbagai pendekatan dan teknik pemrograman, seperti konsep AgileScrum, DevOps, dan CI/CD telah mengambil alih ekonomi digital.

Menariknya, permintaan akan DevOps professional di berbagai peran mengalami lonjakan yang signifikan. 

Menurut qnp.co.id, DevOps engineer merupakan salah satu pekerjaan paling diminati di tahun 2021.

Tapi, apa itu pekerjaan DevOps Engineer?  Apa jobdesk DevOps dan tugas DevOps engineer? Bagaimana persiapan belajar DevOps pemula? Serta, skill DevOps apa saja yang harus dimiliki?

Yuk, mari kita simak penjelasannya di artikel ini!

📚 Baca juga: 10 Pekerjaan Bidang IT yang Paling Dicari dan Gajinya!

Apa Pekerjaan DevOps Engineer?

Istilah "DevOps" dikemukakan pertama kali oleh Patrick Debois, (seorang ahli DevOps) pada tahun 2009, yang mana ini menjadi titik balik evolusi dalam budaya IT.

DevOps adalah kombinasi dari dua kata "pengembangan" dan "operasi." 

❓ Apa yang Dimaksud Dengan DevOps

Dalam istilah umum arti DevOps dapat dipahami sebagai penggambaran operasi tim yang berkolaborasi di seluruh proses produksi pemrograman dimulai dari desain hingga tahap pengembangan. 

Dapat dijelaskan pula bahwa DevOps adalah kombinasi alat dan filosofi yang meningkatkan kemampuan tim untuk menghasilkan hasil dengan efisiensi tinggi. 

Pemrogram DevOps biasanya menggunakan manajemen infrastruktur konvensional dan proses pengembangan perangkat lunak (software). 

Dalam hal pengembangan perangkat lunak, DevOps cenderung mengambil pendekatan Agile.

Karena, Agile development adalah salah satu bagian penting dari DevOps dan memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam pembuatannya.

Sehingga jarang dan tidak disarankan untuk berlatih Agile tanpa DevOps, meskipun mungkin, tetapi sama sekali tidak efisien.

👩‍💻 Pengertian DevOps Engineer

DevOps Engineer adalah seorang ahli di bidang IT yang memiliki pengetahuan luas serta mendalam tentang pengembangan dan operasi software Development Life Cycle atau siklus hidup pengembang dalam sebuah sistem, termasuk pengkodean, manajemen infrastruktur, dan, administrasi sistem.

Selain itu, DevOps Engineer sebaiknya memiliki keterampilan interpersonal  untuk menciptakan lingkungan yang lebih kolaboratif.

DevOps Engineer memiliki pemahaman yang kuat tentang arsitektur sistem umum, penyediaan, dan administrasi, tetapi juga harus memiliki pengalaman dengan perangkat dan praktik pengembang tradisional seperti menggunakan kontrol sumber, memberi dan menerima ulasan kode, menulis tes unit, dan terbiasa dengan prinsip Agile (Agile Principles).

💰 Gaji DevOps Engineer

Dilansir dari idstar.co.id, DevOps Engineer merupakan posisi yang paling dicari dengan rata-rata gaji DevOps Engineer di Indonesia per bulan berkisar 10 juta rupiah.

Apabila sudah mencapai posisi Lead DevOps Engineer dengan pengalaman lebih 10 tahun, maka gaji DevOps Engineer pada tahap ini per bulan berkisar 26 juta rupiah.

 

Tugas dan Tanggung Jawab DevOps Engineer

DevOps engineer diharapkan mengetahui tentang berbagai alat otomatisasi yang mungkin diperlukan untuk otomatisasi proses dan pengujian. 

Bagi kamu yang ingin belajar DevOps, sebaiknya cari tahu dulu apa saja tugas dan tanggung jawab DevOps.

Tugas dan tanggung jawab DevOps engineer merupakan kombinasi dari peran teknis dan manajemen. 

Sangat penting bagi DevOps engineer untuk memiliki keterampilan komunikasi dan koordinasi yang baik agar berhasil mengintegrasikan berbagai fungsi secara terkoordinasi serta bertanggung jawab atas kepuasan pelanggan. 

Selain itu, tanggung jawab DevOps engineer bersifat multi-cabang, yang mana harus cukup gesit untuk menyelesaikan urusan teknis dan mengelola operasi secara bersamaan.

👨‍💻 Berikut ini jobdesk DevOps:

  • Memahami persyaratan pelanggan dan KPI proyek.
  • Menerapkan berbagai pengembangan, pengujian, alat otomatisasi, dan infrastruktur IT.
  • Dapat menyelesaikan permasalahan IT dengan Puppet atau Chef atau tools konfigurasi manajemen lainnya.
  • Merencanakan struktur tim, aktivitas, dan keterlibatan dalam aktivitas manajemen proyek.
  • Mengembangkan software dalam skala besar dengan Python, .NET, Java, dan JavaScript.
  • Memiliki keterampilan dan pengalaman dalam menggunakan Cassandra, Elasticsearch, and MySQL, serta Linux atau Unix.
  • Mendefinisikan dan mengatur proses pengembangan, pengujian, rilis, pembaruan, dan dukungan untuk operasi DevOps.
  • Memiliki keterampilan teknis untuk meninjau, memverifikasi, dan memvalidasi kode perangkat lunak yang dikembangkan dalam proyek, serta mengkomunikasikan secara detail untuk perkembangan tim.
  • Mengetahui teknik pemecahan masalah, melakukan upgrade, dan memperbaiki kode bug dengan cloud (AWS, Azure, GCP).
  • Memantau proses selama seluruh siklus hidup untuk kepatuhannya dan memperbarui atau membuat proses baru untuk peningkatan dan meminimalkan pemborosan.
  • Mengidentifikasi dan menerapkan langkah-langkah keamanan cyber crime dengan terus melakukan penilaian kerentanan dan manajemen risiko.
  • Memilih dan mengimplementasikan tools otomatis dan frameworks (CI/CD pipelines) yang sesuai.
  • Melakukan peningkatan, pengembangan, dan membangun integrasi berkelanjutan, serta pengembangan konstant pipeline dengan CI/CD pipelines.
  • Mengembangkan prototipe dan mengaplikasikan integrasi software berdasarkan feedback dari user.

Skill yang Dibutuhkan DevOps

Sebagai seorang pemula yang sedang belajar DevOps, kamu perlu mengetahui berbagai macam skills DevOps sehingga dapat mempermudah jalanmu sebagai sebagai seorang DevOps engineer.

DevOps engineer dituntut untuk memiliki keterampilan teknis maupun berkomunikasi dengan rekan kerja.

Adapun skills DevOps terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Keterampilan teknis (Technical skills)

Seorang DevOps engineer diharapkan memiliki keterampilan teknik standar, seperti pengetahuan matematika dan pemikiran analitis.

  • Manajemen proyek (Project Management): DevOps engineer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perangkat lunak (software) perusahaan dalam kondisi mutakhir, aman, dan bebas dari bug dan gangguan lainnya.

Seorang DevOps engineer perlu mencari dan menerapkan peningkatan yang relevan secara terus-menerus. 

Selain itu, DevOps engineer yang baik memiliki pemahaman yang kuat tentang inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan segala sesuatu mulai dari perbaikan bug yang sederhana hingga pembaruan yang mutakhir atau tingkat tinggi.

  • Pengkodean (coding): Meskipun beberapa DevOps engineer mungkin tidak selalu menulis kode, namun DevOps engineer tetap harus memahami dasar-dasar bahasa pengkodean apa pun yang digunakan.
  • Administrasi server (Server Administration)Seorang DevOps engineer mengelola jaringan dan server perusahaan yang menghosting berbagai macam perangkat lunak apa pun yang sedang dibuat. 

Contohnya seperti membuat akun, memperbarui izin, dan memastikan bahwa semuanya dapat dicadangkan secara teratur. 

DevOps engineer juga mengatur prosedur yang diikuti oleh profesional IT junior saat memecahkan masalah, men-debug, atau membuat perubahan lainnya.

📚 Baca juga:  12 Bahasa Pemrograman Paling Relevan 2022 [Jenis, Contoh, Dll.]

2. Keterampilan di tempat kerja (Personal skills)

DevOps engineer juga merupakan pemain tim dan menghabiskan banyak waktu untuk bekerja dengan orang-orang dari berbagai macam latar belakang profesional yang berbeda. 

  • Komunikasi (Communication): Keterampilan ini membantu seorang DevOps Engineer untuk memastikan bahwa perangkat lunak selalu dalam kondisi mutakhir dan bebas kesalahan, yang mana melibatkan komunikasi dengan dukungan teknis, mendengarkan umpan balik, dan kemudian meneruskannya ke tim. 

DevOps engineer sebaiknya dapat menjelaskan apa yang terjadi dan apa yang perlu dilakukan secara efektif dan efisien.

  • Pelatihan (Coaching): Seorang DevOps engineer yang efektif harus selalu mencari cara untuk meningkatkan kinerja tim dan perangkat lunak. 

Hal ini berarti mengidentifikasi keahlian tiap individu dalam tim dan merancang suatu cara untuk meningkatkan kemampuan, seperti melatih staf yang ada atau mempekerjakan staf baru.

  • Fleksibilitas (Flexibility): Masalah perangkat lunak dapat terjadi kapan saja, siang maupun malam, maka DevOps engineer sering bekerja dengan jam kerja yang tidak teratur dan tetap siap siaga untuk menyelesaikan masalah apa pun. 

Tools yang Digunakan DevOps

Dalam menunjang kinerja DevOps engineer, ada beberapa alat atau tools yang dapat digunakan :

➡️ Source Code Management (SCM)

Source code management (SCM) adalah salah satu alat yang digunakan DevOps engineer, dikenal juga sebagai version control.

SCM berfungsi melacak modifikasi ke repositori sumber dalam DevOps dan melacak riwayat perubahan yang berjalan ke basis kode.

Selain itu, SCM dapat membantu dalam penyelesaian konflik saat dilakukan penggabungan atau pembaruan dari beberapa kontributor terhadap suatu aplikasi yang sedang dibangun. 

Menariknya, SCM dapat menjadi salah satu alat untuk mengurangi beban biaya pengembangan yang cukup besar.

⚙️ Beberapa contoh alat SCM yang umum digunakan DevOps engineer: Git, Cloudforce, Bitbucket, Subversion, TFS, dan Bitbucket.

➡️ Build Server

Build server merupakan suatu tools DevOps yang secara otomatis dapat mengkompilasi, membangun, dan menguji setiap versi baru dari kode yang dimasukkan ke dalam repositori.

Dimana build server mengkompilasi kode-kode sumber (Source Code Repository atau SCR) ke dalam kode basis yang kemudian dieksekusi. 

Build server juga dikenal sebagai Continuous Integration server (CI).

Selain itu, build server dalam DevOps dapat menjadi sebuah lingkungan terpusat yang stabil dan andal dalam membangun proyek pengembangan berbasis distribusi. 

⚙️ Contoh alat build server yang biasa digunakan DevOps engineer: Artifactory, Jenkins, dan SonarQube.

➡️ Configuration Management

Configuration management berfokus pada proses yang mana semua perangkat lunak dipelihara dan dikonfigurasi. 

Sehingga setiap jalur pengembangan memerlukan beberapa lingkungan untuk berbagai tujuan, tidak hanya pengujian unit, namun integrasi, penerimaan, beban, sistem, sampai dengan pengguna akhir. 

Configuration management atau Manajemen konfigurasi cukup krusial, karena kegunaanya dalam memfasilitasi kecepatan, akurasi, dan efisiensi kerja pengembangan. 

Dengan demikian, dalam menyiapkan kerangka kerja yang nantinya dikerjakan atau digerakkan oleh DevOps, maka Configuration management memegang peranan yang penting.Untuk mempermudah manajemen konfigurasi, kebanyakan DevOps engineer familiar menggunakan tools seperti di bawah ini.

⚙️ Contoh tools configuration management: Ansible, Chef, CFEngine, Jira, Puppet, dan Saltstack.

➡️ Virtual Infrastructure

Virtual infrastructure adalah kumpulan komponen yang ditentukan software untuk membentuk suatu lingkungan IT perusahaan secara umum dan berperan penting dalam melakukan otomatisasi berbagai proses pengembangan software pengujian maupun pengiriman.

Dalam DevOps, virtual infrastructure menyediakan kemampuan IT yang sama dengan sumber daya fisik.

Selain itu, dapat mendukung tim pengembangan dapat mengalokasikan sumber daya virtual dengan cepat ke berbagai sistem sesuai dengan kebutuhan.

Virtual infrastructure sangat bermanfaat bagi DevOps engineer, karena membantu tim pengembang dalam mengembangkan serta menguji sebuah simulasi virtual ke pengguna akhir. 

⚙️ Contoh alat infrastruktur virtual DevOps engineer: Amazon Web Services (AWS), Vagrant, dan Microsoft Azure.

➡️ Test Automation

Test automation dalam DevOps adalah suatu proses pengurangan jumlah intervensi manusia dalam proses pengujian software atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan

Dalam menulis skrip pengujian yang memverifikasi fungsi aplikasi dalam DevOps, test automation memerlukan kerangka kerja dan alat.

Sehingga, DevOps dapat melakukan beberapa hal seperti menggunakan kasus uji untuk mendeteksi bug, yang mana ini lebih menghemat waktu.

Selain itu, DevOps dapat menggunakan program perangkat lunak untuk menguji aplikasi serta meminimalkan potensi human error, menyederhanakan proses dalam kasus uji berkala atau simultan yang lebih dari satu kali uji.

DevOps dapat pula melakukan otomatisasi pada proses apapun dan secara otomatis dapat meningkatkan kemampuan aplikasi.

Test automation dalam DevOps identik dengan Continuous Delivery (CD). 

⚙️ Tools yang umum dipakai dalam CD oleh DevOps engineer: Selenium, IBM RTF, Air, Tricentis Tosca, dan Testsigma.

Cara Menjadi DevOps Engineer

Setelah mengetahui beberapa informasi terkait DevOps atau operation developer, kamu dapat lebih mempersiapkan diri dengan baik untuk menjadi seorang DevOps engineer maupun operation developer.

Berikut cara dan tips menjadi DevOps engineer :

1. Pertimbangkan Gelar Sarjana 

Pendidikan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang DevOps engineer membutuhkan setidaknya gelar sarjana, meskipun beberapa pemberi kerja akan menerima pengalaman kerja yang setara.

🎓 DevOps engineer biasanya memperoleh gelar sarjana:

  • Ilmu komputer
  • Teknik elektro
  • Teknik komputer. 

Dikutip dari zippia.com, DevOps engineer biasanya memperoleh gelar sarjana ilmu komputer, teknik elektro atau teknik komputer. 

Bahkan, sebanyak 75% DevOps engineer memiliki gelar sarjana dan 20% memiliki gelar master di bidang terkait.

📚 Baca juga:  10 Prospek Kerja Jurusan Sistem Informasi Terbaik dan Gajinya!

2. Miliki Sertifikasi 

Apabila kamu masih minim pengalaman sebagai DevOps engineer, kamu dapat mengikuti beberapa kursus agar memperoleh sertifikasi.

Beberapa kursus dan sertifikasi dapat kamu ambil untuk menambah wawasan dan keterampilan dalam DevOps seperti, administrasi Linux dan pengembangan server SQL.

Selain itu, sebagai  calon DevOps engineer, kamu dapat memperoleh sertifikat di Administrasi Sistem Linux dengan IBM Power Systems.

3. Mulai dalam Peran Terkait DevOps Engineer

DevOps engineer harus memiliki banyak pengalaman dalam menggunakan perangkat lunak (software) dan bahasa pengkodean. 

Agar memperoleh pengalaman ini, sebagai calon DevOps engineer, kamu dapat bekerja di bidang IT, administrasi sistem, atau pengembangan perangkat lunak.

Selain itu, DevOps engineer dapat memulai karir sebagai administrator sistem tingkat pemula (entry-level system administrator), support atau helpdesk untuk mendapatkan pengalaman dengan keahlian dalam pemeliharaan perangkat lunak.

📚 Baca juga:  10 Pekerjaan Bidang IT yang Paling Dicari dan Gajinya!

4. Membuat CV yang Menarik

Bukan rahasia lagi bahwa proses screening CV bagi rekruter haruslah efektif dan efisien, mengingat para rekruter memiliki waktu terbatas.

Agar mempermudah para rekruter dan memperbesar peluang mendapatkan pekerjaan sebagai DevOps engineer, kamu dapat mempersiapkan CV ATS (Applicant Tracking System) friendly.

Selain itu, bagi calon DevOps engineer perlu mempersiapkan CV yang menarik dan meyakinkan para rekruter. 

Kamu dapat mengikuti beberapa tips penulisan CV DevOps Engineer berikut :

💡 Cantumkan skill relevan yang dimiliki oleh DevOps engineer 

💻 Hard Skill DevOps:

  • Unix/Linux
  • Git
  • Jenkins
  • Puppet
  • Nagios
  • Configuration management
  • AWS/VMWare/Cisco
  • Python/SQL
  • Agile
  • Build and Release

🙋‍♂️ Soft Skill DevOps:

  • Komunikasi
  • Kolaborasi
  • Adaptasi
  • Berpikir kreatif
  • Active learning
  • Kemampuan interpersonal
  • Manajemen stress
  • Kerjasama tim
  • Manajemen waktu
  • Organisasi

📚 Baca juga:  20+ Contoh Skill Komputer Dalam CV dan Cara Menulisnya!

💡 Berikan informasi tambahan

Informasi tambahan seperti competition awards, sertifikat pembelajaran, mengikuti kursus online atau offline, volunteer work, dan berkontribusi dalam proyek terkait DevOps akan meyakinkan rekruter bahwa kamu memiliki cukup pengetahuan dan pengalaman sebagai calon DevOps engineer.

💡 Contoh CV DevOps Engineer

contoh cv devops engineer
Contoh CV DevOps Engineer - Dibuat di CakeResume

CakeResume menyediakan 50+ template CV ATS Friendly online yang mudah dan menarik untuk dibuat, GRATIS! Yuk, buat CV ATS Friendly kamu sekarang! 🎉

--- Ditulis Oleh Anggraeni Kumala Dewi ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...