Mengenal SRE Engineer, Profesi Masa Depan yang Menggabungkan Software Engineering dan IT Operasional

Apakah kamu pernah merasakan frustasi ketika situs atau aplikasi yang kamu gunakan tiba-tiba error, lambat, atau tidak bisa diakses? Apakah kamu pernah berpikir bagaimana cara menghindari atau mengatasi masalah-masalah tersebut? Jika ya, maka kamu mungkin tertarik dengan profesi yang bernama SRE engineer. SRE adalah singkatan dari site reliability engineering.

SRE engineer adalah profesional yang memainkan peran penting dalam menjaga reliabilitas dan kinerja sistem komputer di suatu organisasi. Mereka menjembatani kesenjangan antara tim pengembangan dan tim IT operasional dengan mengambil tugas dan tanggung jawab operasional yang biasanya ditangani oleh tim IT operasional.

Dalam era digital yang terus berkembang, peran seorang site reliability engineer menjadi kunci utama bagi stabilitas sistem teknologi. SRE engineer adalah arsitek di balik kehandalan infrastruktur yang memastikan layanan digital berjalan dengan optimal, tanpa gangguan yang signifikan. Mari kita gali lebih dalam profesi SRE engineer ini!

Apa itu Site Reliability Engineer?

Site reliability engineer adalah profesional yang bertanggung jawab untuk menjaga reliabilitas dan kinerja sistem komputer di suatu organisasi. SRE engineer menggabungkan kemampuan software engineering dan IT operasional untuk mengotomatisasi pengawasan, pemeliharaan, dan perbaikan sistem software yang besar dan kompleks.

SRE engineer juga berperan sebagai penghubung antara tim pengembangan dan tim IT operasional, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan keamanan software yang dirilis ke produksi. SRE engineer juga dapat membantu menciptakan budaya DevOps, yaitu budaya yang mendorong kolaborasi, komunikasi, dan integrasi antara tim pengembangan dan tim IT operasional.

Site reliability engineering adalah sebuah praktik yang menggunakan prinsip-prinsip software engineering untuk mengotomatisasi tugas-tugas IT operasional, seperti manajemen sistem produksi, manajemen perubahan, respon insiden, bahkan respon darurat, yang seharusnya dilakukan secara manual oleh administrator sistem. Prinsip di balik SRE adalah menggunakan kode software untuk mengotomatisasi pengawasan sistem software yang besar karena strategi ini dapat lebih diukur dan berkelanjutan daripada intervensi manual — terutama ketika sistem tersebut meluas atau bermigrasi ke cloud.

SRE juga dapat mengurangi atau menghilangkan gesekan alami antara tim pengembangan yang ingin terus merilis software baru atau fitur baru ke produksi, dan tim IT operasional yang tidak ingin merilis jenis pembaruan atau software baru tanpa yakin bahwa pembaruan tersebut tidak akan menyebabkan gangguan atau masalah IT operasional lainnya. Konsep SRE dikreditkan kepada Ben Treynor Sloss, VP of engineering di Google, yang terkenal menulis bahwa "SRE adalah apa yang terjadi ketika kamu meminta seorang software engineer untuk merancang tim IT operasional".

Tugas SRE Engineer

Seorang SRE engineer memiliki tanggung jawab yang luas dalam memastikan kelancaran operasional sistem. Mereka bertanggung jawab atas keandalan infrastruktur dan layanan digital. Beberapa tugas kunci yang menjadi fokus utama seorang SRE engineer antara lain:

  • Membuat dan mengelola sistem atau tools yang dapat menunjang proses pengembangan, pengujian, peluncuran, dan pemantauan software.
  • Mengawasi dan memastikan bahwa sistem software berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar reliabilitas, ketersediaan, latensi, dan kapasitas.
  • Mengidentifikasi dan menganalisis masalah atau insiden yang terjadi pada sistem software, serta menemukan dan menerapkan solusi yang tepat dan cepat.
  • Membuat dan mengimplementasikan rencana cadangan, pemulihan, dan mitigasi untuk mengantisipasi dan mengatasi situasi darurat atau bencana yang dapat mengganggu sistem software.
  • Membuat dan memperbarui dokumentasi, metrik, dan laporan yang berkaitan dengan sistem software, serta berbagi informasi dan pengetahuan dengan tim pengembangan dan tim IT operasional.
  • Membuat dan mengikuti praktik-praktik terbaik yang dapat meningkatkan reliabilitas, kinerja, dan keamanan sistem software, serta menciptakan budaya DevOps di organisasi.

Perbedaan DevOps dan SRE Engineer

DevOps dan SRE engineer adalah dua profesi yang berkaitan dengan pengembangan dan operasional software. Keduanya memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi, keandalan, dan skalabilitas sistem. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan dalam pendekatan dan fokus utama. Berikut adalah beberapa perbedaan antara DevOps dan SRE engineer

DevOps Engineer

  • DevOps engineer adalah profesional yang menghubungkan tim pengembangan dan tim operasional dengan menggunakan serangkaian praktik dan alat untuk mengelola proses pengembangan software. DevOps engineer berfokus pada pengiriman software yang lebih cepat dan kolaborasi antara pengembangan dan operasional.
  • DevOps engineer lebih banyak berurusan dengan masalah yang dihadapi oleh tim operasional, seperti peluncuran, penyebaran, dan pemeliharaan sistem. DevOps engineer juga lebih banyak menggunakan alat-alat yang sudah ada, seperti Jenkins, Docker, atau Kubernetes.
  • DevOps engineer lebih banyak mengikuti praktik-praktik yang sudah ada, seperti Continuous Integration, Continuous Delivery, atau Continuous Deployment. DevOps engineer juga lebih banyak mengandalkan komunikasi dan koordinasi antara tim.

SRE Engineer

  • SRE engineer adalah profesional yang mengotomatisasi tugas-tugas operasional dengan menggunakan prinsip-prinsip software engineering. SRE engineer berfokus pada menjaga keandalan sistem dan layanan dengan menggunakan metrik, pemantauan, dan perbaikan berkelanjutan.
  • SRE engineer lebih banyak berurusan dengan masalah yang dihadapi oleh tim pengembangan, seperti desain, implementasi, dan pengujian sistem. SRE engineer juga lebih banyak membuat alat-alat sendiri, seperti sistem atau tools yang dapat menunjang proses pengembangan, pengujian, peluncuran, dan pemantauan software.
  • SRE engineer lebih banyak menciptakan praktik-praktik baru, seperti Service Level Objectives, Service Level Indicators, atau Error Budgets. SRE engineer juga lebih banyak mengandalkan otomatisasi dan standar yang tinggi.

Kemampuan yang Harus Dimiliki Site Reliability Engineer

Seorang SRE engineer harus memiliki sejumlah keterampilan yang luas dalam mengelola sistem dan menangani tantangan teknis. Untuk melakukan pekerjaannya dengan baik, SRE engineer harus memiliki beberapa kemampuan yang penting, antara lain:

1. Bahasa pemrograman

SRE engineer harus menguasai setidaknya satu bahasa pemrograman yang relevan dengan sistem software yang dikelola, seperti Java, Python, Go, atau .NET. Bahasa pemrograman ini digunakan untuk membuat dan mengelola sistem atau tools yang dapat menunjang proses pengembangan, pengujian, peluncuran, dan pemantauan software.

2. Sistem operasi

SRE engineer harus memahami sistem operasi yang digunakan oleh sistem software, baik itu sistem operasi server, seperti Linux, Windows, atau Unix, maupun sistem operasi klien, seperti Android, iOS, atau Windows. Sistem operasi ini berpengaruh pada performa, keamanan, dan kompatibilitas sistem software.

3. CI/CD

CI/CD adalah singkatan dari Continuous Integration/Continuous Delivery, yaitu serangkaian praktik dan alat yang digunakan untuk mengelola proses pengembangan software. CI/CD memungkinkan SRE engineer untuk mengintegrasikan kode software dari berbagai sumber, menguji kualitas dan reliabilitas software, dan merilis software ke produksi dengan cepat dan aman.

4. MySQL/Oracle

MySQL dan Oracle adalah dua contoh dari database management system (DBMS), yaitu sistem yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data. SRE engineer harus menguasai DBMS yang digunakan oleh sistem software, baik itu MySQL, Oracle, atau yang lainnya. DBMS ini berpengaruh pada kapasitas, ketersediaan, dan kecepatan akses data.

5. Troubleshooting

Troubleshooting adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah atau insiden yang terjadi pada sistem software, serta menemukan dan menerapkan solusi yang tepat dan cepat. SRE engineer harus memiliki kemampuan troubleshooting yang baik, karena mereka harus siap menghadapi berbagai situasi darurat atau bencana yang dapat mengganggu sistem software.

6. Customer support

Customer support adalah kemampuan untuk memberikan bantuan, informasi, atau solusi kepada pelanggan atau pengguna sistem software. SRE engineer harus memiliki kemampuan customer support yang baik, karena mereka harus dapat berkomunikasi, berempati, dan bersikap profesional kepada pelanggan atau pengguna yang mengalami masalah atau keluhan terkait sistem software.

Prospek dan Gaji Site Reliability Engineer

Prospek karir SRE engineer di Indonesia cukup menjanjikan, mengingat perkembangan industri digital dan e-commerce yang semakin pesat. Banyak perusahaan lokal maupun internasional yang membutuhkan SRE engineer untuk mengelola sistem aplikasi mereka yang kompleks dan berskala besar. Beberapa contoh perusahaan yang mempekerjakan SRE engineer di Indonesia adalah Shopee, Tokopedia, Moka, dan lain-lain.

Gaji SRE engineer di Indonesia bervariasi tergantung pada tingkat pengalaman, kualifikasi, dan perusahaan tempat bekerja. Berdasarkan data dari Glassdoor dan Talentup, gaji rata-rata untuk SRE engineer di Jakarta, Indonesia adalah sekitar Rp 13,5 juta per bulan. Gaji ini dapat meningkat seiring dengan bertambahnya pengalaman dan tanggung jawab kerja. Misalnya, gaji rata-rata untuk senior site reliability engineer di Jakarta adalah sekitar Rp 26 juta per bulan. Selain gaji pokok, SRE engineer juga dapat menerima tunjangan, bonus, dan insentif lainnya.

Cara Menjadi Site Reliability Engineer

Setelah mengetahui prospek dan gaji SRE engineer, kamu mungkin tertarik untuk berkarir sebagai site reliability engineer. Lalu, bagaimana cara menjadi SRE engineer? Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa kamu ikuti:

1. Miliki gelar yang relevan

Untuk menjadi SRE engineer, kamu harus memiliki latar belakang pendidikan yang berkaitan dengan IT, seperti: 

  • Ilmu komputer
  • Teknik komputer
  • Teknik perangkat lunak, dan bidang terkait lainnya. 

Namun, jika kamu berasal dari bidang lain, kamu juga bisa beralih karier menjadi SRE engineer dengan mengasah kemampuan coding, sistem operasi, dan infrastruktur cloud dengan mengikuti bootcamp, kelas online, webinar, lomba, dan membuat proyek pribadi.

📚 Baca juga: 15 Prospek Kerja Teknik Informatika Terbaik [+Gaji, Info Kuliah, Dll.]

2. Ambil sertifikasi SRE

Sertifikasi SRE adalah salah satu cara untuk menunjukkan kompetensi dan kredibilitas kamu di mata pemberi kerja. Ada banyak sertifikasi SRE yang bisa kamu pilih, seperti:

  • Certified Maintenance & Reliability Professional (CMRP)
  • GSDC’s SRE Foundation Certification
  • IBM Certified Professional SRE, dan lain-lain.

3. Miliki pengalaman di bidang yang relevan

Pengalaman kerja di industri IT, baik sebagai software developer, system administrator, atau DevOps engineer, akan sangat membantu kamu untuk menjadi SRE engineer. Selain itu, kamu juga bisa mencari pengalaman melalui magang, kegiatan sukarela, bootcamp, atau membuat proyek pribadi yang berkaitan dengan SRE.

4. Siapkan CV SRE engineer dan cari lowongan kerja

CV SRE engineer adalah dokumen yang mencerminkan kualifikasi, keahlian, dan prestasi kamu sebagai calon SRE engineer. Kamu harus membuat CV SRE engineer yang menarik, informatif, dan relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Setelah itu, kamu bisa mencari lowongan kerja SRE engineer di berbagai platform online, seperti LinkedIn, Glassdoor, CakeResume dan lain-lain.

Berikut adalah contoh CV SRE engineer dalam Bahasa Indonesia:

contoh-cv-site-reliability-engineer
Contoh CV Site Reliability Engineer (SRE) -- Dibuat di CakeResume

Jika kamu ingin membuat CV yang profesional dan menarik, buatlah di CakeResume. CakeResume adalah alat online gratis yang dapat membantu kamu untuk membuat CV yang luar biasa dalam hitungan menit. Kamu bisa memilih dari ratusan template, menyesuaikan tata letak, menambahkan keahlian, prestasi, dan portofolio, dan mengunduh CV kamu sebagai file PDF atau HTML.

Tunggu apa lagi, mulai buat CV kamu sekarang dengan CakeResume! 🎉

Kesimpulan

  • SRE engineer adalah profesional yang menggabungkan kemampuan software engineering dan IT operasional untuk menjaga reliabilitas dan kinerja sistem software yang besar dan kompleks.
  • Tugas SRE engineer meliputi mengelola sistem atau tools yang dapat menunjang proses pengembangan, memastikan bahwa sistem software berjalan dengan baik, mengidentifikasi masalah atau insiden yang terjadi pada sistem software, membuat rencana cadangan, memperbarui dokumentasi yang berkaitan dengan sistem software, serta mengikuti praktik-praktik terbaik yang dapat meningkatkan kinerja sistem software.
  • DevOps dan SRE engineer adalah dua profesi yang berkaitan dengan pengembangan dan operasional software, namun memiliki perbedaan dalam pendekatan dan fokus utama. DevOps engineer berfokus pada pengiriman software yang lebih cepat, sedangkan SRE engineer berfokus pada menjaga keandalan sistem dan layanan.
  • Kemampuan yang harus dimiliki SRE engineer antara lain penguasaan bahasa pemrograman, sistem operasi, CI/CD, MySQL/Oracle, troubleshooting, dan customer support.
  • Prospek karir SRE engineer di Indonesia cukup menjanjikan, karena banyak perusahaan lokal maupun internasional yang membutuhkan SRE engineer untuk mengelola sistem aplikasi mereka yang kompleks dan berskala besar.
  • Gaji SRE engineer di Indonesia bervariasi tergantung pada tingkat pengalaman, kualifikasi, dan perusahaan tempat bekerja. Gaji rata-rata untuk SRE engineer di Jakarta adalah sekitar Rp 13,5 juta per bulan, sedangkan untuk senior site reliability engineer adalah sekitar Rp 26 juta per bulan.
  • Untuk bisa menjadi SRE engineer, kamu membutuhkan gelar yang relevan, sertifikasi SRE, pengalaman di bidang yang relevan, dan CV SRE engineer yang menarik. Kamu bisa mencari lowongan kerja SRE engineer di berbagai platform online, seperti LinkedIn, Glassdoor, CakeResume dan lain-lain.

CakeResume adalah website untuk membuat CV terbaik yang bisa menunjukan professional branding kamu di mata HRD. Kamu bisa langsung menggunakan template CV ATS-friendly dari CakeResume dan download dalam bentuk PDF, 100% gratis! Selain bikin CV gratis, kamu juga bisa buat portofolio dan cari kerja dengan job portal atau aplikasi cari kerja CakeResume.

--- Ditulis Oleh Musa Andy ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...