360 Degree Feedback: Pengertian, Manfaat, Cara Melakukannya!

Walau setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing, biasanya pada bulan-bulan tertentu seperti tengah atau akhir tahun, perusahaan akan mengadakan performance review atau penilaian terhadap kinerja karyawannya. 

Banyak metode yang bisa digunakan untuk melakukan performance review, salah satunya adalah dengan penilaian kinerja 360 derajat atau 360 degree feedback untuk performance appraisal. 

Nah, penasaran cara penilaian 360 derajat dalam organisasi, serta metode-metoda yang digunakan? Mari simak artikel berikut karena pembahasannya akan cocok untuk menjawab pertanyaanmu!

apa-itu-360-feedback
Pengertian 360 Feedback

Apa yang Dimaksud dengan 360 Degree Feedback?

Pengertian 360 Degree Feedback

Degree artinya derajat, sementara feedback artinya umpan balik atau masukan. Jadi 360 degree feedback adalah sebuah cara yang digunakan perusahaan untuk mengetahui kinerja pegawainya dengan mengumpulkan berbagai macam informasi, masukan, wawasan dari berbagai pihak yang berkomunikasi dan memiliki hubungan langsung dengan karyawan. 

Berbagai pihak di sini bisa meliputi atasan seperti supervisor atau manajer, bisa juga meliputi rekan kerja, atau bahkan pihak lain yang masih menjadi bagian dari perusahaan dan terlibat langsung untuk berinteraksi secara rutin dengan karyawan. Penilaian 360 review ini digunakan untuk mengetahui pandangan subjektif dari orang-orang di sekeliling karyawan untuk mencapai hasil yang objektif. 

Apa Saja yang Diukur?

Metrik pengukuran tidak bersifat pasti, namun tergantung pada nilai-nilai yang menjadi penting untuk perusahaan. Pada umumnya, perusahaan akan melihat attitude, karakter, kompetensi kerja dari karyawan.

Apakah Hasil Penilaian Menjadi Tolak Ukur Kenaikan Gaji, Bonus, atau Performa Karyawan?

Sebaiknya tidak menjadi satu-satunya tolak ukur dan kepada perusahaan disarankan melakukan penilaian dalam bentuk lainnya untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan ideal. Karena bagaimanapun, 360 degree feedback tujuannya lebih untuk pengembangan diri dan perusahaan. Jika bergantung hanya pada metode ini saja, kemungkinan eror atau manipulasi data bisa saja terjadi.

📚 Baca juga:  Apa itu KPI (Key Performance Indicator)? Fungsi dan Contohnya dalam Perusahaan

Manfaat Metode 360 Degree Feedback Assessment

Beberapa manfaat 360 degree feedback adalah:

1. Waktu dan Biaya yang Efisien

Pada zaman dulu sebelum teknologi berkembang, metode 360 degree feedback ini kurang disukai karena HR perlu memproses semua informasi secara manual dan menyisakan banyaknya kertas yang butuh dianalisa satu-persatu. 

Namun, seiring perkembangan teknologi, metode pengumpulan feedback ini dianggap yang paling efisien karena saat ini bisa dilakukan menggunakan bantuan berbagai fitur seperti Gform, Typeform, dan lain-lain. Hasil yang didapat bisa instan dan mudah diukur.

2. Membangun Kesadaran Diri Karyawan

Manfaat kedua dari 360 degree feedback adalah meningkatkan kesadaran diri karyawan. Mereka jadi bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya dari jawaban-jawaban informan. 

Karyawan jadi tahu apa yang harus ditingkatkan, apa yang harus dipertahankan, dan apa yang harus dikurangi dari kinerja mereka. Dengan mengetahui hal-hal tersebut dapat membantu karyawan untuk menjadi lebih baik sesuai kebutuhan dan ekspektasi perusahaan.

3. Meningkatkan Team Building

Manfaat selanjutnya dari 360 review adalah untuk meningkatkan rasa keterikatan dan solidaritas dalam tim. Dengan menilai teman kerja maka kita jadi lebih mengetahui dan memperhatikan hasil kerja teman-teman kita.

Selain itu, kita jadi belajar mengapresiasi pekerjaan mereka. Jika kamu ada di posisi manajer, karyawan juga akan merasa didengar dan dilihat jika kamu dapat mengingat dan mengakui kontribusi tim terhadap perkembangan perusahaan. Dengan begitu, anggota tim akan menjadi senang dan biasanya berdampak pada loyalitas pada perusahaan serta produktivitas karyawan.

4. Mengurangi Bias Penilaian

Manfaat lain dari 360 degree feedback ini adalah mengurangi bias penilaian, artinya apa yang ditakutkan karyawan untuk penilaian satu arah karena diskriminasi atau penilaian subjektif justru dapat dihindari melalui metode ini. 

Mengapa? Karena dengan banyaknya informan yang memberikan perspektifnya terhadap hasil kerja seseorang, serta bisa dilakukan beberapa kali dalam setahun, membuat metode 360 degree feedback ini lebih objektif dibanding yang lainnya. Terdapat opini beberapa orang yang berhubungan langsung dengan si karyawan dan menghindari penilaian hanya dari kerja terakhirnya saja.

5. Memperkuat Hubungan Dengan Pelanggan

Biasanya pada 360 degree feedback hal yang dinilai dan diberi masukan bukan hanyalah mengenai seorang pegawai, namun juga ada masukan untuk perusahaan atau sistem internal secara keseluruhan. Jika hal tersebut dapat ditangani, maka tentunya akan berdampak pada pelayanan dan produk yang lebih baik di pasaran, sehingga, hubungan dengan konsumen dapat semakin erat dan dekat.

6. Tingkatkan Kualitas Komunikasi 

Metode 360 degree feedback memungkinkan pegawai untuk menyampaikan masukan dan opininya kepada karyawan lain secara terbuka. Biasanya tidak hanya itu, manajer juga dapat melakukan 1-on-1 baik dengan karyawan yang bersangkutan atau informannya untuk mendapatkan lebih banyak informasi serta diskusi bersama antar anggota divisi untuk sama-sama mengevaluasi kinerja masing-masing. 

Dengan adanya keterbukaan ini akan mendorong peningkatan kualitas komunikasi antar anggota, serta menumbuhkan rasa apresiasi antar satu sama lain.

Pasang 3 Iklan Lowongan Kerja GRATIS di CakeResume. Dapatkan akses ke jutaan talenta terbaik Indonesia dan rekrut kandidat yang tepat untuk perusahaan Anda. 🎉

Kekurangan 360 Degree Feedback

Walaupun terdapat banyak manfaat 360 Degree Feedback, Metode penilaian karyawan ini juga memiliki kekurangannya sendiri, diantaranya:

1. Dapat Menjatuhkan Satu Pihak

Walaupun HR akan mendapatkan informasi dari banyak pihak, namun ini tidak menutup kemungkinan adanya pihak-pihak yang bersekongkol yang ingin menjatuhkan satu orang. Maka jika sudah ada persaingan yang tidak sehat seperti ini, metode penilaian seperti ini akan menjadi tidak ideal bahkan musibah untuk orang-orang tertentu.

2. Penilaian Bergantung Relasi

Kekurangan berikutnya dari 360 degree feedback adalah rekan kerja memberikan penilaian tergantung relasi emosional dengan pegawai sehingga yang dekat diberi nilai bagus, sementara yang tidak dekat akan diberi nilai kurang bagus. 

Biasanya penilaian juga dapat dipengaruhi dari berapa lamanya seseorang mengenal satu sama lain. Jika pada anak baru, bisa saja diberikan penilaian yang hasilnya kurang maksimal karena dianggap anak tersebut baru masuk, meski ternyata sudah memberikan kontribusi positif untuk perusahaan.

Selain itu, jika penilaian ini berembel-embel hadiah atau sesuatu yang negatif seperti pemecatan atau penurunan jabatan, metode ini justru akan menjadi tidak ideal karena pada dasarnya satu orang akan berusaha menyelamatkan teman-temannya. 

Contohnya, ketika seorang karyawan tahu bahwa rekan kerjanya akan dipecat jika menerima nilai yang buruk, pastinya karyawan tersebut akan berusaha memberikan nilai yang cukup untuk menyelamatkan temannya. Sebaliknya, jika imbalannya merupakan hadiah, ada kemungkinan si karyawan akan berusaha memberikan nilai yang lebih baik kepada temannya dibanding orang lain yang mungkin kontribusinya lebih besar untuk perusahaan.

Ada banyak faktor manusia yang dapat terjadi pada 360 degree review, dimana faktor-faktor tersebut tentunya tidak bisa dipisahkan dari penilaian karena merupakan sifat manusia itu sendiri. Maka untuk menghindarinya, kita perlu merancang metode 360 degree feedback yang efektif.

Langkah Merancang 360 Degree Feedback 

Terdapat 6 langkah dalam membuat 360 degree feedback untuk performance review yang efektif, seperti:

1. Membuat Tujuan yang Spesifik

Penilaian 360 derajat merupakan metode yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan karyawan, tapi tidak ideal jika dijadikan satu-satunya tolak ukur dalam menentukan bonus, kinerja, gaji pegawai. 

Mengapa? Karena seperti yang sudah disebutkan di atas, kemungkinan untuk melakukan permainan politik kantor cukup besar, terlebih untuk menjatuhkan seseorang bisa saja dilakukan jika performa hanya dilihat dari penilaian ini saja. 

Maka sebaiknya, dari awal perlu ditetapkan tujuan dari 360 degree feedback ini apa, kemudian disosialisasikan kepada para karyawan agar mereka dapat melakukannya dengan seobjektif mungkin untuk pengembangan bersama, dan bukan untuk satu-satunya penilaian performa.

Contoh:

Di perusahaan A yang merupakan perusahaan sepatu kulit asal Bandung memiliki 30 orang karyawan. Sebelum diberi tahu bahwa metode penilaian adalah 360 degree feedback, tim marketing sudah sepakat akan memberikan penilaian yang buruk pada satu orang di tim admin. Mereka ingin dia dipecat karena tidak mau membantu mereka dalam melakukan klaim tambahan invoice biaya taksi sehari-hari untuk kebutuhan pribadi. Namun setelah diberitahu bahwa penilaian ini menggunakan 360 degree feedback dan fungsinya hanya untuk evaluasi dan pengembangan saja, maka tim marketing mengurungkan niatnya karena permintaan mereka ke tim admin tersebut sebenarnya melanggar aturan. Jika manajemen mengetahui informasi dari informan lain bahwa sebenarnya tim admin tersebut justru mematuhi aturan dan tim marketing yang melanggar, maka tim marketing yang akan dikenakan sanksi.

2. Melakukan Training Untuk Penilai Terlebih Dahulu

Jika perlu, berikan pelatihan atau setidaknya briefing terhadap penilai, yaitu orang-orang yang diberi kesempatan untuk memberikan feedback terhadap karyawan. Hal ini dimaksudkan agar para penilai juga mengetahui apa saja faktor-faktor penting yang diinginkan perusahaan dan dapat menilai dengan kacamata yang sesuai dengan ekspektasi perusahaan.

Contoh: Adi seorang manajer penjualan di perusahaan botol minum di Surabaya. Saat akan melakukan 360 degree feedback, Adi sudah dipersiapkan untuk memberikan feedback dengan pelatihan dari perusahaan. Sehingga, saat melakukan 360 degree feedback, Adi dapat tahu bahwa perusahaan menginginkan seseorang yang loyal, mau bekerja keras, dan tidak suka mengeluh. Maka Adi mendasarkan penilaiannya pada nilai perusahaan tersebut.

3. Melibatkan Pemimpin dan Manajer

Di perusahaan besar, terutama perusahaan dengan ratusan bahkan ribuan karyawan, sulit rasanya untuk dapat melakukan penilaian satu-persatu secara komprehensif. Disinilah peran manajer atau atasan dari tiap divisi untuk membantu HR dan perusahaan menjalankan fungsinya. 


Manajer perlu menginformasikan dari awal apa ekspektasi perusahaan terhadap pekerjaannya, kemudian apa target yang ingin dicapai, kemudian cara-cara untuk mencapainya. Sehingga, ketika ada penilaian 360 derajat atau bahkan penilaian dengan metode lainnya, para karyawan sudah siap untuk menunjukkan kemampuannya. Bayangkan jika dari awal para pegawai hanya dilepas untuk melakukan pekerjaan harian tanpa ada target dan arah yang jelas, tentunya akan kacau dan produktivitas akan menurun.

Contoh:

Setiap awal tahun, Adi memanggil semua bawahannya untuk bersama-sama melakukan meeting terkait target perusahaan yang ingin dicapai tahun ini. Tidak berhenti sampai di sana, Adi juga menjelaskan strategi dan ekspektasinya terhadap tiap bawahan secara rinci agar setiap orang tahu apa yang harus dilakukan pada pekerjaannya. Sehingga saat ada 360 degree feedback, Adi hanya perlu menganalisa apakah karyawan tersebut sudah melakukan sesuai tugasnya, lalu ditambah juga dengan faktor lainnya seperti attitude dan semangat kerjanya.

4. Tentukan Pertanyaan yang Efektif

Buatlah pertanyaan yang efektif pada 360 degree feedback. Sebaiknya jangan lebih dari 40 karyawan untuk menghindari kelelahan dalam menjawab. Karyawan akan cenderung menjawab dengan sembarangan dan penilaian jadi tidak efektif apabila sedang lelah. Selain itu, pisah pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam beberapa bagian kompetensi, sehingga lebih teratur dan lebih mudah bagi penjawab untuk mengisinya.

Untuk jawaban, disarankan menggunakan beberapa pilihan penilaian, seperti 1,2,3,4 atau jarang, sesekali, sering, atau selalu, dibandingkan dengan tidak pernah atau tidak setuju.

Hal ini dikarenakan biasanya kompetensi yang ditanyakan bersifat umum sehingga paling tidak karyawan pernah melakukannya, perusahaan juga dapat lebih fokus ke dampak yang dihasilkan karyawan tersebut ketika melakukan tindakan yang diinginkan daripada pernah atau tidak pernahnya karyawan melakukan hal tersebut.

contoh-penilaian-360-feedback
Contoh Format Pertanyaan yang Efektif

5. Beri Deadline Jelas dan Permudah Akses Bagi Karyawan

Jangan memberikan deadline penilaian hanya dalam selang 1 minggu setelah dikirimkan. Waktu yang cukup dibutuhkan bagi penilai untuk melakukan observasi, analisa, serta wawancara yang diperlukan. Selain itu, jika jawaban dikumpulkan via online atau menggunakan aplikasi tertentu, pastikan aksesnya dapat mudah dibuka untuk semua dan tidak menyulitkan siapapun yang ingin menggunakannya.

Contoh:

Perusahaan ingin melakukan 360 degree feedback di akhir tahun. Kriteria penilaian dan form disebarkan tanggal 10 Desember namun deadline diberikan HR ke karyawan di tanggal 15 Desember + menggunakan aplikasi berbayar. 5 hari tentunya tidak akan cukup untuk melakukan penilaian secara komprehensif. Berikan deadline minimal 2 minggu. Serta pastikan aplikasi yang digunakan mudah diakses semua orang tanpa harus berbayar atau klik ini itu terlebih dahulu.

6. Buat Program 360 Degree Feedback yang Dipersonalisasi Khusus Untuk Organisasi Anda

Sesuaikan kompetensi dan nilai yang ingin di review sesuai kebijakan perusahaan. Jangan mencontek perusahaan sebelah dan mengikuti semuanya sehingga poin-poin penting yang diinginkan perusahaan jadi hilang. Pastikan semua pertanyaan dapat mencerminkan kompetensi dan kinerja karyawan secara terukur dan akurat.

Contoh:

Saiful bekerja di perusahaan roti. Shinta bekerja di perusahaan odol.

Saiful mencontek pertanyaan 360 degree feedback performance Shinta dan tidak mengubah apapun pada pertanyaannya, bahkan masih terdapat nama perusahaan serta nilai-nilai perusahaan tempat Shinta bekerja. Hal ini mengakibatkan inefisiensi dan kegagalan program penilaian yang sudah disiapkan sehingga mengganggu pengembangan individu serta perusahaan.

Memaksimalkan Umpan Balik Penilaian 360 Derajat

Setelah mengetahui apa arti dari 360 degree feedback, manfaat, kekurangan, serta langkah-langkah untuk melakukannya secara efektif, kini kita akan menyimak cara untuk membuat umpan balik tersebut dapat maksimal, yaitu:

1. Mempertimbangkan Masa Depan

Jangan hanya mengidentifikasi untuk hari ini, tapi juga lihat potensi yang mungkin terjadi pada karyawan di masa depan. Dengan begitu, perusahaan dapat menilai apakah karyawan ini akan menjadi bibit unggul atau tidak untuk pengembangan diri dan bersama di kemudian hari.

2. Menjaga Kerahasiaannya

Pastikan merahasiakan jawaban dari penilai. Selain itu perlu juga melakukan sosialisasi kepada karyawan bahwa penilaian 360 derajat akan dilakukan secara rahasia dan semua data tidak akan dibocorkan kepada orang yang tidak berkepentingan. Dengan begitu, karyawan dapat menjadi lebih jujur dan merasa aman untuk berpendapat.

3. Atur Parameter Penilaian

Tentukan banyaknya penilai, durasi penilaian, banyaknya pertanyaan, serta jika perlu sesi melakukan wawancara, observasi, serta cara-cara lainnya dalam mendukung terjadinya penilaian 360 derajat yang efektif.

4. Optimalkan Hasil Penilaian

Pastikan hasil dari penilaian 360 derajat ini tidak sia-sia. Kumpulkan, analisa, evaluasi, dan sesuaikan peraturan yang perlu disesuaikan, buat peraturan baru yang perlu dibuat, adakan tambahan kelas atau kemampuan yang dibutuhkan karyawan, dan buat langkah-langkah nyata lainnya agar setiap penilaian tidak menjadi sia-sia, namun sesuai dengan fungsinya, dapat menjadi pengembangan untuk setiap individu dan bersama.

Di atas merupakan hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang 360 degree feedback, jadi ketika perusahaan mengadakan penilaian tersebut, kamu tidak perlu takut lagi karena kamu sudah tahu cara menghadapinya. Dapatkan berbagai informasi lain seputar dunia HR dan pertanyaan kerja di CakeResume, situs job portal lengkap yang menyediakan berbagai pilihan pekerjaan sesuai minat dan bakatmu!

Mau menarik kandidat unggul dengan cerita employer branding Anda? Yuk bangun employer branding Anda dengan CakeResume sekarang juga! 🎉

Kesimpulan

  • 360 degree feedback adalah salah satu cara perusahaan untuk mengukur kinerja, karakter, kemampuan bersosialisasi, dan lain-lain yang dilakukan untuk pengembangan individu maupun perusahaan dengan cara mengumpulkan berbagai informasi terhadap satu karyawan dari berbagai informan demi mendapatkan kesatuan data berdasarkan perspektif yang berbeda. Penilaian ini tapi tidak disarankan menjadi satu-satunya tolak ukur karena kemungkinan eror atau manipulasi data bisa saja terjadi.
  • Manfaat penilaian 360 derajat adalah waktu dan biaya yang efisien, membangun kesadaran diri karyawan, meningkatkan team building, mengurangi bias penilaian, memperkuat hubungan dengan pelanggan, meningkatkan kualitas komunikasi.
  • Kekurangan dari penilaian 360 derajat adalah dapat menjatuhkan satu pihak dan penilaian menjadi tidak ideal karena dapat menilai berdasarkan emosi dan kedekatan.
  • Langkah merancang 360 degree performance review yang efektif adalah: Membuat tujuan yang spesifik, melakukan training penilai terlebih dahulu, libatkan pemimpin dan manajer, buat pertanyaan yang efektif dan dipersonalisasi sesuai kebutuhan perusahaan, beri deadline yang jelas untuk penilaian, buat akses yang mudah untuk karyawan.
  • Maksimalkan umpan balik yang telah diterima dengan mempertimbangkan potensi karyawan di masa depan, menjaga kerahasiaan penilaian, atur parameter penilaian, dan optimalkan hasil penilaian.

CakeResume adalah website untuk membuat CV terbaik yang bisa menunjukan professional branding kamu di mata HRD. Kamu bisa langsung menggunakan template CV ATS-friendly dari CakeResume dan download dalam bentuk PDF, 100% gratis! Selain bikin CV gratis, kamu juga bisa buat portofolio dan cari kerja dengan job portal atau aplikasi cari kerja CakeResume.

--- Ditulis Oleh Leony Jardine ---

Kami ingin menjawab pertanyaan Anda. Dapatkan demo online yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan rekrutmen Anda:
  1. Temukan dan tarik kandidat terbaik
  2. Rekrut dalam waktu singkat
  3. Kelola proses rekrutmen Anda dalam satu sistem

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...