Leaderless Group Discussion: Contoh, Pemahaman, Jenis, dll.

Apakah kamu familiar dengan istilah leaderless group discussion? Salah satu metode yang dipakai dalam proses rekrutmen karyawan, seleksi peserta beasiswa, maupun diskusi harian di perusahaan ini biasa disingkat LGD. Berbeda dengan metode serupa yaitu focus group discussion (FGD), LGD test memiliki fungsi dan manfaatnya sendiri.

Pada artikel ini, kita akan membahas apa perbedaan LGD dan FGD, mengapa metode ini dilakukan, apa yang dinilai perusahaan dari LGD, berapa lama LGD berlangsung, dan lain-lain.

Pengertian Leaderless Group Discussion

Apa itu Leaderless Group Discussion?

LGD yang merupakan singkatan dari leaderless group discussion adalah sebuah proses untuk bertukar opini, pendapat, ide tentang suatu topik atau informasi tertentu antar satu orang dengan anggota kelompok. Hal unik dari LGD adalah diskusi ini dilakukan tanpa pemimpin diskusi atau orang yang bertugas untuk menjadi moderator dari awal hingga akhir diskusi.

Dengan memakai metode LGD, maka proses pembahasan dan pemecahan masalah dapat berlangsung lebih efisien. Mengapa? Karena dengan tidak adanya moderator, semua orang dapat menyampaikan perspektifnya dengan lebih merata dan diskusi akan menjadi lebih terbuka. Selain itu, juga mendorong adanya inovasi dari ide-ide yang tak terbatas selama LGD berlangsung. Namun sebelum melakukan diskusi, biasanya perlu ditentukan aturan yang disepakati semua anggota agar diskusi bisa berjalan secara kondusif dan efektif.

Perbedaan LGD dan FGD

Setelah mengetahui apa itu LGD, biasanya orang akan bertanya lalu apa bedanya LGD dan FGD? 

Perbedaan yang paling besar adalah pada ada tidaknya moderator dalam diskusi tersebut, dimana dalam LGD tidak ada pemimpin diskusi sehingga semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk memimpin jalannya diskusi, sementara di FGD terdapat pemimpin diskusi untuk mengarahkan topik dan mewawancarai setiap narasumber yang terlibat. 

Perbedaan lainnya adalah pada FGD biasanya pemimpin diskusi akan berusaha bertanya dan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya pengalaman, perspektif, opini anggota diskusi terhadap topik tertentu untuk mengetahui kualitas produk atau layanan suatu organisasi. Sementara pada LGD, selain sifatnya dua arah, tujuannya lebih kepada membuka perspektif baru, mendapatkan ide, dan berinovasi untuk kemajuan bersama di perusahaan/organisasi.

📚 Bacaan lanjutan:  Pengertian Focus Group Discussion dan 7 Cara menjalankannya!

Mengapa LGD Penting?

Berikut 3 alasan mengapa LGD penting dilakukan dan masih dilakukan hingga sekarang:

1. Mempererat hubungan, kepercayaan, dan kerja sama dalam kelompok

Dengan adanya LGD yang sifatnya lebih terbuka dan mendorong setiap anggota untuk menyampaikan pendapatnya, maka budaya perusahaan/organisasi yang dibangun akan jadi lebih open-minded terhadap berbagai inovasi. Dengan begitu, rasa solidaritas, kepercayaan, dan kerja sama juga akan meningkat karena mengetahui target bersama yang harus dituju setelah diadakannya diskusi bersama menggunakan metode LGD.

2. Mendorong kreativitas dan semangat tim

Kepanjangan LGD yang adalah leaderless group discussion akan mendorong anggotanya untuk memberi ide apapun termasuk yang terlihat out-of-the-box dan impossible. Namun dengan adanya kreativitas dan ruang untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat, justru semangat dalam tim akan bertambah dan menambah produktivitas karyawan.

3. Membuat setiap anggota memiliki kesempatan berpartisipasi dengan adil

LGD juga membuat semua orang dapat memiliki kesempatan untuk menyampaikan perspektifnya secara merata. Anggota lain yang terlibat dalam LGD perlu mengapresiasi dan memiliki opini yang terbuka dalam menyampaikan dan menerima setiap pendapat dari semua anggota yang berpartisipasi dalam diskusi.

Sedang cari kerja? Temukan pekerjaan impian kamu di CakeResume! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉

Macam-macam LGD

Ternyata LGD juga memiliki beberapa jenis, meliputi:

1. Specific Case Study With Company Related Problem

Tipe leaderless group discussion ini sifatnya membahas suatu topik atau isu tertentu yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Untuk LGD yang anggotanya adalah calon karyawan di suatu perusahaan tertentu, dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman mengenai perusahaan itu sendiri dan isu yang sedang dibahas agar kamu dapat terlihat menonjol di mata rekruter. 

Contoh: LGD tentang isu PHK karyawan yang terjadi di startup Indonesia, maka kamu perlu memiliki pengetahuan tentang sistem dan struktur di start-up serta mengetahui dampak serta besarnya PHK yang sudah terjadi di Indonesia.

2. Specific Case Study With Current Issue

Tipe diskusi ini memfokuskan pada isu terkini yang terjadi secara nasional maupun global sehingga sifatnya diketahui dan menjadi kendala untuk banyak orang. Biasanya LGD jenis ini dilakukan agar rekruter bisa menilai wawasan dan kemampuan pemecahan masalah calon karyawan di perusahaan. 

Contoh: Isu polusi di Jakarta dan sekitarnya yang saat ini telah menjadi perhatian banyak media online maupun cetak di Indonesia.

3. General Delusion Case Study

Yang terakhir adalah general delusion case study dimana biasanya topik yang diangkat tidak berhubungan dengan perusahaan. Rekruter atau organisasi menanyakan hal ini kepadamu untuk melihat keaktifan, ketanggapan, pemecahan masalah, serta manajemen krisismu pada suatu isu yang terjadi. 

Contoh: 3 barang yang akan kamu selamatkan pertama kali saat terjadi kebakaran?

Keterampilan yang Diuji Melalui LGD 

Untuk kamu yang bertanya apa itu seleksi leaderless group discussion, tes LGD adalah diskusi terbuka untuk menguji calon karyawan dengan memberikan satu topik diskusi agar bisa melihat keaktifan kandidat dalam pembicaraan. Cara ini juga merupakan proses untuk rekruter maupun organisasi menilai tentang keterampilan yang ada dalam dirimu, hal tersebut meliputi:

1. Kemampuan Dalam Menciptakan Konsep

Rekruter akan melihat kemampuanmu untuk memberikan pendapat dan menciptakan konsep atas cara pikirmu dari topik yang diberikan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan nalar dan motorik kandidat.

2. Keterampilan Bekerja Sama (Teamwork Skill)

Selain itu, melalui tes LGD, rekruter juga dapat melihat apakah kandidat merupakan seorang yang bisa bekerja sama dengan orang lain. Karena biasanya, pekerjaan yang ada di kantor perlu bersinggungan dengan tim lain dan perlu adanya kerja sama di dalam tim-mu sendiri, maka sangat penting untuk memiliki sifat seorang team player dimana pekerjaan didahulukan untuk kepentingan bersama dan bukan pribadi.

3. Keterampilan Memimpin dan Mengambil Keputusan (Leadership and Decision Making)

LGD merupakan diskusi yang dilakukan tanpa adanya moderator, maka itu dari sini juga dapat terlihat seperti apakah sisi kepemimpinan yang dimiliki kandidat dan seperti apa pengambilan keputusan yang dilakukan setelah pendapat diutarakan.

4. Kemampuan Menganalisis dan Menafsirkan Hasil Diskusi (Analysis and Interpretation)

Kemampuan lainnya yang diperhatikan rekruter saat leaderless group discussion adalah dengan memberikan case example dan memperhatikan kemampuan kandidat untuk menganalisis kasus tersebut. Tidak berhenti sampai di situ, dilihat juga bagaimana kemampuan seseorang dalam menafsirkan hasil diskusi, pemahaman, serta pengetahuannya akan diskusi dan pembahasan yang berjalan.

5. Kemampuan Beradaptasi dan Mengatasi Konflik Di Situasi yang Asing (Adaptation and Problem Solving Skill)

Selanjutnya, kemampuan beradaptasi juga penting. Hal ini menunjukkan kesiapanmu untuk memasuki lingkup kerja baru dan bagaimana kamu nantinya akan mengatasi konflik yang ada saat sudah bergabung di kantor yang baru.

6. Kemampuan Mengorganisir dan Mengeksekusikan Hasil Diskusi (Organizing and Execution)

Terakhir merupakan kemampuan untuk mengorganisir dan mengeksekusi hasil diskusi. Jika semua yang sudah dibahas dan dinyatakan dalam LGD ternyata tidak dimengerti dan dijalankan, maka semua diskusi akan sia-sia. Maka sangat penting untuk dapat mengorganisir setiap poin yang disetujui dan mengeksekusikannya dalam langkah nyata.

Pro Kontra Beserta Tantangan LGD

LGD juga memiliki pro kontra sendiri, seperti:

Keuntungan Menjalani LGD

Dengan adanya diskusi LGD memungkinkan para anggota untuk menyampaikan perspektif dan opininya masing-masing secara merata. Tentu hal ini dapat terjadi dengan aturan yang sudah disepakati dan memupuk rasa apresiasi antar pendapat. Selain itu juga dapat menghasilkan inovasi yang tidak biasa karena dengan ruang gerak yang tidak terbatas, semua ide dapat dikeluarkan dengan tidak terbeban. Ketiga, pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih fair setelah mendengar semua opini tanpa memihak atau condong kepada 1-2 opini anggota saja. LGD juga menjadikan para anggota lebih dekat satu sama lain, menumbuhkan rasa kebersamaan, kepemilikan, dan solidaritas dalam tim.

Kerugian Menjalani LGD

LGD juga memiliki sisi negatif. Dengan tidak adanya pemimpin, jika para anggota tidak ada yang dapat memimpin dengan baik, maka alur pembahasan akan kacau dan akan sulit untuk mencapai ke keputusan bersama. 

Tantangan yang Dihadapi Saat Menjalani LGD

Tantangan yang sering terjadi adalah bagaimana mengatur pembahasan secara efektif untuk mencakup semua perspektif dari anggota. Selain itu, suasana diskusi juga harus kondusif agar semua pihak dapat nyaman menyampaikan pendapatnya dengan memperhatikan waktu yang berjalan jangan sampai memakan waktu terlalu panjang untuk mencapai keputusan. Apalagi dengan tidak adanya peran pemimpin, maka perlu dipastikan bahwa para anggota kapabel dan mengerti tujuan pelaksanaan LGD ini.

Sedang cari kerja? Temukan pekerjaan impian kamu di CakeResume! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉

Tips LGD

Di bawah merupakan 5 leaderless group discussion tips untuk memiliki diskusi yang efektif dan sukses sehingga sisi negatif dan tantangan dari LGD dapat teratasi dengan baik:

1. Memiliki Pemahaman Jelas Terhadap Etika LGD

Saat LGD dilakukan, pastikan kamu juga mengetahui etika yang perlu diperhatikan seperti tidak memotong pembicaraan orang lain, menyampaikan pendapat dengan jelas, tidak menyindir atau menyinggung suatu golongan/kelompok tertentu, menyimak pendapat atau perspektif orang lain, dan aktif berpartisipasi selama diskusi berlangsung.

2. Pastikan Setiap Anggota Aktif dan Bertanggung Jawab

Saat diskusi dilakukan, apalagi untuk pemilihan kandidat yang cocok untuk pekerjaan tertentu, tidak hanya soal keaktifan sendiri, namun rekruter juga akan melihat bagaimana kamu dapat membawa pembicaraan diskusi dan memastikan semua anggota dapat memiliki bagian yang sama dalam berpendapat. Baik adanya untuk memiliki inisiatif dan sikap kepemimpinan untuk memimpin LGD, namun jika tidak dibarengi dengan tanggung jawab yang mengikuti, maka bisa saja kamu justru terlihat mau menonjol sendiri dan tidak bisa bekerja di dalam tim.

3. Menyampaikan Opini yang Bermutu

Karena LGD sebaiknya dilakukan dengan memberikan setiap anggota waktu untuk menyampaikan opininya secara bergantian, maka pastikan kamu dapat memberikan opini yang bermutu saat telah sampai di giliranmu. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menunjukkan cara pikir dan bagaimana kamu menyelesaikan masalah, dan hargailah opini anggota yang lain saat sedang berbicara.

4. Mencatat Poin-Poin Penting yang Dibahas Dalam Diskusi

Tentunya dengan ruang gerak yang tak terbatas dalam penyampaian ide saat diskusi LGD, kadang akan banyak ide dan inovasi yang disampaikan. Kamu dapat berinisiatif untuk mencatat hal-hal tersebut yang nantinya bisa dijadikan dasar untuk menyampaikan pendapat atau dijadikan kesimpulan di akhir pembahasan.

5. Paham Terhadap Isu yang Akan Dibahas

Ini yang terakhir namun paling penting! Pastikan kamu mengerti tentang topik bahasan yang disampaikan dan tidak asal bunyi. Untuk memahaminya, kamu dapat menyiapkan dirimu sebelum melakukan LGD dengan cara mencari tahu topik yang akan dibahas dari berbagai sumber seperti internet, buku, narasumber tertentu, dan lain-lain.

lgd-adalah

Contoh Kasus LGD dan Penyelesaiannya 

Setelah memahami pengertian, jenis-jenis, serta keuntungan dan kerugian menjalani LGD, di bawah merupakan contoh soal tes LGD. Harap diingat bahwa biasanya topik pembahasan LGD bisa diambil dari berbagai topik dan dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan/organisasi. Maka itu, penting untuk memahami isu yang akan di bahas sebelum LGD dilakukan.

Contoh kasus dalam LGD:

Anda merupakan business consultant yang baru dipekerjakan untuk sebuah startup di bidang entertainment yang menyediakan jasa video streaming dan foreign movie license dengan runway perusahaan yang hanya tersisa 1 tahun lagi. Sebagai business consultant, Anda harus memberikan solusi untuk meningkatkan runway perusahaan sehingga dapat bertahan lebih lama. Saat ini, para investor menunggu jawaban dari Anda terkait campaign & event yang akan dilakukan serta hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi cost perusahaan. 

Selain itu, para karyawan yang bekerja di startup juga menjadi kurang semangat setelah mengetahui runway yang hanya 1 tahun lagi.

Mohon berikan pendapat dan perspektif Anda untuk kasus ini.

lgd-adalah

Semoga artikel di atas dapat membantu kamu lebih mengenal tentang LGD atau leaderless group discussion yang dilakukan dan merupakan salah satu tahapan yang dipakai untuk merekrut karyawan baru di perusahaan. Namun sebelum persiapan untuk wawancara dengan HRD dan hiring manager, pastikan kamu memiliki CV yang menarik agar rekruter tertarik untuk berdiskusi denganmu lebih lanjut. CakeResume memiliki fitur CV Builder dan 500+ template CV yang dapat membantumu mempersiapkan diri untuk mencapai pekerjaan impianmu. Cek CV Builder di CakeResume sekarang!

Kesimpulan

  • LGD atau leaderless group discussion adalah proses pertukaran opini, pendapat, ide tentang suatu topik yang biasa dilakukan untuk menguji kandidat baru pada tahap rekrutmen, atau menguji kemampuan analisa seseorang, atau untuk bahan diskusi antar anggota perusahaan.
  • Perbedaan leaderless group discussion (LGD) dan forum group discussion (FGD) adalah pada LGD tidak ada pemimpin rapat yang ditunjuk, sehingga anggota perlu menjalankan diskusi sendiri dengan efektif. Sementara pada FGD, terdapat moderator yang bertugas memberikan pertanyaan pada narasumber.
  • LGD penting untuk mempererat hubungan, kerjasama dalam kelompok, kreativitas dalam tim, dan membuat setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan perspektifnya dengan merata.
  • Macam-macam LGD ada specific case study with company related problem, specific case study with current issue, dan general discussion case study.
  • Keterampilan yang diuji melalui LGD adalah kemampuan dalam menciptakan konsep, keterampilan bekerja sama, keterampilan memimpin dan membuat keputusan, kemampuan menganalisis dan menafsirkan hasil diskusi, kemampuan beradaptasi dan mengatasi konflik di situasi yang asing, kemampuan berorganisir dan mengeksekusikan hasil diskusi.
  • Keuntungan menjalani LGD: setiap anggota dapat menyampaikan perspektif dan opininya masing-masing secara merata, memiliki kebebasan berinovasi, proses pengambilan keputusan yang dilakukan lebih fair karena telah mendengarkan semua anggota dibanding hanya condong memihak pada 1-2 pihak saja, menjadikan anggota dekat satu sama lain, dan menumbuhkan rasa kerjasama, kepemilikan, dan solidaritas.
  • Kerugian menjalani LGD: Karena tidak ada pemimpin rapat, jika anggota tidak kapabel untuk menjalankan LGD yang efektif, maka hasilnya akan kacau dan tidak bisa mencapai keputusan bersama.
  • Tantangan menjalani LGD: membuat diskusi berjalan secara efektif, kondusif, dan tepat waktu.
  • Tips agar LGD sukses adalah memiliki pemahaman jelas terhadap etika LGD, memastikan setiap anggota aktif dan bertanggung jawab, sampaikan opini yang bermutu, catat poin-poin penting yang dibahas dalam diskusi, dan memahami isu yang dibahas.

CakeResume adalah website untuk membuat CV terbaik yang bisa menunjukan professional branding kamu di mata HRD. Kamu bisa langsung menggunakan template CV ATS-friendly dari CakeResume dan download dalam bentuk PDF, 100% gratis! Selain bikin CV gratis, kamu juga bisa buat portofolio dan cari kerja dengan job portal atau aplikasi cari kerja CakeResume.

--- Ditulis Oleh Leony Jardine ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...