Daftar isi:
Onboarding artinya apa, ya?
Walaupun tidak wajib, proses onboarding sangat bermanfaat bagi karyawan baru dan juga HR/Talent Acquisition.
Proses onboarding karyawan yang efektif dapat memberikan pengaruh besar atas keberhasilan perusahaan. Peningkatan sekitar 82% retensi karyawan dan produktivitas sebesar 70% terjadi karena adanya proses onboarding karyawan baru.
Meskipun onboarding sangat penting bagi kesuksesan karyawan dan perusahaan, masih banyak tim HRD yang belum bisa memberikan proses onboarding yang efektif untuk karyawan baru. Hanya 12% karyawan yang merasa bahwa mereka telah mendapatkan proses onboarding yang baik.
Jadi, sebenarnya apa itu onboarding karyawan yang efektif? Bagaimana caranya memaksimalkan proses onboarding, sih?
Nah, CakeResume telah merangkum artikel tentang onboarding karyawan secara lengkap.
Cocok bagi kamu yang berada di tim HRD dan sedang merekrut karyawan baru, atau kamu yang baru saja direkrut menjadi karyawan baru dan ingin tahu tentang proses onboarding. Yuk, simak lebih lanjut!
📚 Baca juga: 10 Situs Pasang Lowongan Kerja Gratis 2023
Secara sederhana, onboarding adalah proses memperkenalkan karyawan baru ke suatu organisasi, perusahaan, tim, dan perannya. Proses onboarding juga dikenal sebagai Employee Onboarding. Dalam proses onboarding karyawan baru, mereka akan mempelajari/menyesuaikan diri dengan:
Proses onboarding karyawan melibatkan karyawannya untuk melengkapi segala dokumen penting dan juga melengkapi karyawan baru dengan segala kebutuhannya untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. Selama proses onboarding, karyawan akan mempelajari dan menerapkan segala hal yang diharapkan oleh organisasi, seperti:
Proses onboarding dapat berlangsung dalam satu atau beberapa hari, beberapa minggu, beberapa bulan, hingga satu tahun. Jangka waktu program onboarding karyawan baru itu tergantung kebijakan masing-masing perusahaan/organisasi.
Tetapi, proses onboarding yang paling efektif biasanya berlangsung setidaknya beberapa bulan.
Program onboarding karyawan baru dimulai ketika kamu mendapatkan dan menerima tawaran kerja hingga saat karyawan menjadi kontributor yang produktif bagi organisasi/perusahaan. Idealnya, karyawan akan bertahan, merasa percaya diri, dan mampu memberikan performa yang baik setelah proses onboarding selesai.
Berikut adalah beberapa contoh aktivitas dalam proses onboarding:
Tidak sepenuhnya sama. Orientasi karyawan adalah bagian dari proses onboarding yang hanya terdiri dari satu kali acara. Sebaliknya, proses onboarding terdiri dari serangkaian acara dan pelatihan (termasuk orientasi) yang membantu karyawan baru bekerja secara produktif dalam perannya di tim dan departemennya.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan berikut ini:
Ada beragam manfaat onboarding bagi karyawan dan organisasi yang dilakukan offline maupun online:
📚 Baca juga: Efektif! 10 Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan
Fase pertama dalam proses onboarding dimulai sejak karyawan menerima tawaran pekerjaan.
Apa yang terjadi pada proses pertama onboarding?
Proses onboarding selanjutnya dikenal juga sebagai hari pertama bekerja dimana perusahaan akan menyambut karyawan baru dan memberikan perkenalan agar karyawan baru dapat merasa nyaman dan menyesuaikan diri.
Apa yang terjadi pada fase kedua onboarding?
Di tahap ketiga proses onboarding, karyawan akan mulai bersosialisasi dengan rekan tim dan lingkungan sekitarnya.
Apa yang terjadi pada fase ketiga onboarding?
Fase pelatihan yang baik sangat penting untuk mengurangi jumlah keluar masuk (turnover) karyawan. Dengan pemberian pelatihan yang baik, karyawan akan mengetahui bagaimana mereka dapat memberikan performa yang baik dan mencapai kesuksesan.
Alhasil, karyawan akan termotivasi, serta kepercayaan dan hubungan antara karyawan baru dengan perusahaan akan terbentuk.
Apa yang terjadi pada proses keempat onboarding?
Proses terakhir onboarding dimaksudkan untuk membantu karyawan transisi dari peran karyawan baru menjadi karyawan tetap. Ini ditandai dengan meningkatnya tugas karyawan dan keakrabannya dengan rekan tim.
Tahap ini biasanya berlangsung selama satu bulan atau bahkan tiga bulan. Dalam tahap terakhir, performa karyawan baru akan sangat diperhatikan untuk proses evaluasi di akhir proses onboarding.
Apa yang terjadi pada fase kelima onboarding?
Tips onboarding ini cocok bagi tim HRD yang sedang merekrut karyawan baru, berikut tips-tipsnya:
Tips onboarding yang pertama adalah manfaatkan teknologi yang ada seperti menggunakan perangkat lunak (software) onboarding atau menggunakan strategi video onboarding untuk membantu karyawan baru merasa nyaman dengan pekerjaannya.
Selain itu, ini juga akan membantu tim HRD menghemat waktu dalam tugas-tugas administratif. Selain itu, dengan memanfaatkan onboarding software, perusahaan dapat mempelajari lebih lanjut tentang karyawan baru mereka.
Contohnya, memberikan kopi kesukaan karyawan baru di hari pertamanya di atas mejanya. Ini merupakan personalisasi kecil yang bermakna dan dapat mengubah kesan karyawan tentang perusahaan dalam jangka panjang.
Berikut adalah beberapa contoh software onboarding:
Tips onboarding yang kedua adalah mengukur metrik onboarding. Proses onboarding karyawan yang baik biasanya melibatkan metrik onboarding yang relevan untuk membantu melacak dan mengukur efektivitas proses onboarding karyawan baru.
Berikut adalah beberapa metrik yang penting untuk diukur:
Penting untuk tim HRD dalam perusahaan memberitahu apa saja yang wajib dilakukan dan apa saja yang opsional dalam proses onboarding. Tetapi, ini akan tergantung pada apa yang dipilih karyawan seperti komponen kompensasi, tunjangan, pengaturan kerja, dll.
Contohnya, mengetahui tentang budaya perusahaan merupakan kewajiban bagi setiap karyawan, tetapi memahami peraturan fasilitas tempat tinggal mungkin tidak diperlukan bagi karyawan baru yang tidak memerlukannya.
Tips onboarding yang terakhir adalah gunakan jadwal template atau buat jadwal onboarding yang berisikan kegiatan onboarding dan hal-hal apa saja yang akan dilakukan di hari pertama atau dalam beberapa bulan kedepan.
Bagikan jadwal onboarding dengan karyawan baru agar mereka bisa menyiapkan diri dengan baik. Ini akan meningkatkan efisiensi proses onboarding serta mengurangi stress dari kedua sisi.
--- Ditulis oleh Cindy Graciella ---