Apa itu Tech Company? Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Melamar

Perusahaan teknologi atau tech company mengambil peran signifikan dalam mendorong perkembangan ekonomi digital Indonesia. Riset LPEM FEB UI pada tahun 2022 menunjukan bahwa satu perusahaan teknologi di Indonesia saja bisa menyumbang sekitar 1,8% - 2,2% dari total PDB. 

Di tahun 2023, Indonesia berada di peringkat ke-6 dunia sebagai negara dengan jumlah perusahaan teknologi rintisan terbanyak, yaitu 2.486 tech startup. Jumlah perusahaan teknologi yang masif ini membuka banyak peluang bagi pencari kerja. 

Agar tak melewatkan kesempatan ini, kamu bisa menyimak artikel seputar pengertian, jenis, contoh dan cara melamar kerja di perusahaan teknologi berikut ini. Yuk, simak selengkapnya!

Apa itu Tech Company?

Technology company atau yang kerap disebut tech company adalah perusahaan yang berfokus mengembangkan dan memasarkan teknologi untuk menghasilkan produk atau jasa. 

Karakteristik perusahaan teknologi adalah fokusnya pada riset dan inovasi yang bertujuan meningkatkan nilai produk bagi konsumen. Perusahaan teknologi berorientasi pada solusi untuk memenuhi kebutuhan pasar, atau mengatasi tantangan tertentu dengan pemanfaatan teknologi.

Perbedaan Tech Company, Startup, dan Scale-up

Ketika membahas seputar tech company, beberapa orang mungkin menyamakannya dengan perusahaan startup dan scale up. Namun, ada perbedaan mendasar antara tech company, startup, dan scale up. Berikut pembahasan selengkapnya:

1. Startup

Apa yang dimaksud dengan startup

Dikutip dari Forbes, startup adalah perusahaan rintisan yang didirikan untuk mengembangkan produk atau layanan yang unik, menarik, dan tak tergantikan bagi konsumen. Startup menjadikan inovasi sebagai fondasi pengembangan produk dan layanan, sehingga mampu menciptakan produk dan jasa yang benar-benar baru.

Perusahaan startup bisa berasal dari berbagai sektor industri, tak hanya dari sektor teknologi saja. Namun, tren saat ini menunjukan bahwa pertumbuhan tech startup lebih tinggi karena sektor teknologi cenderung lebih cepat dibandingkan sektor lain.

Tech startup adalah perusahaan rintisan yang berfokus pada pengembangan dan pemasaran produk atau layanan teknologi. Mereka memanfaatkan inovasi teknologi untuk menciptakan solusi yang menarik dan relevan bagi pasar. Tech startup memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi karena sektor teknologi memiliki potensi mengubah cara konsumen dalam berinteraksi, bekerja, dan menjalani hidup secara keseluruhan.

📚 Baca juga: Daftar Perusahaan Startup Indonesia dengan Reputasi DEI Terbaik Januari 2024

2. Scale-up

Sama seperti namanya, scale up adalah perusahaan startup yang telah berkembang dan mencapai tahap untuk meningkatkan skala operasional dan penetrasi pasar. Untuk menjadi perusahaan scale-up, startup perlu memiliki model bisnis yang solid, serta mampu membuktikan bahwa produk atau layanan mereka diminati pasar.

Ada banyak indikator yang bisa digunakan untuk mengukur pertumbuhan startup ke scale-up, beberapa di antaranya adalah pertumbuhan karyawan dan pendapatan perusahaan. Dikutip dari Scalex-Invest, startup yang ingin menjadi perusahaan scale-up perlu meningkatkan jumlah karyawan lebih dari 20% per tahun dan sudah mengumpulkan pendapatan setidaknya senilai USD 1 juta.

3. Tech Company

Apa itu perusahaan tech atau tech company

Secara umum, tech company adalah perusahaan yang berfokus pada riset dan inovasi teknologi untuk menghadirkan produk atau layanan yang benar-benar baru ke konsumen.

CEO MediaTech Ventures, Paul O’Brien dalam artikelnya di LinkedIn menyebutkan, perusahaan teknologi (tech company) berbeda dengan perusahaan yang menggunakan teknologi (tech-enabled company). Perusahaan teknologi lebih berorientasi pada sains dan tidak bisa berdiri jika bukan karena teknologi yang dihadirkannya.

Contoh sederhananya, tech company mampu menghasilkan layanan, produk, atau solusi baru berdasar permintaan pasar. Dalam hal ini, perusahaan seperti Apple termasuk sebagai tech company karena mampu meluncurkan iPhone sebagai solusi kebutuhan ponsel pintar dengan kapabilitas perangkat telepon, multimedia, olah pesan, dan mampu terhubung dengan konektivitas internet.

iPhone generasi pertama adalah produk telepon genggam all-in-one pertama dengan sistem layar sentuh interaktif dan sistem operasi iOS. Produk ini mampu menggeser dominasi BlackBerry sebagai ponsel multifungsi terpopuler saat itu.

tech-company-adalah

Jenis-Jenis Perusahaan Teknologi

Perusahaan teknologi dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan produk atau layanan yang dihasilkan. Co-founder MOHARA, Blen Blomerley dalam artikelnya di LinkedIn mengklasifikasikan perusahaan teknologi menjadi 4 jenis yaitu hardware, software as a service (SaaS), perpanjangan bisnis offline, dan e-commerce. Berikut penjelasannya:

1. Hardware

Hardware company adalah perusahaan teknologi yang berfokus melakukan riset dan inovasi teknologi untuk memproduksi perangkat keras (hardware). Jenis perusahaan ini biasanya berkaitan dengan desain, pengembangan, dan produksi komponen komputer, smartphone, tablet, server, networking, dan hardware lainnya.

Contoh big tech company yang masuk sebagai perusahaan teknologi penyedia hardware adalah AMD, Intel, Qualcomm, MediaTek, Samsung, Apple, dll. Perusahaan-perusahaan tersebut populer dengan produk semiconductor yang menjadi komponen inti smartphone, PC, dan tablet.

2. SaaS

SaaS adalah singkatan dari Software as a Service. Perusahaan jenis ini berfokus mengembangkan, mengelola, dan menyediakan akses perangkat lunak melalui internet. Model bisnis SaaS tidak mewajibkan pengguna mengunduh atau menginstal software secara lokal di perangkat masing-masing. Pengguna dapat mengakses software melalui browser atau aplikasi khusus.

Contoh perusahaan SaaS adalah Cloudflare, Google Workspace, Adobe, Microsoft, dll. Perusahaan tersebut menyediakan software berlangganan untuk berbagai kepentingan produktivitas dan kolaborasi berbasis cloud computing.

3. Perpanjangan Bisnis Offline

Perusahaan teknologi jenis ini adalah bentuk ekspansi dari perusahaan konvensional yang sebelumnya sudah eksis. Misalnya, kini banyak muncul layanan perbankan digital yang menjadi ekspansi dari perbankan konvensional.

Contoh perusahaan teknologi perpanjangan bisnis offline ini adalah Blu BCA, by.U Indonesia, Kompas Cyber Media (Kompas.com), dll.

4. E-commerce

Perusahaan teknologi e-commerce menyediakan solusi bagi para penjual dan pembeli untuk bertransaksi secara online. Mereka menyediakan dan mengelola platform sebagai ‘pasar digital’ yang aman untuk transaksi jual-beli.

Contoh perusahaan teknologi e-commerce adalah Amazon, Shopee, Blibli, Tokopedia, Alibaba, dan lainnya.

Contoh Tech Company Indonesia

Setelah mengetahui pengertian dan jenis-jenis perusahaan teknologi, kini saatnya mengenal perusahaan teknologi di Indonesia. Berikut merupakan profil 5 big tech company yang beroperasi di Indonesia.

1. Tokopedia

Tokopedia adalah perusahaan e-commerce yang didirikan oleh Leontinus Alpha Edison dan William Tanuwijaya pada 2009. Dilansir dari website resmi perusahaan, Tokopedia mampu bertransformasi menjadi perusahaan teknologi besar setelah mendapat pendanaan dari Softbank, Sequoia, dan Alibaba.

Tokopedia merger dengan perusahaan Gojek menjadi GoTo pada tahun 2021. Setelah merger, Tokopedia mempunyai lebih dari 3.800 karyawan dan total pengguna lebih dari 178,94 juta per tahun 2023.

2. Gojek

Gojek adalah technology company Indonesia penyedia layanan jasa transportasi online yang berdiri sejak 2010. Perusahaan ini mendapat rentetan pendanaan besar pada tahun 2016 dari KKR, Warburg, Farallon Capital, dll senilai Rp 7,2 triliun. Pendanaan ini membuat Gojek berstatus perusahaan unicorn pertama asal Indonesia dengan valuasi USD 1,3 miliar pada saat itu.

Seiring perkembangan perusahaan, Gojek turut memperluas layanan dengan menyediakan layanan finansial teknologi, pengiriman, investasi, dll. Pada tahun 2021 Gojek merger dengan Tokopedia menjadi GoTo. Merger ini bertujuan untuk meningkatkan eksistensinya di pasar global. Saat ini  Gojek telah bekerja sama dengan lebih dari 2,5 juta driver dan mempunyai lebih dari 38 juta pengguna di Asia Tenggara.

3. Grab

Grab adalah perusahaan teknologi multinasional yang menyediakan layanan jasa transportasi online, pengiriman makanan, dan layanan finansial di Asia Tenggara. Perusahaan ini pertama didirikan pada 2012, dan berhasil menjadi perusahaan Asia Tenggara pertama yang mencapai decacorn pada 2019.

Menurut data Measurable AI, Grab menguasai sekitar 50% pangsa pasar industri layanan jasa transportasi di Indonesia per tahun 2023. Perusahaan yang berbasis di Singapura ini juga tercatat menguasai kepemilikan perusahaan dompet digital OVO untuk memperkuat ekosistem digital platform pada tahun 2021.

4. Traveloka

Traveloka adalah tech company Indonesia yang menyediakan layanan perjalanan secara online. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2012 ini menawarkan pembelian tiket transportasi hingga pemesanan hotel secara online.

Traveloka berevolusi dari perusahaan startup menjadi unicorn pada tahun 2017, dua tahun setelah ekspansinya ke Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filiphina. Dikutip dari Nikkei Asia, Traveloka mempunyai lebih dari 55 juta pengguna bulanan aktif pada tahun 2023.

5. Shopee

Shopee adalah perusahaan teknologi e-commerce yang pertama kali didirikan pada 2015 di Singapura. Perusahaan yang berada di bawah naungan SEA Group ini menyediakan layanan online shopping, dompet digital, financial technology, dll.

Menurut data SimilarWeb per Februari 2024, Shopee menduduki e-commerce terpopuler yang paling sering dikunjungi pengguna Indonesia. Shopee mencatatkan total kunjungan pengguna sebesar 242,2 juta sejak pertama kali rilis.

Ingin kerja di perusahaan tech? Yuk, lamar pekerjaan impian kamu di CakeResume, ada ratusan loker di perusahaan top Indonesia!

Contoh Big Tech Company

Dalam satu dekade terakhir, industri teknologi menjadi sektor yang memainkan peran vital di perekonomian global. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor penting yaitu inovasi cepat, permintaan konsumen yang tinggi, hingga perubahan gaya hidup digital.

Saat ini, ada 5 big tech company yang dikenal sebagai penguasa pasar teknologi dengan tingkat kapitalisasi pasar global terbesar. Berikut merupakan profil 5 perusahaan teknologi terbesar di dunia:

1. Apple

Apple berada di peringkat pertama perusahaan teknologi terbesar di dunia. Perusahaan ini didirikan oleh Steve Jobs, Steve Wozniak dan Ronald Wayne di California, Amerika Serikat pada 1976.

Apple menghadirkan banyak produk unggulan yang tidak hanya berfungsi sebagai gadget, tapi juga lifestyle pengguna. Beberapa produk andalan Apple adalah iPhone, iPad, MacBook, iMac, Apple Watch, AirPods, dll. Apple juga menawarkan layanan digital berbasis langganan seperti Apple Music, Apple TV+, iCloud, Fitness, dan banyak lainnya.

Raksasa teknologi asal Silicon Valley ini sukses sebagai perusahaan teknologi terbesar karena memiliki ekosistem gadget dan sistem operasi terintegrasi yang laku keras di pasaran. Menurut laporan Statista, Apple adalah perusahaan paling bernilai di dunia dengan pendapatan tahunan USD 383 miliar pada 2023.

2. Microsoft

Pada tahun 1975, dua programmer sekawan Bill Gates dan Paul Allen mendirikan perusahaan Microsoft di New Mexico, Amerika Serikat. Perusahaan teknologi ini menjual sistem operasi komputer, software produktivitas kerja, konsol game Xbox, cloud services, dan banyak lainnya.

Sejak dekade 90an, Microsoft telah mendominasi penjualan software dan sistem operasi untuk PC (personal computer). Kesuksesan Microsoft terus berkembang seiring dengan ekspansinya ke industri Artificial Intelligence (AI) beberapa tahun belakangan.

Nilai pasar perusahaan yang berbasis di Washington ini juga mampu menembus angka USD 3,12 triliun pada Februari 2024. Menurut laporan keuangan perusahaan pada tahun 2023, Microsoft mencatatkan rekor pendapatan tahunan sebesar USD 211 miliar.

3. Amazon

Siapa sangka perusahaan yang awalnya adalah situs pembelian buku online ini berhasil menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Jeff Bezos adalah sosok penting yang mendirikan Amazon sekaligus memperluas produk dan layanannya ke berbagai sektor penting seperti Amazon Prime (Hiburan), Amazon Web Services (Public Cloud), Alexa, Twitch (Gaming), dan Goodreads (Hobby & Interests).

Perusahaan yang bermarkas di Seattle, Amerika Serikat ini mempunyai lebih dari 1,5 juta karyawan di seluruh dunia. Dengan jumlah karyawan sebesar ini, perusahaan tetap mampu menghasilkan pendapatan tahunan sebesar USD 574,79 miliar per tahun 2023.

4. Alphabet

Pada tahun 2015, Google melakukan restrukturisasi perusahaan dan membentuk Alphabet sebagai perusahaan induk dari berbagai lini bisnis dan proyek yang dimiliki perusahaan. Alphabet memiliki banyak produk unggulan seperti Google Suite, Android, YouTube, dan berbagai produk Google lainnya.

Perusahaan yang bermarkas di California ini mempunyai nilai kapitalisasi pasar sebesar USD 1,86 triliun. Alphabet memiliki lebih dari 181.798 karyawan dan mampu menghasilkan pendapatan tahunan sebesar USD 307,39 miliar pada 2023.

5. Meta

Meta adalah perusahaan teknologi yang menaungi Facebook, Instagram, WhatsApp, dan lini bisnis lainnya. Perusahaan ini awalnya bernama Facebook, didirikan oleh Mark Zuckerberg pada tahun 2004.

Kesuksesan Meta didasarkan pada platform sosial media dan olah pesan yang telah digunakan oleh lebih dari 3,59 miliar pengguna di seluruh dunia. Perusahaan teknologi ini memperoleh 95% keuntungannya dari periklanan yang dijalankan di setiap platform sosial media mereka. Meta mencatatkan pendapatan tahunan sebesar USD 134,9 miliar per 2023 dan diprediksi akan bertumbuh di tahun ini.

Cara Melamar Kerja di Tech Company

Bekerja di perusahaan tech adalah impian banyak orang bukan hanya karena faktor gaji dan karir, tapi juga lingkungan kerja yang dinamis, inovatif, dan penuh tantangan. Untuk bergabung di tech company kamu memerlukan persiapan matang dari aspek keterampilan, relasi kerja, serta CV dan portofolio menarik. Berikut tips dan cara melamar kerja di tech company:

1. Kembangkan Skill Teknis

Keterampilan teknis sangat diperlukan di perusahaan teknologi yang menjunjung inovasi dan sains. Dalam lingkungan ini, keterampilan teknis seperti data science, analytics, software engineering, programming, dll, memungkinkan karyawan mengembangkan, merancang, dan memelihara produk atau layanan teknologi yang kompleks.

Pengembangan skill teknis bisa dilakukan dengan banyak aktivitas, termasuk mengikuti pelatihan online, bootcamp, dan kursus. Selain itu, kamu dapat memperbarui dan mengembangkan keterampilan teknis dengan rutin membaca publikasi seputar teknologi baik dalam bentuk jurnal, artikel web, maupun laporan riset.

📚 Baca juga: Apa itu Technical Skills? Contoh dan Cara Mengembangkannya!

2. Ambil Sertifikasi

Sertifikasi keahlian teknis penting untuk melamar ke perusahaan teknologi karena beberapa lowongan tidak mensyaratkan kualifikasi pendidikan khusus, tapi sertifikasi sesuai dengan kebutuhan. 

Di industri teknologi, sertifikasi adalah bentuk validasi keterampilan karyawan dalam suatu bidang. Selain itu, sertifikasi sudah menjadi standar industri yang telah disepakati secara luas untuk menilai pemahaman dan keterampilan karyawan.

Saat mengambil sertifikasi, kamu perlu memetakan keterampilan teknis yang kamu miliki serta menyesuaikannya dengan sertifikasi persyaratan di lowongan pekerjaan yang kamu impikan. Dengan hal ini, sertifikasi yang kamu ambil bisa lebih relevan dalam memvalidasi keterampilan pribadi sekaligus memenuhi standar kualifikasi lowongan.

3. Bangun Jaringan Profesional

Membangun jaringan profesional memainkan peran krusial saat kandidat ingin melamar kerja di industri teknologi. Jaringan profesional kuat memungkinkan kandidat mendapat akses langsung ke peluang kerja yang mungkin tidak dipublikasikan secara terbuka.

Jaringan profesional juga membuka jalan bagi kandidat untuk mengembangkan diri lebih jauh dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman para profesional di bidang teknologi. 

Apabila kamu beruntung menjalani proyek bersama para profesional, jangan sungkan meminta rekomendasi untuk meningkatkan peluang kesuksesan dalam proses rekrutmen.

Ingin networking? Kamu bisa mendapatkan koneksi baru dan perluas jaringan profesional kamu dengan Fitur Terbaru CakeResume Meet, hanya perlu swipe aja! 🎉

4. Buat CV dan Portfolio Menarik

Setelah 3 poin di atas terpenuhi, kini saatnya untuk membuat CV dan portofolio yang menarik sebagai pelamar kerja di bidang teknologi. Saat menulis CV dan portofolio, kamu bisa menonjolkan keterampilan atau pengalaman unik untuk membedakan dirimu dengan kandidat lain. Contohnya, deskripsikan pengalaman unik saat bekerja atau menjalani proyek dengan ketekunan dan tekad inovatif untuk menarik perhatian pemberi kerja.

Contoh CV Database Administrator -- Dibuat di CakeResume
Contoh Portofolio Front End Developer -- Dibuat di CakeResume

Untuk mempermudah penulisan CV dan portofolio, kamu bisa memanfaatkan fitur CV builder dan portofolio maker dari CakeResume. Ada puluhan template CV yang dapat kamu unduh gratis untuk melamar kerja di perusahaan teknologi! 🎉

Kesimpulan

  • Tech company adalah perusahaan yang berfokus mengembangkan dan memasarkan inovasi teknologi untuk menghasilkan produk atau jasa.
  • Perbedaan antara tech company, start up, dan scale up dapat dilihat melalui ukuran bisnis, tahap perkembangan perusahaan, dan fokus yang ditetapkan.
  • Ada 4 jenis perusahaan teknologi yang dibagi menurut produk atau layanannya, yaitu Hardware Company, SaaS, Perpanjangan Bisnis Offline, dan E-Commerce.
  • Pelamar kerja memerlukan keterampilan teknis, sertifikasi, jaringan profesional, serta CV dan portofolio yang menarik untuk melamar kerja di tech company.

Mau raih pekerjaan impianmu?  Yuk, buat CV lamaran kerja dan portofolio online kamu, lalu lamar kerja di website lowongan kerja atau aplikasi cari kerja CakeResume. Semuanya 100% gratis. Ikuti blog kami untuk tips dan tutorial buat CV dan career development!

--- Ditulis Oleh Gama Prabowo ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...