Cara Raih Jenjang Karier: Tips, Rencana, hingga Contoh

Jenjang karier atau career path adalah istilah umum yang ada di dunia kerja. Banyak karyawan yang tidak hanya menjadikan kerja sebagai tempat mencari pemasukan, tapi juga sekaligus wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi diri. Kemampuan tersebut jadi semacam bypass card untuk mendapatkan posisi tinggi dan juga gaji yang lebih besar.

Sekarang ini sistem kerja cepat berganti sehingga konsep jenjang karier turut beradaptasi. Menurut data Harvard Business Review, menapaki jalur tangga karier tidak semudah 10 hingga 20 tahun lalu. Alasannya, perusahaan tidak bisa lagi memperkirakan apakah keterampilan karyawan masih akan sesuai dengan pasar dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.

Akan tetapi perlu dicatat meski dengan situasi ekonomi yang berubah-ubah, dari perspektif perusahaan, lebih murah dan mudah untuk menjanjikan jenjang karir yang jelas bagi karyawan dibanding membuka lowongan baru. Penelitian menunjukan bahwa pergantian karyawan membutuhkan biaya rata-rata 21% dari gaji tahunan yang disediakan perusahaan. Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak fakta-fakta jenjang karier ini hanya di CakeResume.

Apa Itu Jenjang Karir?

Jenjang karier adalah rangkaian perjalanan individu menuju satu posisi yang lebih tinggi atau berbeda dari posisi awal. Dalam konteks pekerjaan, jenjang karier dalam perusahaan bisa dibagi menjadi dua jenis:

  • Horizontal, yaitu keputusan individu untuk mempelajari keterampilan atau mencoba terjun ke pengalaman baru yang sama sekali berbeda dengan pekerjaan sebelumnya. Dalam industri kerja, model macam ini dikenal dengan istilah switch career. Perubahan jenjang karier secara horizontal memungkinkan individu untuk menjajal industri atau organisasi yang lain.
  • Vertikal, yaitu ambisi individu untuk mencapai jabatan tertentu dalam suatu lingkup kerja. Meski jenjang karier secara vertikal kerap diidentikan dengan kenaikan jabatan, ada beberapa kasus karyawan yang memilih untuk turun ke posisi lebih rendah karena ingin mengurangi beban kerja.

Manfaat Perencanaan Karir

Rencana karier yang dibuat lebih awal membantu memperjelas keputusan-keputusan mendatang karyawan. Beberapa persyaratan kerja juga bisa disiapkan jauh-jauh hari sehingga ketika tidak terjadi kesulitan saat mencari lowongan yang sesuai dengan latar belakang. Perencanaan karier yang dibuat karyawan juga menguntungkan perusahaan, lho, berikut penjelasannya:

1. Dapat mengambil langkah yang jelas

Menyusun rencana karier adalah langkah tepat bagi karyawan. Dengan begitu mereka tidak akan kebingungan arah soal masa depan pekerjaan. Karyawan punya kesempatan lebih awal untuk mengetahui, membaca, serta memahami kemampuan apa saja yang perlu terus diperbaiki dan kembangkan.

2. Produktivitas dan motivasi meningkat

Motivasi kerja adalah bahan bakar bagi karyawan untuk terus produktif. Tiap proyek atau tugas yang diberikan oleh perusahaan akan dikerjakan sungguh-sungguh karena itu adalah bagian dari penilaian untuk naik ke tangga karier yang lebih tinggi.

3. Dapat mengetahui apakah pekerjaan sejalan dengan rencana karier

Manfaat yang terakhir adalah perusahaan dan karyawan sama-sama tahu apakah pekerjaan yang dilimpahkan sesuai dengan rencana karier. Artinya, perusahaan bisa bersiap-siap untuk mencari pengganti seandainya karyawan memutuskan untuk meniti karier di tempat lain.

Itulah kenapa dalam tiap wawancara, human resources alias HR perlu memasukkan variabel pertanyaan tentang rencana tahun-tahun ke depan dari calon karyawan. Dengan begitu, baik perusahaan maupun pelamar sama-sama sudah bersiap mengenai bentuk kontrak dan kesepakatan lainnya.

Jenis-jenis Jenjang Karir

1. Jenjang karier dalam perusahaan

Jenis karier dalam perusahaan berhubungan dengan pekerjaan profesional. Meski kadang kala ada juga karyawan yang memutuskan untuk “turun pangkat”, tapi jenjang karier sebagian besar berhubungan dengan upaya untuk naik ke jabatan yang lebih tinggi atau dari karyawan kontrak menjadi karyawan tetap.

2. Jenjang karier pribadi

Lalu bagaimana dengan jenjang karier secara pribadi? Nah, jenis satu ini berada di luar lingkup pekerjaan. Karier pribadi bisa berupa pencapaian terkait ketertarikan, hobi, dan hal-hal yang disukai karyawan. Contoh: karyawan A memiliki hobi membaca buku. Ia ingin membagikan hasil pembacaannya kepada audiens yang lebih luas. Karyawan A pun memutuskan untuk membuat program baca buku hingga membuat klub sendiri.

Meski jenjang karier pribadi terkadang tidak berhubungan langsung dengan pekerjaan, tapi ada kalanya justru kegiatan-kegiatan personal macam ini masuk jadi pertimbangan perusahaan. Pihak manajemen mungkin menilai karyawan aktif, punya inisiatif, dan mampu membangun relasi luas hingga dinilai layak naik posisi.

Cara Memilih Jenjang Karir

1. Identifikasi keinginan dan potensimu

Sebelum masuk ke dunia kerja, ada baiknya fresh graduate memahami keinginan dan potensi diri. Pertanyaan mengenai apa kemampuan yang kita bisa gali selalu muncul entah saat memilih sekolah, universitas, atau ketika mencari lowongan pekerjaan. Mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi safety net bagi individu.

Menurut lifehack, potensi sejati terlihat saat kita melakukan aktivitas atau pekerjaan dengan usaha minimal dan hasil tetap luar biasa. Untuk bisa mengenali potensi, ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan para pencari kerja:

  • Kenali Suara Diri: Apa yang selama ini disenangi? Apa yang selama ini diinginkan? Aktivitas apa yang selama ini dikerjakan dengan baik? Buat daftar jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut menjadi tiga. Setelah itu, baca kembali dan buat perencanaan realistis.
  • Usaha Keras: Jika proses mengenali diri sudah selesai, saatnya untuk bekerja keras. Tidak semua orang bisa langsung memahami potensi utamanya. Non fresh graduate bisa memberi batasan 2-3 tahun untuk menemukan niche yang ingin dikerjakan.
  • Terima Kegagalan: Tanda-tanda kegagalan biasanya dimulai dengan pertanyaan ‘Apakah karier saya berhenti di sini?’, ‘Kenapa saya tidak bisa langsung sukses?’, ‘Mungkinkah hanya saya yang merasa jalan di tempat?’. Pikiran-pikiran semacam ini adalah hal wajar.

Saat pikiran negatif mulai muncul akibat jenjang karier yang tidak bergerak, para pekerja perlu menananmkan mindset bahwa kegagalan ini adalah saatnya untuk belajar lebih sekaligus mengevaluasi diri. Bedah hal-hal apa yang selama ini terlewat dan perlu diperbaiki.

📚 Bacaan lanjutan: Penting! Analisis SWOT Diri Sendiri Beserta Contoh dan Pertanyaan

2. Evaluasi posisi sekarang

Tahap kedua dalam memilih jenjang karier adalah mengevaluasi posisi saat ini. Untuk fresh graduate, hal penting untuk menyamakan latar belakang pendidikan dengan lowongan kerja pertama. Lakukan evaluasi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

  • Jenjang pendidikan apa yang ditekuni?
  • Kemampuan apa yang selama ini menonjol?
  • Adakah hobi yang digandrungi?
  • Kegiatan-kegiatan seperti apa yang diikuti?
  • Hard Skills apa saja yang dikuasai?
  • Soft Skills macam apa yang bisa jadi nilai tawar?
  • Apakah hal sedang dikerjakan sekarang sesuai dengan keinginan/ketertarikan/hobi?

Daftar pertanyaan di atas adalah alat bedah untuk menilai kembali apakah karier yang tengah ditekuni sekarang memang sesuai dan bisa dikembangkan, atau malah jadi kesempatan untuk menjajal hal baru. Buat catatan kecil agar tiap jawaban terstruktur.

3. Jelajahi jalur karier lain yang selaras

Setelah melakukan evaluasi posisi, saatnya untuk menambah pertimbangan lain: Perlukah switch career untuk dapatkan hasil yang lebih baik? Apakah berganti titel pekerjaan adalah hal mendesak? Jika akhirnya memutuskan switch career, langkah pertama apa yang perlu dilakukan.

Riset lebih jauh apakah profesi saat ini punya cabang lain yang berbeda tapi masih selaras? Misal content writer bisa mengembangkan karier sebagai copywriter, SEO Specialist, maupun marketing.

Jika keputusan sudah dibuat, pertimbangkan untuk ikut kelas akademi atau bootcamp untuk menunjang portofolio. Bisa juga buat fake project supaya tim rekrutmen menilai kinerja pelamar yang sedang 

4. Bangun Relasi

Dalam dunia kerja, penting untuk memiliki gaya komunikasi yang baik dengan rekan kerja, atasan, maupun klien. Impresi yang baik akan memberi kamu banyak keuntungan. Jika kamu bersikap baik dan profesional, rekan kerja/atasan/klien akan lebih cenderung memberikan rekomendasi atau tawaran pekerjaan.

Bagaimana cara membentuk hubungan yang alami? Kamu bisa memanfaatkan networking platform seperti CakeResume Meet untuk membangun koneksi baru. Cukup buat profil CakeResume Meet yang menarik dengan menjabarkan pengalaman dan ketertarikan kamu, kamu bisa Swipe kanan atau kiri layaknya Tinder untuk mulai terhubung dengan employers, rekruter, job seeker, maupun sesama profesional lainnya.

📲 Download Gratis:

cara-networking-di-cakeresume-meet
Cara Networking di CakeResume Meet

Selain platform networking seperti CakeResume Meet, media sosial juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk pencitraan (dalam hal positif). Medium ini bisa jadi jendela untuk menunjukan hasil karya atau menonjolkan kemampuan. Media sosial adalah wadah yang paling mudah diakses orang lain yang ingin melihat kapasitas calon karyawan atau pencari kerja.

📚 Bacaan lanjutan: 9 Manfaat Networking Dalam Karier dan Cara Membangunnya!

5. Manfaatkan sumber daya yang tersedia

Sering berbagi cerita mengenai karier dengan sesama pekerja atau terhubung dengan ahli-ahli dari perusahaan bonafid bisa jadi jawaban. Insight kelompok bisa membantu membuka kesempatan karier yang lain. CakeResume menyediakan wadah bernama Talent Connect yang menghubungkan pencari kerja dengan sosok-sosok penting dari perusahaan besar. 

Webinar ini diadakan rutin tiap bulan. Tujuan utama Talent Connect adalah mengajak pencari kerja atau bahkan yang sudah bekerja untuk menjalin relasi, serta menambah wawasan dan informasi terkini di dunia kerja yang berguna.

Program kedua yang akan membantu pekerja adalah Company Xpose. CakeResume mengundang lebih dari 50 perusahaan besar yang sedang membuka lowongan pekerjaan di acara virtual career fair tahunan. Tak berhenti di situ, HR tiap perusahaan juga akan memberikan kiat-kiat mencari kerja serta daftar skills yang dibutuhkan.

👉 Follow Instagram @cakeresume.id dan jangan sampai ketinggalan acara-acara bermanfaat lainnya!

6. Tentukan SMART Goals

SMART adalah singkatan dari Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Attainable (dapat dicapai), Realistic (Realistis), Timely (Ada waktu perencanaan). Singkatnya, SMART adalah konsep yang dibutuhkan untuk memastikan jenjang karier tidak melewati batas kemampuan, fokus, sekaligus punya peluang tinggi.

Contoh: Karyawan A adalah seorang creative designer. Ia punya cita-cita untuk naik jabatan sebagai Chief Design. Dalam perhitungan A, ia akan butuh 3 tahun ditambah portofolio mumpuni untuk meraih posisi tersebut.

Jenjang karier yang diambil karyawan A sudah sejalur, spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, sekaligus ada jangka waktunya. Namun SMART Goals yang ditentukan karyawan A akan sulit terwujud ketika ia tiba-tiba berkeinginan untuk menduduki jabatan sebagai General Manager (GM) hanya dalam waktu 1 tahun.

7. Cek progress secara berkala

Keenam langkah memilih jenjang karier di atas sudah dilakukan, saatnya untuk melakukan pengecekan progress secara berkala. Luangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini:

  • Sejauh mana usaha yang sudah dilakukan untuk meraih jenjang karier?
  • Dalam mencurahkan seluruh usaha, pencapaian apa yang sudah diraih?
  • Apakah relasi kerja sudah semakin luas?
  • Hard skills apa yang bisa ditingkatkan?
  • Apa saja kekurangan utama yang dimiliki?

Contoh Jenjang Karir

Perusahaan tidak akan ragu-ragu memberikan promosi kepada karyawan dengan mau terus meng-upgrade dirinya. Di bawah ini adalah beberapa contoh jenjang karier untuk tiap profesi sebagai gambaran. Tetapi berbagai contoh di bawah tidak bersifat formulaik. Ada beberapa kasus ketika perusahaan mempromosikan karyawan senior ke bidang lain jika dinilai punya kemampuan yang cukup, misal jenjang karier administrasi naik menjadi HR.

  • UX Designer: Entry Level - UX Researcher - UX Strategist - Solo Consultant
  • Content Writer: Entry Level - Senior SEO Content Writer - Editorial Assistant - Editor - SEO Specialist
  • Data Analyst: Entry Level - Senior Data Analyst - Data Scientist - Chief Technology Officer
  • Marketing: Entry Level - Marketing Manager - Director of Marketing - VP of Marketing - Chief Marketing Officer
  • Researcher: Entry Level - Research Assistant - Research Analyst - Senior Researcher
  • UI Designer: Junior UI Designer - Senior UI Designer - UI Design Manager - Director of UI Design
  • Journalist: Entry Level - Senior Journalist - Editor - Managing Editor - Editor in Chief
  • Guru: Tenaga Honorer - Tenaga Tetap - Kepala Kesiswaan - Kepala Sekolah
  • Graphic Designer: Entry Level - Senior Graphic Designer - Studio Manager - Art Director
  • Akuntan: Entry Level - Senior Associate - Accounting Manager - Senior Manager - Manager Director
  • Customer Service: Entry Level - Senior Associate - Leader - Manager - Senior Manager - Director
  • Human Resources: Entry Level - HR Assistant - HR Coordinator - HR Specialist - HR Generalist - HR Manager - HR Director
  • Social Media Admin: Entry Level - Copywriter - Social Media Manager - Social Media Strategist
jenjang-karir

Kesimpulan

  • Jenjang karier merupakan serangkaian perjalanan individu menuju satu posisi yang lebih tinggi atau berbeda dari posisi awal. Bentuk dari jenjang karier ada 2: yaitu jenjang karier di perusahaan dan jenjang karier personal. 
  • Di industri kerja, jenjang karier dibagi lagi menjadi dua, yaitu vertikal dan horizontal. Vertikal artinya ambisi individu untuk naik jabatan di perusahaan tempatnya bekerja. Sementara itu horizontal dapat diartikan sebagai upaya individu mendapatkan kesempatan yang lebih baik dan lebih tinggi di perusahaan lain.
  • Membuat perencanaan karier sedari dini adalah langkah tepat. Dengan ini pekerja dan perusahaan tahu apa yang harus dilakukan. Pencari kerja dan karyawan juga bisa memanfaatkan rencana karier untuk mengembankan hard skills dan soft skills.
  • Ada 7 cara memilih jenjang karier yang patut dicoba: Identifikasi potensi, evaluasi posisi, buka kemungkinan untuk karier lain yang masih selaras, bangun relasi, manfaatkan sumber daya yang ada, tentukan SMART Goals, dan terakhir adalah tidak lupa untuk mengecek progres secara berkala.

Jenjang karier di perusahaan dapat diraih dengan kerja keras, kerja cerdas, dan ketekunan. Dalam meraih karier yang lebih baik, karyawan kadang kala juga harus berurusan dengan politik kantor. Oleh karena itu, persiapkan tangga karier dengan membuat rencana yang matang, jelas, dan fokus.

CakeResume adalah website untuk membuat CV terbaik yang bisa menunjukan professional branding kamu di mata HRD. Kamu bisa langsung menggunakan template CV ATS-friendly dari CakeResume dan download dalam bentuk PDF, 100% gratis! Selain bikin CV gratis, kamu juga bisa buat portofolio dan cari kerja dengan job portal atau aplikasi cari kerja CakeResume.

--- Ditulis Oleh Erika Rizqi ---

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...