Training Kerja: 7 Langkah Penting Beserta Metodenya!

Ketika lulus kuliah dan mempersiapkan diri di dunia kerja, biasanya para karyawan baru akan disambut dengan masa training kerja atau bisa disebut juga dengan periode probation. Masa ini biasanya berlangsung selama 3-6 bulan untuk melihat kemampuan si karyawan baru beradaptasi dengan pekerjaan yang ada dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan serta sistem kantor yang baru. Namun tidak hanya training untuk karyawan baru saja, ada juga training untuk karyawan lama yang sifatnya sebagai tambahan ilmu dan keahlian untuk mengasah kemampuan yang sudah dimiliki sebelumnya.

Selanjutnya apa sih arti training kerja, macam-macam training kerja, dan training kerja itu kira-kira ngapain aja sih? Simak jawaban lengkapnya di artikel berikut yuk!

Apa Itu Training Kerja?

Training kerja adalah suatu masa dimana seorang individu dibekali berbagai ilmu, kemampuan, keterampilan, wawasan untuk meningkatkan kapabilitas, kompetensi, dan kelayakan bekerja di suatu perusahaan.

Tujuan Training Kerja

Training dalam pekerjaan ini adalah suatu proses yang harus dilalui oleh karyawan baru karena diatur juga dalam PP no. 31 tahun 2006 tentang sistem pelatihan kerja nasional. Dalam peraturan pemerintah tersebut disebutkan bahwa training pada karyawan bertujuan untuk:

  • Mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efisien untuk peningkatan kualitas kerja
  • Memberikan arah dan pedoman dalam penyelenggaraan pelatihan kerja
  • Mengoptimalkan pendayagunaan dan pemberdayaan karyawan/SDA yang terlibat dalam training kerja

Singkatnya, tujuannya mengacu pada peningkatan produktivitas, disiplin, dan etos kerja karyawan agar tetap sesuai dengan ekspektasi dan target perusahaan.

Apakah Training Kerja Pasti Diterima?

Jawabannya bisa ya dan tidak. Biasanya HRD akan menjelaskan di awal bahwa perusahaan akan melakukan evaluasi performa selama kamu berada dalam periode probation. Jika dirasa kamu dapat beradaptasi dan memberikan perkembangan positif untuk perusahaan, tentu kamu akan diizinkan untuk memperpanjang masa kerjamu di perusahaan tersebut, namun jika dirasa kamu belum mampu untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang diberikan, maka nantinya dari perusahaan akan menentukan lebih lanjut untuk keputusan yang akan diambil.

Sedang cari kerja? cari kesempatan internship? Temukan pekerjaan impian kamu di CakeResume! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉

Metode Training Kerja Perusahaan yang Efektif

Metode training pekerjaan ini terbagi menjadi 2, yaitu on the job training dan off the job training:

1. On the Job Training

Apa yang dimaksud dengan training kerja on the job (OTJ Training)? Artinya adalah penambahan ilmu dan kemampuan yang dilakukan seorang individu ketika sudah bekerja, atau ketika menjalani masa bekerjanya di sebuah perusahaan. Contoh training kerja dengan metode ini meliputi:

  • Internship/Magang (karyawan baru)
  • Mentoring (karyawan baru)
  • Workshop (karyawan lama)
  • One day class (karyawan lama)

Dengan on the job training, perusahaan dapat mengevaluasi performa karyawan juga meningkatkan kemampuan karyawan pada bidang tertentu. Tidak hanya itu, melakukan on the job training dapat meningkatkan hubungan antar karyawan dan menimbulkan kesan positif untuk perusahaan bahwa perusahaan memperhatikan kepentingan pengembangan diri untuk karyawannya.

📚 Baca juga:  Ketahui 10 Manfaat Magang yang Perlu Kamu Ketahui

2. Off the Job Training

Metode berikutnya adalah off the job training. Metode jenis ini fokus pada pengembangan diri untuk karyawan dalam jangka panjang, artinya, karyawan mungkin saja bebas tugas sementara agar fokus dengan program training yang sedang dijalani. Contoh training kerja metode ini adalah:

  • Kuliah
  • Terlibat dalam konferensi nasional maupun internasional
  • Studi khusus keahlian tertentu, dan lain-lain. 

Pada off the job training biasanya akan ada perjanjian yang dilakukan antara perusahaan dan karyawan yang terlibat, apalagi jika sampai karyawan dibebastugaskan sementara. Biasanya akan ada timbal balik yang dilakukan ke perusahaan.

training-kerja

Training Kerja Digaji Tidak?

Tentunya banyak yang akan bertanya mengenai hal ini, apakah kerja training di perusahaan digaji atau tidak. Sebetulnya, sudah ada UU yang mengaturnya, yaitu Undang-Undang no. 13 tahun 2003 pasal 60 ayat 2. Dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa perusahaan tetap harus memberi gaji karyawan yang sedang menjalani training tidak kurang dari upah minimum (UMR) yang berlaku. 

Bukan hanya gaji pokok, karyawan dalam masa training juga berhak mendapat tunjangan asuransi minimal BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan.

Sedang cari kerja? cari kesempatan internship? Temukan pekerjaan impian kamu di CakeResume! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉

Jenis Training Kerja

Training kerja di PT atau perusahaan juga ada berbagai macam, meliputi:

1. Mengenalkan Lingkungan Perusahaan

Jenis pelatihan karyawan ini biasanya diperuntukkan kepada karyawan baru demi mengenalkan bagaimana cara kerja, budaya, sistem yang berlaku di suatu perusahaan. Tak hanya itu, pada training kerja ini juga dikenalkan bagian kerja, beban kerja, tim kerja, serta mekanisme yang berlaku di perusahaan. 

Training kerja ini bisa dibilang sebagai pintu pembuka untuk training-training lainnya yang diselenggarakan perusahaan.

2. Leadership Skill Training

Jenis pelatihan karyawan selanjutnya adalah tentang kepemimpinan. Training yang dibutuhkan karyawan ini bukan semata-mata hanya untuk kepala divisi atau leader saja, namun juga mengacu pada semua pegawai bahkan yang baru masuk sekalipun. Tujuannya adalah untuk melatih dan meningkatkan sikap kepemimpinan yang ada dalam diri setiap individu, sehingga diharapkan dapat memimpin dirinya sendiri dan pekerjaannya, juga siap berperan menjadi seorang leader ketika dibutuhkan.

3. Creativity Training

Training kerja untuk kreativitas juga dibutuhkan. Dalam bekerja, sering kali karyawan akan terjebak dengan kegiatan yang berulang-ulang setiap harinya. Dengan training kerja ini dapat membuat karyawan melatih dirinya berpikir kreatif sehingga membantu pengembangan perusahaan dan inovasi yang dilakukan. Diharapkan karyawan dapat memunculkan ide dan gagasan-gagasan baru untuk kemajuan bersama.

4. Training Product Knowledge

Jenis pelatihan karyawan berikutnya adalah tentang product knowledge. Hal ini tentunya penting terutama untuk karyawan baru, dimana saat masuk ke sebuah perusahaan baru, pastinya pengetahuan tentang produk dan sistem yang berlaku tidak sehebat karyawan lama. Untuk itu, perlu adanya pelatihan product knowledge, caranya bisa dengan presentasi produk, observasi kegunaan, keunggulan, dan kelemahan produk, demonstrasi cara pakai produk, dan lain-lain.

Untuk karyawan lama, training kerja jenis ini berguna jika ada produk baru yang akan diluncurkan, sehingga para karyawan lama mengetahui fitur dan keunggulan produk baru yang akan dijual. Tidak hanya itu, jika tidak ada produk baru pun terkadang training kerja product knowledge tetap dibutuhkan untuk menyegarkan ingatan pegawai akan jenis produk apa saja yang dijual.

5. Training Kerjasama Tim

Jenis training lainnya adalah tentang kerjasama tim. Hal ini sangat penting karena dalam bekerja kita tidaklah sendiri. Maka itu, solidaritas dan kedekatan antar tim perlu dibangun dengan adanya kegiatan seperti outing, department gathering, dan lain-lain. Dengan adanya kerjasama yang baik dalam tim akan menambah produktivitas karyawan serta memupuk rasa nyaman dan aman di lingkungan kerja.

Sedang cari kerja? cari kesempatan internship? Temukan pekerjaan impian kamu di CakeResume! Job Portal terbaik dan terpercaya di Indonesia. 🎉

Langkah Menyusun Materi Training Kerja Untuk Karyawan

Berikut adalah 8 langkah dalam menyusun materi training kerja yang dapat kamu gunakan:

1. Analisa Tujuan Perusahaan

Dalam menentukan training kerja apa yang diperlukan, kita perlu mengacu pada tujuan apa yang ingin dicapai perusahaan. Kemudian, tentukan metrik yang dapat membantu mempermudah penghitungan data untuk dapat mencapai tujuan tersebut, misalnya dengan menggunakan key performance indicator (KPI) atau objective key result (OKR). 

Beberapa pertanyaan yang dapat membantu menjawab kebutuhan perusahaan ini adalah:

  • Siapa target dari training kerja ini?
  • Apa tujuan yang ingin dicapai perusahaan?
  • Apa indikasi training kerja dinyatakan sukses dalam membantu pencapaian tujuan perusahaan?
  • Bagaimana evaluasi training kerja dilakukan?

2. Planning Rencana Teknis

Setelah mengetahui tujuan yang ingin dicapai, berikutnya kita perlu melakukan perencanaan. Pertimbangan yang dapat dilakukan pada tahap perencanaan training kerja adalah:

  • Online atau tatap muka
  • Model kelas, workshop, dan lain-lain.
  • Individu atau team
  • Training produk atau keterampilan khusus
  • Dan lain-lain

3. Membuat Peraturan dan Silabus Training Kerja

Sama seperti sekolah atau kelas-kelas bootcamp pada umumnya, training kerja juga memerlukan aturan dan silabus. Apalagi jika training ini dilakukan dalam jangka panjang dan membutuhkan waktu beberapa hari. Maka penting untuk membuat aturan dan silabus untuk memastikan training kerja berjalan lancar, terstruktur, dan sesuai ekspektasi perusahaan.

4. Finalisasi Silabus Kerja

Setelah menentukan program training kerja dan mengatur silabus kelas, jangan lupa untuk membuat silabus yang mudah diakses untuk semua peserta. Kamu juga dapat melibatkan opini para peserta dan narasumber yang akan membawakan kelas untuk penambahan materi jika diperlukan. Jangan lupa untuk bersikap fleksibel terhadap perubahan yang mungkin terjadi di tengah-tengah dan lakukan evaluasi berkala pada program training kerja yang sudah berjalan.

5. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Training Kerja

Tidak hanya memastikan training kerja berjalan sesuai yang direncanakan, namun penting untuk mendapat feedback dari peserta dalam hal ini karyawan yang mengikuti training kerja tentang apa yang bisa ditingkatkan pada sesi atau kesempatan selanjutnya. Tidak hanya soal hal yang dapat ditingkatkan, mintakan juga kesan mereka dan hal apa yang perlu dipertahankan dalam training kerja yang sudah berjalan, sehingga kamu bisa mendapat gambaran penuh ketika membuat training kerja selanjutnya.

Untuk membuat sesi evaluasi semakin efektif, kamu dapat menggunakan metode penyampaian feedback secara anonim agar mendapat review paling jujur dari para peserta.

6. Mengukur Kesuksesan dengan Metrik

Ukur kesuksesan training kerjamu dengan metrik yang sudah ditentukan di awal, contohnya:

Training Kreativitas Peserta

Metriks:

  • Kepuasan peserta
  • Kehadiran peserta
  • Hasil pembelajaran (misal dengan kuisioner setelah dan sebelum)
  • Peningkatan kreativitas peserta (misal dengan observasi dan evaluasi dari supervisor)

Training Kepemimpinan

Metriks:

  • Kepuasan peserta
  • Kehadiran peserta
  • Penerapan pembelajaran (dengan evaluasi dari supervisor)
  • Survei efektivitas pelatihan

Training Product Knowledge

Metriks:

  • Kehadiran peserta
  • Nilai/tingkat kelulusan (quiz, essai, dll)
  • Demonstrasi keterampilan/kemampuan
  • Penerapan pembelajaran (dengan evaluasi dari supervisor)

7. Evaluasi Ulang Apabila Ada Kekurangan

Jika sudah menerima feedback dari peserta dan mengukur tingkat kesuksesan training kerja yang sudah berjalan dengan metrik yang sudah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah terus melakukan pemantauan terhadap training kerja yang berjalan dan lakukan evaluasi ulang jika diperlukan. Tentukan waktu evaluasi, misal setiap 2 minggu, setiap bulan, atau setiap quarter. Dengan melakukan evaluasi secara berkala dapat meningkatkan efektivitas dan memperbaiki kualitas training kerja.

Setelah mengetahui arti, jenis, dan langkah-langkah membuat training kerja, semoga kamu sudah dapat menentukan tujuan dari training kerjamu untuk perusahaan dan mulai membuat training kerja yang sesuai dengan tujuan tersebut. Baca artikel lainnya seputar human resource dan pekerjaan di CakeResume. Selain itu, CakeResume juga menghadirkan CV Builder yang dapat membantu kamu membuat CV-mu dengan mudah dan menarik. Cobain yuk sekarang!

Buat CV di CakeResume, tersedia 12+ template CV menarik yang ATS friendly. Gratis Download PDF! 🎉

Kesimpulan

  • Training kerja adalah suatu periode dimana individu dibekali ilmu, informasi, wawasan, keterampilan, kemampuan tambahan untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas seseorang di perusahaan.
  • Metode training kerja perusahaan ada 2, on the job training dan off the job training.
  • Training kerja digaji oleh perusahaan dan diatur dalam Undang-Undang no. 13 tahun 2003 pasal 60 ayat 2
  • Macam-macam training kerja ada untuk mengenalkan lingkungan perusahaan, training kepemimpinan, training kreativitas, training product knowledge, training kerjasama tim, dan lain-lain.
  • Ada 7 langkah menyusun materi training kerja untuk karyawan yaitu analisa tujuan perusahaan, perencanaan teknis, membuat aturan dan silabus training, finalisasi silabus, evaluasi hasil pelaksanaan, mengukur kesuksesan dengan metrik yang sudah ditentukan, dan evaluasi ulang jika ada kekurangan.

Ingin rekrut karyawan yang berkualitas? Pasang loker gratis untuk 3 iklan lowongan kerja pertamamu di CakeResume. Ikuti juga blog kami untuk mendapatkan tips dan tutorial bermanfaat seputar perekrutan, atau langsung saja hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.

--- Ditulis Oleh Leony Jardine ---

Kami ingin menjawab pertanyaan Anda. Dapatkan demo online yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan rekrutmen Anda:
  1. Temukan dan tarik kandidat terbaik
  2. Rekrut dalam waktu singkat
  3. Kelola proses rekrutmen Anda dalam satu sistem

Resume Builder

Build your resume only in minutes!

More Articles you might be interested in

Latest relevant articles
Interview Skills
Apr 12th 2024

5 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dalam Interview!

Ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan" saat interview? Kamu dapat menjawab dengan estimasi gaji dan alasanmu seperti “Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima rata-rata gaji X juta sampai X juta dari fresh graduate hingga...